quaeAvatar border
TS
OWNER
quae
Baba, Sang Babi Bijak!






Baba, Si Babi Bijak!

Di sebuah desa kecil hiduplah seekor babi bijak bernama Baba. Meskipun hanya sekeekor babi, tetapi Baba adalah babi yang cerdas dan bijaksana. Baba sering memperhatikan para manusia di desa dan kagum pada kecerdasan dan keberanian mereka.

Tidak jauh dari rumah Baba, hiduplah seorang petani tua bernama Pak Tani. Pak Tani memiliki prasangka buruk terhadap babi, menganggapnya binatang yang haram tidak boleh disentuh dan tidak berguna.

Suatu hari, ketika Baba sedang berjalan-jalan santai di hutan, dia melihat ladang milik Pak Tani yang penuh dengan sayuran yang subur. Baba berjalan mendekat untuk melihat-lihat.

Pak Tani yang melihat Baba langsung murka dan mengusirnya dengan kasar. Bahkan tidak segan ia melempari Baba dengan batu dan ranting yang ia dapatkan. Baba merasa sedih karena diperlakukan buruk padahal dia hanya ingin melihat-lihat.

Meski begitu Baba tidak patah semangat, dia kemudian terus berjalan hingga menemukan pohon apel yang sedang berbuah. Ia memakan apel-apel jatuh itu dengan lahap sambil bersyukur atas apel-apel manis. Tiba-tiba, sekelompok pencuri datang untuk mencuri apel-apel pada pohon tersebut. Baba berteriak dengan keras, tentu saja itu teriakan khas babi. Lalu setelah itu ia berbalik menghadapi para pencuri tersebut dengan berani. Para pencuri pun ketakutan dan melarikan diri.

Salah satu pencuri itu berkata, “Anjing ada babi haram!”

“Saya babi,” balas Baba dengan santun.

“Anjing lu. Dasar makhluk haram!” kata pencuri lainnya yang tidak lupa melemparkan batu sekepalan tangan.

Bahkan bagi Baba yang bijak sekalipun, ia juga bisa marah. Baba yang sudah kadung tersulut kemudian bergerak maju mendekati para pencuri tersebut. Si Baba tahu bahwa para manusia menganggap dirinya sebagai binatang hina. Saking hinanya, kau akan berdosa apabila sampai menyentuh seekor babi. Bahkan jika itu hanya menyentuh ujung rambutnya sekalipun, itu akan tetap dosa.

Dalam hati si Baba heran, “Kalian manusia takut dan benci padaku karena dosa, tetapi kalian tidak takut bahwa mencuri juga merupakan perbuatan dosa. Entah siapa yang hina, aku si babi atau kalian manusia.”

Atas keberaniannya tersebut para pencuri itu pun kabur. Sementara di tempat lain, Pak Tani yang melihat kejadian itu terkejut sekaligus merasa malu. Ia menyadari bahwa Baba ternyata merupakan babi yang bijak yang mampu dan berani menghadapi bahaya. Ia ingin meminta maaf kepada Baba, lalu ia berjalan menghampirinya.

Namun ketika Baba berjalan mendekati Pak Tani, tiba-tiba saja ia terperangkap ke dalam jebakan yang sebelumnya telah disiapkan oleh Pak Tani. Baba jatuh ke dalam lubang jebakan, naasnya di dalam lubang tersebut ada banyak kayu lancip yang menghadap ke atas. Baba pun mati seketika. Pak Tani menangis sedih karena kebodohannya telah merenggut nyawa seekor binatang yang bijak hanya karena kebencian dan prasangka buruknya.







Pesan moral dari kisah ini adalah pentingnya tidak memandang seseorang atau suatu makhluk dari luarnya saja, tetapi kita perlu memahami dan menghargai kebijaksanaan yang ada di baliknya.

Cerita Si Babi dan Si Petani sangat menginspirasi dan mengajarkan banyak hal. Meskipun dimulai dengan perspektif negatif dan prasangka, pada akhirnya cerita ini mengajarkan kita untuk belajar menerima segala sesuatu yang terjadi dengan lapang dada. Beberapa poin penting dapat kita ambil dari cerita ini:

Jangan memandang seseorang atau suatu makhluk dari luarnya saja. Ada kebijaksanaan dan kasih sayang di balik setiap makhluk.

Hindari prasangka buruk yang bisa membutakan kita dari kebaikan orang lain. Buka diri untuk belajar dari orang-orang yang berbeda.

Jangan terlalu cepat menghakimi orang lain. Kita tidak tahu apa yang mereka hadapi.

Ketika kita merasa bersalah, usahakan untuk memperbaiki kesalahan kita dengan belajar dari pengalaman itu. Jangan terjebak dalam penyesalan.

Menerima takdir adalah kunci menuju kedamaian batin. Bahkan dari kejadian pahit, kita masih bisa belajar dan tumbuh.

Cerita Si Babi dan Si Petani membuat kita tersentuh dan terintrospeksi. Kisah sederhana tentang hubungan antara manusia dan hewan ini ternyata menyimpan banyak hikmah hidup. Semoga bisa membuat siapa saja yang membacanya menjadi lebih baik. Terima kasih!

Tenang jangan bersedih, si Baba akan hidup lagi dalam cerita anekdot yang lainnya. Jadi jangan lupa pantau terus thread ini!

REFERENSI
Cerita: pikiran sendiri
image 1: Freepik via Okezone
image 2: PNG Wing.com

BALI999Avatar border
th3d4rkAvatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan 11 lainnya memberi reputasi
10
1.5K
301
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan