Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ondapriatnaAvatar border
TS
ondapriatna
Pertarungan Epik Bintang-Bintang Laga | Tinjauan Film Triple Threat
Triple Threat adalah film aksi tahun 2019 yang dikenal dengan penggabungan bintang-bintang laga ternama seperti Tony Jaa, Iko Uwais, dan Scott Adkins dalam satu kisah penuh aksi. Meskipun film ini tidak mencatat prestasi yang signifikan di box office atau menerima pujian kritis yang besar, namun bagi para penggemar film aksi dan pertarungan laga, Triple Threat tetap menawarkan sejumlah momen seru yang patut diperhatikan.

Dalam film ini, Tony Jaa memerankan karakter Payu, Iko Uwais sebagai Jaka, dan Scott Adkins sebagai Collins. Ketiganya terlibat dalam pertempuran melawan sebuah kelompok pembunuh bayaran yang dipimpin oleh seorang tokoh jahat bernama Xian (diperankan oleh Xing Jin). Ceritanya mengikuti alur yang relatif sederhana, dengan para pahlawan bersatu untuk melawan ancaman besar yang datang dari musuh bersama.

Satu hal yang membuat Triple Threat menarik adalah hadirnya bintang-bintang laga ternama dari berbagai negara, yang menghadirkan gaya bertarung yang berbeda-beda. Tony Jaa yang dikenal dengan aksinya menggunakan Muay Thai, Iko Uwais dengan silat ala Indonesia, dan Scott Adkins dengan teknik-teknik bela diri Barat, semuanya memberikan variasi dalam adegan-adegan pertarungan. Kolaborasi antara mereka, meskipun mungkin tidak sepadu seperti yang diharapkan, tetap berhasil menciptakan aksi yang menarik dan seru.

Dalam hal aksi, Triple Threat menyajikan sejumlah adegan pertarungan yang intens dan spektakuler. Koreografi pertarungan yang dirancang dengan baik menggabungkan berbagai jenis bela diri, serta pemanfaatan lingkungan sekitar untuk meningkatkan dinamika aksi. Adegan-adegan pertarungan tersebut memang menjadi poin kuat film ini, memberikan tontonan yang menghibur bagi para penggemar genre aksi.

Namun, di sisi cerita, Triple Threat mungkin terlihat agak lemah. Alur cerita yang sederhana dan klise, serta karakter-karakter yang relatif dangkal, membuat film ini terasa kurang dalam hal substansi. Beberapa karakter tidak memiliki perkembangan yang signifikan dan terasa seperti stereotip yang digunakan hanya untuk membangun pertarungan-pertarungan dalam film. Kehadiran karakter antagonis, Xian, juga terasa tidak begitu mendalam dalam hal motivasi dan pengembangan.

Selain itu, pengembangan hubungan antar karakter juga terasa agak tergesa-gesa. Meskipun ada upaya untuk menggambarkan ikatan antara karakter-karakter utama, hubungan tersebut tidak selalu terasa alami atau mendalam. Ini mungkin juga disebabkan oleh durasi film yang terbatas, sehingga aspek-aspek karakter dan hubungan tidak dapat diperluas dengan baik.

Secara teknis, produksi Triple Threat memang menunjukkan kualitas yang cukup baik. Pengambilan gambar yang dinamis, sinematografi yang efektif dalam menghadirkan aksi, serta editing yang cepat menjaga ritme film tetap berjalan cepat. Namun, ada beberapa momen di mana penyuntingan terasa kurang mulus, dengan beberapa transisi yang agak kasar.


sumber
Gambar : google
0
1.6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan