https://travel.detik.com/travel-news...n-i-love-allah

Kairo - 

Sebuah penerbangan menuju Mesir melakukan pendaratan darurat setelah pramugari menemukan tulisan 'I Love Allah' di formulir pernyataan. Pramugari langsung panik.

Diberitakan Yahoo News, Rabu (15/11/2023) penerbangan Vueling yang berangkat dari Paris ke Kairo dialihkan ke Roma pada tanggal 7 November lalu. Penyebabnya karena pramugari menemukan tulisan 'I Love Allah' pada formulir yang ditulis warga Mesir.

Dalam video yang diterima FRANCE24, terlihat seorang pria ditangkap polisi Italia. Awak kabin menuduhnya menulis 'Aku cinta Allah' di formulir dan menganggap itu adalah 'pemandangan yang sangat mengerikan'. Para pengamat yang menyaksikan seluruh kejadian tersebut percaya bahwa pria tersebut memiliki profil rasial.

Baca juga: Ceroboh Petugas Maskapai Tangani Disabilitas: Kepala Terbentur, Ventilator Tercabut

Para kru memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat karena khawatir dan curiga dengan perilaku dari seorang penumpang berusia 29 tahun. Menurut petugas bea cukai Italia, pria tersebut merasa sakit dan meminta pengobatan.

"Dia harus menandatangani formulir yang menyatakan bahwa dia telah meminum obat dengan risiko yang ditanggungnya sendiri. Sepertinya ada anggota staf yang melihat tulisan 'Saya cinta Allah' di formulir, yang menyebabkan penerbangan tersebut mendarat darurat," lapor pejabat Italia.

Polisi Italia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki akses terhadap dokumen tersebut.

Baca juga: Pesawat Putar Balik gegara Kuda

Begitu penerbangan mendarat di Bandara Fiumicino di Roma, pria tersebut ditangkap oleh polisi Italia. Dari video yang diterima media, terdengar penumpang berteriak dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah.

"Saya tidak melakukan sesuatu, saya tidak tahu sesuatu", "Saya tidak mengerjakan masalah", "Tolong, saya ingin bantuan" dan "Saya dari Mesir," teriaknya.

Dia juga memberikan alamat kepada para pejabat tersebut dalam bahasa Arab.

Maskapai Vueling pun membenarkan jika pesawat mereka melakukan pendaratan darurat. Mereka menyebutnya karena masalah keamanan.

"Penerbangan dialihkan ke Roma karena alasan keamanan karena perilaku penumpang yang tidak pantas," kata maskapai dalam rilisnya.

Kesaksian penumpang pesawat

Dikutip dari FRANCE24, penumpang yang duduk di dekat pria ini (tak disebutkan nama aslinya) menceritakan bahwa penerbangan tersebut merupakan penerbangan yang sulit. Banyak penundaan, namun penumpang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kegelisahan sebelum mendarat di Roma.

"Kami seharusnya berangkat jam 11 pagi. Sekitar dua puluh menit setelah waktu keberangkatan yang dijadwalkan, pilot mengumumkan bahwa ada masalah listrik. Tiga puluh menit setelah itu, mereka menyuruh kami keluar dari pesawat, memberi tahu kami bahwa kami akan lepas landas dengan pesawat lain. Pada akhirnya, kami berangkat terlambat tiga jam,"

"Saya sedang duduk di dekat pemuda yang dimaksud. Saya tidak melihat ada masalah apa pun dengannya. Dia tidak melakukan apa pun yang mengganggu selama penerbangan, dia tidak membentak atau menghina siapa pun. Saya tidak melihatnya minum obat tapi mungkin saya melewatkannya,"

"Satu jam setelah lepas landas, saya pergi ke kamar mandi di bagian belakang pesawat dan melihat seorang pramugari menangis. Itu membuatku khawatir tapi ku pikir mungkin dia menangis karena alasan pribadi. Saya mencoba untuk tidak memikirkannya karena saya tidak ingin membuat diri saya stres. Dan kemudian, satu jam setelah itu, mereka mengumumkan bahwa kami akan mendarat, tanpa memberi kami informasi tambahan apa pun," ceritanya.

"Pesawat mendarat dan, sekitar jam 6 sore, seorang wanita yang duduk di dekat pemuda itu berdiri untuk pergi ke kamar mandi. Dia mengatakan ini darurat, tapi pramugari berteriak padanya agar tetap duduk dan mengatakan bahwa polisi ada di dalam pesawat dan mereka sedang menjalani prosedur darurat. Kami mulai bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, apakah itu bom... kemudian, dengan cepat, sekitar pukul 18.15, polisi sudah berada di dalam kapal dan mereka menangkap pemuda tersebut, yang berteriak bahwa dia tidak melakukan apa pun," lanjutnya.

Pejabat bea cukai Italia mengatakan, dan ini berbeda dengan apa yang dilaporkan media Italia, bahwa tidak ada penembak jitu elit di landasan ketika pria tersebut diturunkan dari pesawat. Mereka mengklaim hanya 'sistem keamanan normal, dengan polisi bersenjata'.

Pria itu segera dibebaskan dan dalam laporan terbaru dia sudah berada di Mesir tanggal 10 November. Pihak berwenang yang sama melaporkan bahwa tidak ada tindakan hukum yang diambil.



Simak Video "Truk Bahan Bakar Pertama Akhirnya Bisa Masuk ke Gaza!"



https://travel.detik.com/travel-news...n-i-love-allah

maaf mau tanya ini Pramugarinya yang terlalu lebay, atau Quote yang dimaksud terlalu menakutkan?