Jubir militer Israel, Daniel Hagari, menunjukkan pintu masuk salah satu terowongan bawah tanah Hamas di Gaza (Israel Defense Forces/Handout via REUTERS Acquire Licensing Rights)
Otoritas Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan Hamas yang melibatkan para militan bersenjata menyerbu wilayah Israel bagian selatan dan rentetan serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Lebih dari 240 orang lainnya, menurut otoritas Israel, disandera oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza.
Untuk membalas serangan Hamas, militer Israel melancarkan pengeboman udara tanpa henti ke Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat yang membuat pasukan militer Israel masuk jauh hingga ke dalam daerah kantong Palestina tersebut.
Sedikitnya 11.180 orang, termasuk 4.609 anak-anak, tewas di Jalur Gaza akibat rentetan serangan Israel selama sebulan terakhir.
Baca juga:
Bertambah, 7 Bayi-27 Pasien RS Al-Shifa Gaza Tewas Usai Generator Padam
Pada Senin (13/11) waktu setempat, tank-tank militer Israel ditempatkan di depan gerbang Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit utama dan terbesar di Jalur Gaza, di mana ratusan pasien masih menunggu untuk dievakuasi ke fasilitas medis lainnya yang aman dan memadai.
Israel bersikeras menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya untuk menyembunyikan pusat komando dan posisi persenjataan, serta menjadikan warga sipil dan pasien rumah sakit sebagai tameng manusia.
Hamas dan otoritas rumah sakit di Jalur Gaza membantah bahwa fasilitas kesehatan telah digunakan dengan cara-cara seperti itu.
Belum ada komentar terbaru Hamas soal klaim terbaru Israel tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penghentian serangan terhadap fasilitas layanan medis di Jalur Gaza.
https://news.detik.com/internasional...asemen-rs-gaza.