bruno95Avatar border
TS
bruno95
Setangkai Doa Putri Abdi Negara
Prolog


" Ayah sakitttt,aduh hiks hiks hiks "

aku mengaduh ke ayah, lututku terasa sedikit nyeri dan terdapat berberapa goresan luka, aku baru saja habis terjatuh saat bermain sepeda, sebab roda depan sepedaku terpeleset karena aku sedikit mengebut.

" ayah tolong ", aku pun masih mengaduh kesakitan...

" Ayo nak bangun jangan cengeng, gaboleh nangis, anak ayah harus kuat,masak jatuh dari sepeda aja nangis sih ? ".

Ayah tetap menyemangatiku dan menasehatiku dari kejauhan sambil tersenyum, senyum yang begitu teduh (batinku).

" hiks hiks hiks iya ayah hiks kinan gaboleh cengeng kan kinan anak ayah, kinan harus sama kuatnya seperti ayah".

Aku berusaha berdiri dengan menahan sedikit rasa perih yang kurasakan di beberapa lecet kulitku yang tergores, dengan sedikit merutuki diriku sendiri bahwa aku gaboleh jadi anak yang cengeng.

" Nak kamu harus selalu kuat ya, anak ayah gaboleh menyerah dalam keadaan apapun dan harus melewati apapun yg terjadi dengan segala kemampuanmu, sekalipun kamu terjatuh dan terluka berkali-kali kamu harus tetap berusaha semampu kepalanmu untuk bengkit kembali.

Tak perlu khawatir ayah masih disini, Ayah akan selalu menjagamu dari tempat ayah, tumbuhlah kamu menjadi putri ayah yang hebat dan kuat, wanita bermental baja yang tak pernah takut dengan dunia".

Dengan tetap tersenyum setelah selesai menasehatiku perlahan-lahan ayah berjalan menjauh, samar-samar bayangannya pun mulai menghilang masuk diantara sinar terang yang tak pernah ku lihat sebelumnya.

" ayah... ayah... jangan pergi..., temenin kinan, ayaahh, ayah mau kemanaaa...ayaaahhh....kinan gak mau sendirian... ".

Semampuku berteriak sekuat tenaga mencegah ayah untuk pergi, tapi sia-sia kini buliran air mataku membasahi penuh wajahku, menangisi ayah yang meninggalkanku.

" Ayaaaaahhhhh.... " teriakku.

Aku terbangun dalam keadaan peluh yang membasahi wajah dan rambutku, aku masih mengingat betul kejadian yang baru saja kualami, aku masih belum sepenuhnya tersadar dalam kenyataan

" ternyata barusan cuma mimpi, aku rindu ayah "

akupun masih melamun sambil mengusap bulir air mataku yang belum terhenti sepenuhnya.

Tiba-tiba aku mendengar samar2 suara adzan sudah terlantun, aku menoleh ke arah jam dinding, ternyata jam di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 4 pagi, aku memutuskan untuk segera turun dari kasur dan berjalan keluar kamar untuk mengambil sejuknya air wudhu lalu kemudian melaksanakan kewajibanku sebagai seorang Muslim untuk sholat subuh.

Tibalah saatku berdoa, kulantunkan doaku mengharap kepada Sang Maha Segalanya.
Aku mengharap untuk diberikan keberkahan dan keselamatan dalam menjalani hidup dan tentunya tak lupa juga mendoakan ayah dan ibu semoga dapat diampunkan segala kelalaiannya dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya.

Doa selalu menenangkan hatiku, sebab doa adalah salah satu hal yang dapat menghubungkan bumi dan langit, dan aku juga percaya lewat doa dapat menghubungkan aku yang masih dibawah sini dengan ayah yang sudah berada diatas sana.

"Seandainya saat semua tak pernah terjadi yah, mungkin ayah masih menemaniku saat ini".

Tak terpungkiri, rasa sesal itu masih sering menghantuiku hingga saat ini,masa dimana semuanya terasa kelam dan suram...


Quote:


Quote:


- Selamat membaca -
bukhoriganAvatar border
taufiksandimanAvatar border
menantugodzilaAvatar border
menantugodzila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
91
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan