Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ondapriatnaAvatar border
TS
ondapriatna
Melacak Jejak Kehancuran Kuno | Mengupas Tuntas 'The Mummy'
The Mummy adalah reboot dari franchise film yang sebelumnya populer dengan judul yang sama dari tahun 1999. Dengan mengganti setting menjadi lebih modern, film ini memiliki potensi untuk menghidupkan kembali kisah ikonik tentang makhluk kuno yang bangkit kembali. Namun, sayangnya, penerimaan terhadap film ini jauh dari harapan. Mari kita telaah lebih dalam mengenai berbagai aspek film ini.

Cerita film ini mengikuti petualangan Nick Morton (diperankan oleh Tom Cruise), seorang tentara yang tanpa sengaja menemukan makam seorang ratu Mesir kuno bernama Ahmanet (diperankan oleh Sofia Boutella). Ketika makam Ahmanet terbuka, terjadi serangkaian peristiwa supranatural yang mengarah pada kebangkitan makhluk jahat tersebut. Namun, seiring plot berlanjut, banyak penonton dan kritikus merasa bahwa alur cerita menjadi rumit dan terkadang sulit diikuti. Beberapa elemen plot seperti pengenalan organisasi rahasia dan rencana-rencana makhluk gaib kurang dieksplorasi dengan baik.

Tom Cruise sebagai pemeran utama memberikan keuntungan dalam hal daya tarik bintang, tetapi performanya tidak cukup untuk mengangkat film ini. Chemistry antara Tom Cruise dan Annabelle Wallis, yang memerankan arkeolog Jenny Halsey, juga kurang terasa. Russell Crowe muncul sebagai Dr. Henry Jekyll, yang menjadi titik awal untuk potensi spin-off film terkait monster Universal Pictures lainnya. Namun, penampilannya juga kurang meyakinkan, dan karakternya terasa seperti suatu tambahan yang kurang terintegrasi dengan cerita utama.

Secara visual, The Mummy menawarkan efek khusus yang mengesankan. Adegan-adegan aksi yang spektakuler dan makhluk-makhluk supernatural memberikan tampilan yang menarik. Namun, kecemerlangan efek visual ini tidak dapat menggantikan kekurangan dalam aspek-aspek lainnya.

Aksi dan Ketegangan:
Film ini mencoba untuk menawarkan kombinasi aksi dan elemen horor, tetapi tidak selalu berhasil. Beberapa adegan aksi memiliki choreography yang mengesankan, namun terkadang terasa terlalu banyak dan terlalu mengalihkan perhatian dari pengembangan karakter yang lebih dalam. Elemen horor juga kurang mendalam, dengan jump-scare yang cenderung terduga.

Secara keseluruhan, The Mummy gagal mencapai potensinya untuk menghidupkan kembali franchise dengan cara yang segar dan menarik. Cerita yang rumit, karakter yang kurang terasa, dan kurangnya chemistry antara pemeran utama membuat film ini terasa hambar. Meskipun efek visualnya menonjol, itu tidak cukup untuk mengimbangi kelemahan lainnya. Bagi mereka yang menyukai aksi supernatural dengan efek khusus yang mengesankan, film ini mungkin tetap menawarkan hiburan sebatas visual. Namun, bagi para penggemar franchise aslinya atau penggemar cerita yang lebih dalam, The Mummy (2017) bisa menjadi kekecewaan.

sumber
Gambar : google
0
1.3K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan