Ane yakin, cukup banyak di kaskus yang punya hobi menulis. Kalau nggak, kemungkinan ente-ente udah lebih banyak tiktokan, daripada kaskusan.

Lepas dari ente pingin jadi penulis atau nggak. Punya hobi buat menulis atau nggak. Di trit ini, ane pingin ngeshare, beberapa kesimpulan ane selama mencoba menulis di salah satu pf online.

Terutama, tentang hal-hal yang bisa menghalangi orang yang punya bakat dan hobi menulis, dalam perjalanannya berusaha untuk menjadikan penulis sebagai profesi.

************

Sedikit cerita yang melatar belakangi trit ini.

Jadi ane kan udah hampir 1 thn nyoba nulis di pf online. Awalnya ane nulis di pf online ini, udah cukup optimislah. Kalaupun nggak bagus, tapi juga mestinya hasilnya nggak jelek2 amat.

Kan ane dah beberapa kali nulis juga di sfth-nya kaskus. Sebelum ngaskus jg sempet iseng nulis cersil gratisan di website lain.

Berikut bbrp contoh trit ane di sfth, siapa tau ada yg penasaran pgn baca :

cerita-silat-bersambung-----mahakala-yajna

bernoda-dosa-tersayat-putus-cinta-sejati

mengapa-matahari-bagiku-harus-jadi-luka-bagi-yang-lain

kala-cinta-kembali-berbunga

selirih-senandung-ibu-sekilas-cahayamu-tersembunyi-di-balik-gemuruh-waktu

kisah-pencarian-link-video-viral-gisel-jedar-dan-anya

demi-konten

Dari pengalaman2 itu pun, lumayan dapat respon baik dari yg baca. Meskipun juga nggak yg terlalu gimana-gimana juga. Cuma intinya, ada orang yang baca dan menikmati baca tulisan ane itu.




***********

Ada yang beruntung, bahwa ketika masuk ke pf online, ceritanya langsung sukses dan dapat banyak pembaca.

Itu kalau kata Agan @bocah..ababiludah rejekinya.

Namun tidak menutup kemungkinan, rejeki kita nggak selancar itu. Cukup banyak yang dapat pengalaman seperti ane. Dari group penulis pf online itu, ane sering baca curhatan penulis2 yang merasa tulisannya sudah cukup bagus, tetapi sepi pembaca, dpt komentar negatif dr pembaca, nggak menghasilkan, dsb.

Dan spt di trit ane yang sebelumnya, memang dari 5000an orang penulis, yg dpt di atas 300 itu sekitar 12% aja.

Mungkin bisa jadi, lebih dari setengah, nggak dpt apa-apa.

Ane juga mengalami seperti itu.

Cerita pertama ane, ada dapat komentar bagus dan dapat pembaca setia, ya sekitar mungkin ada deh 600 pembaca setia yang baca sampai akhir.

Tapi itu belum cukup, untuk dapetin bonus USD dari pf onlinenya.

Di sini muncul jebakan yang menurut ane, banyak penulis gagal untuk maju.




Ini ane alami sendiri, ketika cerita pertama itu gagal mencapai performa paling minimal untuk dapat bonus. Awalnya ane menghibur diri dengan berpikir, "Ini karena belum ketemu pembaca yang tepat. Mestinya kalau lebih banyak lagi dipromosikan oleh pf online, dst."

Apa bahayanya berpikir seperti ini? Ini membuat kita jadi berat untuk berkembang. Apa alasannya untuk berusaha mengembangkan diri, kalau kesalahannya bukan ada di kita?





Kadang-kadang komentar positif itu memang diperlukan buat memotivasi kita.

Namun di saat yang sama, ada juga bahayanya, yaitu ketika kita akhirnya fokus dengan komentar2 positif itu dan melupakan bahwa secara statistik, persentasenya lebih banyak yang meninggalkan daripada yang jadi pembaca setia.




Ini juga sebuah bentuk jebakan yang lain. Ada kalanya ketika teknik menulisnya sudah punya, tetapi gagal membuat cerita yang menarik pembaca, maka si penulis memilih cara ini.

Mereka mengamati plot/alur cerita/tema cerita/dsb yang laku dan kemudian memilih menulis yang serupa dengan cerita2 yang laku itu.

Jangan heran kalau membaca pf novel online, sering kali berjumpa dengan kasus seperti ini, yaitu penulis beda, cerita agak beda, tetapi kok rasanya mirip.

Ini salah satu penyebabnya.

Apa yang masalah dengan jebakan yang ketiga ini? Masalah terbesar adalah seringkali cara ini sukses menghasilkan pundi-pundi uang. Justru karena dengan cara ini berhasil mendapatkan uang, maka kreativitas penulis yang memilih jalan ini jadi terkungkung.

Dia jadi tidak paham, apa yang sebenarnya membuat sebuah tulisan itu jadi berhasil. Dari satu cerita ke cerita berikutnya, dia terjebak dalam satu pola yang serupa.

Ada sesuatu sebenarnya yang bisa dipelajari, ada sesuatu yang membuat pola itu berhasil. Akan tetapi jika penulis tidak menggali dalam2 dan cuma mengikuti tanpa tahu kenapa itu berhasil, kreativitas dia jadi terkurung dengan mengikuti apa yang sudah berhasil.

Ini jebakan yang paling susah untuk dihindari.

**********

Semoga yang mengalami nasib seperti ane, tidak jatuh dalam jebakan-jebakan di atas.

Gimana Gan Sists? Punya pengalaman yang bisa dibagikan juga buat kita semua?

Ada tips-tips buat ane yang masih berjuang?




Sumber : Opini dari pengalaman pribadi.
Sumber gbr : ss dari trit kaskus ane sendiri.