Yuk kita edukasi, biar nambah pinter jadi lebih mengerti, tull gak!

Kalau lo lihat cowok gemulai, alias melambai macam wanita tapi penampilan pria tulen apa yang kamu rasakan?

Ingin kabur! Atau berteman layaknya biasa aja, atau langsung keluarkan undang-undang hukum religi biar dicambuk atau sekalian dikebiri

Busett, kejam amat luh tong! Gitu-gitu juga manusia yang masih punya hak untuk memilih, menjadi tetap melambai hingga ditanya malaikat atau berubah jadi macho, eittss bukan mantan chopet yak tapi pria gagah perkasa, suka wanita dan juga ingin menikah hingga mempunyai keturunan.



Ehhh emang bisa? Nah, pertanyaan ini sering muncul. Jelas bisa, kan pada dasarnya laki-laki seperti itu normal saja alat reproduksinya.

Hanya saja pria dapat melambai bisa jadi karena faktor genetik, nah ini bisa dibilang kelebihan kromosom Y, hingga kromosom X nya tidak sempurna. Biasanya kalau faktor genetik terlihat dari ketika ia masih kecil, dimana hasratnya untuk bermain dengan perempuan lebih besar, hingga menyukai mainan yang memang dikhususkan untuk anak perempuan.

Namun hal itu jarang sekali terjadi, walaupun ada yang seperti itu bisa diberikan doktrin-doktrin maskulin. Walau perlu waktu dan juga kesabaran, setidaknya peran orang tua sangat penting disini.



Nah lantas pengaruh yang paling besar pria menjadi melambai itu apa?

Jadi menurut data dan fakta, hampir 80 persen anak mengalami hal yang seperti itu diakibatkan faktor lingkungan. Keluarga, masyarakat, pergaulan, media, dan internet juga bisa turut membentuk mereka menjadi melambai.

Contoh dirumah sang anak diasuh oleh pengasuh perempuan, hingga disekolah banyak temannya yang perempuan, lantas ketika mulai dewasa mereka lebih sering berinteraksi dengan perempuan. Lalu, ikut-ikutan deh mengidolakan idol oppa-oppa mirip perempuan, bahkan ada juga yang latahan hingga akhirnya dewasa melambai jadi lekong.

Nah faktor lingkungan ini memang sangat besar pengaruhnya, apalagi arus informasi di usia praremaja dan remaja. Nah, ini akan sangat berpengaruh pada kehidupannya dimasa depan.



Jadi, sebelum terlambat waspadalah pada lingkungan yang akan membentuk karaktermu. Semoga edukasi ini berguna, agar kalau lo punya anak bisa dijaga. Tapi kalau ternyata lo sendiri mengalami hal ini, gw sih gak bisa ngomong apa-apa hidup itu pilihan lo mau jadi lekong, gay atau normal itu semua adalah pilihan.

Apapun pilihan lo, itu semua akan ada konsekuensinya! Namanya juga orang hidup, ya gak cuy.

Sekian pembahasan kali ini, semoga sukses selalu terima kasih.

Sumber 1, 2