Lelembut Penjaga dari Kerajaan Setan


art reff by Veshalini Naidu

Adalah kisah dari tanah pedalaman Tatar Wakanda.

Sebutlah beliau bernama Bhrahmantyo Soebowo. Demi mempersingkat sering dikenal sebagai Bram saja. Bram sendiri sejatinya adalah keturunan trah raja-raja masa dinasti Monarki Wakanda.

Wakanda land sendiri sudah berubah menjadi bentuk Republik Wakanda Land. Namun demikian setelah puluhan tahun berselang lamanya baru menyadari kehadiran demikian. 

Pun juga cerita nyeleneh tidak masuk akal sekalipun, Iya tentu tidak logis dari sisi LOGIKA peradaban manusia pada umumnya.

Semua akan dibeberkan di sini. Secara kejadian demikian umumnya memang banyak di alami oleh personal atau pribadi yang sama dengan tokoh Bram di sini. 

================
Cerita ini hanya fiksi. Nama dan Tempat hanya kebetulan belaka.
Tidak ada yang detail atau gimana gimana.
Ini tepatnya fiksi sejarah.
Jika ada yang menyadur atau ambil ide cerita ini maka wajib seizin dari Scorpioalama yang dalam hal ini adalah TS.
Terima kasih
=============== Ttd Scorpio lama 


Simbol penampakan dari sisi mytologi Jepang dan China daratan. 

Bram : Eyang (sebutan penghormatan tertinggi terhadap nenek-kakek, red) kok senengnya nek malem cerita-cerita setan dan angker. Heran mengapa demikian kak??

Sinta: Itu lah orang jaman dahulu. Jika loe kurang menyukai yah wajar juga. 
Gue sih seneng bener dapet cerita demikian. 

Bram: Pantes mukak loe kek setan kak. 

---- Plak ----

Wadoh kok ngeplak seh kak???

Kurang ajar loe, bicara sembarang.

lha ya maap. becanda. 

Hihihihihi 

Sambil cengengesan Bram pun berlalu meninggalkan obrolan. Sambil tertawa terbahak - bahak 

=============

Bergegas Bram berjalan menuju kebun dan sawah di belakang rumah eyang. 

Cuaca hari yang menyenangkan tidak terlalu adhem pun tidak panas terik.

Enaknya carik ikan di pematang sawah

Bram dan kakaknya biasanya pergi menginap di kampung halaman selama libur sekolah yang panjang. 

Nikmat sekali bermain di sawah sambil mencari Ikan dan juga kepiting yuyu. 

Heh deh sinten siapa???

Maksute gimana buk??

Lha iya kamu itu siapa, kok main carik ikan di sungai irigasi sendirian??

Saya ini cucuk-nya Buk Kapten.

Oalah.. Kamu cucuknya tho 

Ya jika demikian awas jangan jauh-jauh ke rel kereta sana yah. Banyak yang celaka tersambar kereta lho.

Oh yah baik Buk. 

===========

Siapa beliau itu nanyak - nanyak pun kepok ae!?? 

Ternyata nama eyang di marih termasyur sangat, karena sangat senang berderma - ringan tangan terhadap penduduk desa ini.

Denger dari info Eyang atau Kakek adalah tentara masa lalu, namun meninggal karena sedang tugas perang.

Namun demikian kebaikan dan tanggung jawab sebagai tentara tidak pernah lepas selepas beliau meninggal.

Pun eyang putri masih sangat setia menjadi istri-nya, dalam menjaga nama baik.

Setelah besar pun Bram masih bertanya siapakah Kakek in riil sebenarnya.  

Bram :  Nik manik, Ayoh kita naik ke sisi tebing air terjun itu

Manik: Lha memangnya bisa?? Yakin loe??

Bram: Iya bisa, Kemarin gw liat banyak anak asli sini dari kampung ini, ya anak kampung di mana air terjun ini dan naik dari sisi kanan itu.

Tuh lihat di depan beberapa anak kecil penduduk desa di sini sedang naik juga.

Kita kan nggak punya alat safety ini bro?? Gilak loe??

Nggak yakin gua bisa sampek ke atas itu?? itu tebing licin lagi kena hempasan air dan angin bisa lewat lah loe!!

Tenang pasti bisa kok. Masak kita kalah ama anak kecil itu

Hahahahah..... 

Ayoh lekas naik Nik..!

Nih gua dah sampek pertengahan

Ayoh... sini gua pengangin sampek level sana ketinggian 10 meter kita istirahat

Gilak, baru 10 meter ajah dah terasa bener ini. Dah bawahnya batu padas juga karang licin pun. Kacau loe Bram!!

Dingin bener ini dan licin, gwa sampek sini aja bro! 

Ya sudah, gwa mo lanjut sampek atas. 

===========

Dengan sekuat tenaga walo medan sangat berbatu dan karang licin sangat penuh lumut. Bram tetap melanjutkan hiking bak cicak kepayahan naik.

Sret........

Sret.........

BRAM....!!!!

Pegangan!!!!

Manik pun berteriak memperhatikan dari bawah, ketika menyaksikan usaha Bram untuk naik mendaki ternyata kandas. 

Manik : sudah bro. Kita turun. Cari aman ajah. Gilak memang low!!

Bram : Gua penasaran bener dan masih ingin naik ke atas air terjun tersebut. 


Sore dan hujan lebat di Gunung   ============= 


Bram : Gwa buatin air panas dolo nih. Enakan minum teh - ngopi sambil istirahat sejenak yak bre!

Manik : Daman sini low bantin bebersih tendak!! Noh kakik n sepatu low. Bersihin dulu kek. Main masuk ajah ke tenda  

Daman : Crewet low!!! 

Rameh ajah low pada. hahaahhah

Nih kopi juga tehnya, Noh kalok mau air panas, Ada banyak di perapian.

Daman : Si geblek, maren napa low. Mau jatuh low yah. Sok sok an naik ke air terjun lagian.

Beruntung bener low bre. 

Bram: Justru gw bertanya tanya. siapakah anak kecil yang bantuin gw maren

Nggak ada tuh bocah. Lewat terhempas ke dasar batu padas!

Manik : Anak kecil yang manah??? 

Lha mangnya low nggak liat???

Oh ya sudah lah lupakan aja bre

Bram sendiri hanya bisa memendam hal demikian di dalam dirinya. 

Dari dalam sanubari, sebenarnya penasaran dengan kehadiran anak kecil penolong tsb.

Kedua kawan itu nampaknya kurang paham dan bisa jadi geger jika diceritkan mendetail. 

 Secara perbincangan ketika itu dalam posisi pendakiandi hutan rimba raya pegunungan terangker di tatar Wakanda

nb. Terkadang lebih baik diam. 


=============================================
=============================================

to be continue.