Pada Selasa dini hari (17/10/2023), Ukraina menyerang dua pangkalan udara di wilayah yang diduduki Rusia. Meski Ukraina telah mengkonfirmasi bertanggung jawab atas serangan tersebut, tapi mereka tidak menyebut jenis senjata apa yang digunakan. Tetapi bloger pro-Rusia di Telegram mengatakan serangan tersebut memakai rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) yang ditembakkan dari peluncur roket Himars dan M270.

Salah satu bloger pro-Kremlin, yakni Rybar, mengatakan serangan pada Selasa dini hari menghantam gudang amunisi dan merusak beberapa helikopter. Selain ATACMS, Rybar menyebut serangan tersebut juga memakai Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB). Total ada 6 rudal ditembakkan, 3 berhasil ditembak jatuh dan 3 lainnya berhasil mengenai sasaran. Menurut Rybar, diperkirakan serangan ini dilakukan dari Zaporizhzhia. Sementara Ukraina menyebut serangan yang mereka lakukan merusak dua helikopter, satu kendaraan artileri dan depot amunisi.

Menurut laporan TheDrive.com, foto yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing yang menunjukkan submunisi M74 dari jenis yang digunakan dalam ATACMS versi cluster. Masih dari artikel yang sama, ATACMS yang dipakai Ukraina diperkirakan adalah versi M39A1 yang menggunakan sistem pemandu GPS dan inersia serta membawa 300 submunisi M74. Selama serangan terakhirnya, rudal akan melakukan putaran yang stabil, dengan gaya sentrifugal menghamburkan bom-bom tersebut. Ukuran area efek ATACMS dan kepadatan distribusi bom dapat diubah dengan memilih ketinggian pelepasan.

Masing-masing submunisi M74 membawa hulu ledak high-explosive blast fragmentationyang cukup membahayakan bagi personel yang berada di sekitar area target. Sebagai tambahan, pangkalan udara di Berdyansk hanya berjarak 100 km dari garis depan, serta telah memainkan peran penting bagi serangan Rusia ke Ukraina. Sementara itu, saluran Telegram Fighterbomber yang juga berafiliasi dengan Kremlin mengatakan bahwa, serangan hari selasa adalah serangan paling parah terhadap pangkalan udara Rusia selama setahun perang. Saluran ini juga menyebut serangan memakai ATACMS.



Lebih lanjut, SSO (Komando Pasukan Khusus Ukraina) mengatakan bahwa, landasan pacu di fasilitas yang ada di dua pangkalan udara tersebut dilaporkan rusak, sementara gudang amunisi di pangkalan udara Berdyansk diledakkan sebelum pukul 04.00 waktu setempat. Pangkalan udara Berdyansk, di wilayah Zaporizhzhia (tenggara Ukraina) dan pangkalan udara Luhansk, di wilayah Donbas (Ukraina timur) merupakan pusat penting untuk operasi helikopter oleh Pasukan Dirgantara Rusia di Ukraina. Pada akhir bulan lalu, citra satelit menunjukkan setidaknya 20 helikopter Rusia berada di Berdyansk saja. Bisa dibilang serangan kali ini sukses mengenai target bernilai strategis.

Sementara itu, masih belum jelas berapa ATACMS yang telah diterima Ukraina dan kapan mereka mendapatkannya, AS pun tidak memberi keterangan terkait pengiriman ATACMS ke Ukraina. Saat ini AS memiliki ATACMS dalam jumlah kecil dan produksinya telah dihentikan. Tetapi, media-media di AS mengatakan ATACMS mulai dikirim ke Ukraina pada pertengahan bulan ini.



Sudah sejak lama Ukraina menginginkan senjata satu ini, tetapi AS selalu menolak memberikannya karena takut jika ATACMS akan digunakan menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Namun, Ukraina mengatakan mereka bersedia diawasi oleh Amerika selama penembakan ATACMS. ATACMS punya jangkauan tembak 300 km (menurut kabar yang beredar, yang dikirim jangkauannya hanya 150 km) dan GLSDB punya jangkauan tembak 150 km, dua senjata ini tentu akan menambah PR bagi Rusia. Mereka harus segera beradaptasi untuk bisa menghentikan kedua senjata itu jika swaktu-waktu kembali ditembakkan.







Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera