quaeAvatar border
TS
quae
Mengapa Esa pada Sila Pertama Pancasila Harus Diartikan sebagai Kuasa, Bukan Tunggal!
Ilustrasi sejarah sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital Indonesia)sumber gambar detik.com


Quote:


Sekali lagi ini adalah argumentasi penulis secara pribadi. Bisa dikatakan ini adalah pendapat penulis terkait tafsir Sila Pertama Pancasila yang berdasarkan pada aspek toleransi dalam beragama.

Pancasila sebagai dasar negara yang menjunjung tinggi kerukunan umat beragama di Indonesia. Namun, penafsiran "salah" terhadap sila pertamanya dapat memunculkan konflik sosial kedepannya. Oleh karena itu, pengertian kata "esa" dalam sila tersebut perlu dipahami secara tepat dan mendalam.

Banyak pihak beranggapan bahwa "esa" berarti "tunggal", mengacu pada konsep ketuhanan dalam agama monoteistik seperti Islam dan Kristen, akan tetapi Kristen juga mengakui konsep Trinitas. Namun, pemahaman ini dinilai kurang tepat. Jika "esa" diartikan "tunggal", implikasinya hanyalah mengakui konsep Tuhan dalam agama monoteistik saja. Sementara Pancasila mengamanatkan pengakuan terhadap seluruh agama dan kepercayaan di Indonesia. Dengan demikian, penafsiran ini bertentangan dengan semangat toleransi dan inklusivitas Pancasila.

Lebih tepat jika "esa" dipahami sebagai "kuasa". Arti ini tidak memihak pada atribut keagamaan tertentu. Melainkan menekankan pada pengakuan umat Indonesia akan kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, tanpa membatasi kepercayaan mana yang diakui. Dalam beragam tradisi kepercayaan di Indonesia, unsur kesamaannya adalah pengakuan adanya "Kuasa Tertinggi" meskipun disebut dan dipahami berbeda-beda.

Alasannya, ada kemungkinan bahwa kata “esa” adalah variasi dari kata bahasa Sansekerta īśayang memiliki arti atau bisa diartikan sebagai “kuasa” atau “berkuasa”. Dengan demikian, penafsiran "esa" sebagai "kuasa" secara logis dan konsisten mencerminkan semangat kesatuan dan persatuan Indonesia yang dicita-citakan Pancasila. Hal ini penting dilakukan agar nilai-nilai toleransi dan persatuan tidak terganggu dimasa mendatang akibat salah paham mengenai sila pertama. Karena itu, diperlukan kesadaran bersama untuk memahami "esa" sebagai "kuasa", bukan sebagai "tunggal". Dengan begitu, ketahanan sosial dan ideologis bangsa dapat terjaga.

Quote:


Jadi bagaimana menurut kalian?
Penulis rasa memang sudah sebaiknya kita memiliki Tafsir Pancasilasehingga semua akan menjadi jelas. Karena itulah hal-hal semacam ini perlu didiskusikan atau dilakukan penelitian lebih lanjut bersama dengan akademisi dan ahli filsafat.

SUMBER TULISAN
pemikiran pribadi penulis dengan bantuan translator
Diubah oleh quae 14-09-2023 23:18
sukhoipakfaAvatar border
wolfzmusAvatar border
pengennyusuAvatar border
pengennyusu dan 6 lainnya memberi reputasi
5
824
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan