lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Jokowi Bertemu Xi Jinping, Dinamika Geopolitik Indonesia dan Tiongkok
Kamis kemarin, Jokowi baru saja bertemu dengan Xi Jinping dalam sebuah pertemuan bilateral yang dilaksanakan di Hotel Jinniu, Chengdu.

Beberapa kerja sama yang dibahas kedua Kepala Negara antara lain meliputi penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga kerja sama riset serta teknologi.



Hubungan geopolitik antara Indonesia dan Tiongkok telah menjadi faktor penting dalam menentukan dinamika politik dan ekonomi di kawasan dan dunia. Sebagai dua negara yang memiliki sejarah panjang dalam interaksi, baik positif maupun kontroversial, kedua negara tersebut memiliki peran yang signifikan dalam membentuk peta kekuatan di Asia Tenggara dan dunia.

Tiongkok, sebagai kekuatan ekonomi besar dengan ambisi global, telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, Tiongkok memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi negara kepulauan ini. Melalui inisiatif "One Belt, One Road" atau "Belt and Road Initiative (BRI)", Tiongkok berusaha untuk meningkatkan konektivitas dan investasi di wilayah Asia dan Eropa, termasuk melalui proyek infrastruktur yang menghubungkan Tiongkok dengan Indonesia.

Namun, hubungan Indonesia-Tiongkok juga menghadapi tantangan, terutama dalam hal klaim wilayah Laut China Selatan yang tumpang tindih antara beberapa negara di kawasan. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memiliki kepentingan strategis di kawasan ini. Ketegangan di Laut China Selatan bisa berdampak pada stabilitas regional dan perdamaian.

Dalam konteks geopolitik global, hubungan antara Indonesia dan Tiongkok mempengaruhi dinamika di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara di kawasan ini berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dengan Tiongkok dan kepentingan strategis dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang. Posisi Indonesia sebagai anggota aktif dalam ASEAN juga memainkan peran penting dalam upaya mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.

Peran Tiongkok sebagai kekuatan global juga menjadi faktor dalam geopolitik dunia. RRT adalah salah satu negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan memiliki pengaruh signifikan dalam organisasi internasional lainnya. Hal ini mempengaruhi kebijakan dan dinamika politik di tingkat global.

Selain itu, ketegangan antara Tiongkok dan negara-negara lain, terutama Amerika Serikat, juga memiliki dampak yang luas bagi stabilitas global dan perdamaian. Persaingan dan kerja sama antara dua kekuatan besar ini dapat membentuk agenda politik dan ekonomi dunia.

Dalam menghadapi dinamika geopolitik ini, Indonesia perlu menjaga kemandirian dan mengambil peran yang proaktif dalam mencari solusi untuk masalah-masalah kawasan dan global. Diplomasi yang bijaksana dan kerjasama multilateral menjadi kunci untuk mencapai stabilitas dan kemajuan yang berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.

Dalam kesimpulannya, hubungan geopolitik antara Indonesia dan Tiongkok memiliki pengaruh besar dalam dinamika politik dan ekonomi di Asia Tenggara dan dunia. Meskipun terdapat tantangan dan perbedaan pendapat, kerjasama yang konstruktif dapat membawa manfaat bagi kedua negara dan mendorong perdamaian dan stabilitas dunia secara keseluruhan. Penting bagi Indonesia untuk memainkan peran aktif dalam mewujudkan visi kawasan dan dunia yang lebih baik.


Sumber berita :
https://www.presidenri.go.id/siaran-...jumlah-bidang/
0
668
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan