Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ONEchampionshipidAvatar border
TS
ONEchampionshipid
Kisah Fan Rong Ditempa Hidup di Tempat Terdingin di China

Besar di daerah Timur Laut China yang jadi salah satu area terdingin di dunia, Fan Rong tumbuh dengan ditempa iklim yang keras. 


Kisah hidupnya tersingkap sebelum laga melawan Aung La N Sang dalam laga melawan mantan Juara Dunia dua divisi ONE, Aung La N Sang di  ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III.

Walaupun harus mengakui keunggulan sang lawan, Fan Rong mampu bersaing dan menunjukan aksi menaik sebelum terkena kuncian pada ronde kedua.

Petarung unggulan China itu akan mendapatkan kesempatan terbesar dalam karier profesionalnya sepanjang 22 laga. Fan Rong pun akan menunjukkan kehebatannya dalam gelaran perdana ONE Championship di dataran Amerika Serikat.






Kesempatan yang diraih Fan Rong pun bukan tanpa alasan, mengingat latar belakang dirinya sebagai atlet middleweight top asal China. Hal itu pun dipengaruhi oleh latar belakang Fan Rong yang terlahir di daratan China yang keras.


Lahir dan besar di Kota Harbin yang sangat dingin di China, Fan Rong harus bertahan hidup dalam iklim dingin yang ekstrim. Di musim dingin, suhu di kampung halamannya bahkan bisa mencapai minus 23 derajat celcius.

“Dalam kenangan saya, selalu ada lapisan es di jalan, salju di pohon, dan mobil. Banyak orang yang mengenakan pakaian berlapis. Orang China menyebut kami manusia terkuat di negara ini," ujar Fan Rong.


“Saya kira cuaca dingin memberimu kehidupan keras, dan kehidupan keras membangun pria kuat," lanjutnya.

Lebih dari cuaca dingin, Fan Rong dibesarkan sangat keras. Sehari-hari, dirinya juga kerap berantem dengan teman-teman sekolahnya.


Ia pun mendapat dukungan kedua orang tua, saat ia mengejar misi dalam olahraga tarung. Menurut orang tuanya, olahraga tarung dapat menjadi penyaluran energi Fan Rong yang berlebih.


“Tanah kelahiran saya adalah kota yang keras, dan banyak orang melihat berbagai hal yang lebih gila dari pertarungan di arena. Maka itu tidak terlalu mengganggu kedua orang tua saya," kenang Fan Rong.



“Bagi mereka, ini hanyalah sebuah pekerjaan yang mungkin memberi anak mereka kehidupan yang baik," lanjutnya.


Awal perkenalan dengan seni bela diri
Fan Rong secara alami adalah seorang petarung dari kecil. Namun, ia melihat olahraga tarung dengan lebih serius setelah mulai mempelajari seni bela diri tradisional China, Wushu Sanda.


“Saat mulai berlatih [wushu] sanda di sekolah, saya menyadari bahwa saya sangat bagus dalam ini. Saya mencapai tingkatan mereka yang belajar bertahun-tahun hanya dalam waktu beberapa minggu," ujar Fan Rong.


“Itulah saat saya menyadar terlahir untuk ini, dan mungkin saya harus mencoba menjadikannya profesi saya satu hari nanti," lanjutnya.


Dengan kekuatan atletis serta kemampuan untuk belajar dan menerapkan teknik baru, petarung muda ini menunjukkan potensi kelas dunia yang dimilikinya. Kehebatan itu membuatnya sempat mencoba karier sebagai polisi dan pelatih bela diri.



Namun, itu sebelum ia serius menekuni MMA secara penuh di bawah bimbingan pionir MMA China dan veteran ONE, Jiang Longyun. Di bawah gemblengan Longyun, Fan Rong menjadi sosok atlet China yang berbahaya.


"Saya beruntung memiliki pelatih, dan sasana terbaik agar saya dapat terfokus pada karier. Yakni menjadi petarung middleweight terbaik dalam generasi MMA baru China,” jelas Fan Rong.


Jelang laga terbesarnya mendatang, sang "King Kong Warrior" tak sabar untuk menunjukkan kebolehannya di depan publik pencinta MMA garis keras di AS. Apalagi, musuhnya adalah salah satu yang terbaik di Asia.


“Aung La adalah mantan Juara Dunia, dan ia melewati berbagai pertarungan keras melawan para atlet kelas dunia. Ini adalah laga terbesar dalam karier saya. Memenangkan yang satu ini akan menunjukkan bahwa saya memiliki bakat kejuaraan sejati, dan saya tak sabar menunggunya," pungkasnya.



Di partai puncak, laga trilogi antara Demetrious Johnson melawan Adriano Moraes akan tersaji untuk memperebutkan sabuk Juara Dunia ONE Flyweight. Keduanya telah bertemu dua kali dengan rekor satu sama.


Dalam pertemuan terakhir pada Agustus tahun lalu, Johnson keluar sebagai pemenang lewat serangan lutut terbang yang sekaligus melengserkan Moraes dari takhta juara ONE Championship yang telah ia singgahi sejak lama.



Kunjungi juga Forumpodcast, dan channel ONE Championship di KASKUS TV.

Download ONE Super App untuk mengikuti perkembangan terbaru!  
azhuramasdaAvatar border
azhuramasda memberi reputasi
1
24
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan