Pada zaman sekarang ini soal pendidikan karakter bukan terbitan terbaru lagi di dunia pendidikan. Banyak sekali aspek yang saling berhubungan, seperti aspek sosial, ekonomi, politik budaya dan aspek agama. Persaingan anak muda semakin ketat, banyak yang berprestasi berbagai olimpiade sains tahap nasional dan internasional. Namun dari segi tindakan atau aspek moral semakin mengalami kemunduran.

Dengan adanya penurunan aspek moral, sangatlah miris penderitaan dunia pendidikan, terutama di bidang agama. Aspek moral yang sering disebut akhlak atau suatu karakter, akan selalu mengendepan di setiap insan. Sebagai karakter utama untuk membedakan kepribadian diri sendiri dan kepribadian orang lain.

Dunia pendidikan juga memiliki perbandingan antara pendidikan zaman dahulu dengan zaman sekarang. Zaman dahulu pendidikan ialah mendepankan sifat-sifat mulianya dari segi teguran dan hukuman benar-benar diperhatikan atau sebagai modal awal dari tindakan kelas yang mendidik. Memang pendidikan zaman dahulu perlu diberikan apresiasi yang tinggi. Setiap kali guru memberikan hukum kepada siswa karena kesalahan yang ia lakukan, masih menaruh rasa hormat kepada gurunya. Akan tetapi kalau ada kejadian dari memukul Kaskus pengaduan semakin panjang bahkan sampai ke jalur kepolisian.



Era digital penuh kecanggihan dari fasilitas akibat perkembangan zaman. Mau tidak mau dikembalikan lagi ke siap insan untuk menyadarinya bahkan segala sesuatu di Era kemajuan akan selalu melekat di kehidupan, tidak boleh lari atau menghindarinya.

Etika penggunaan teknologi informasi yang mampu diolah dengan sebijak mungkin, kemampuan mengslisis atau kemauan yang lebih tinggi atau mempunyai keinginan penggunaan kemanfaatan yang akan menghantar keselamatan dan kesuksesan. Bahkan siap bersaing secara internasional.
Informasi-informasi mudah ditemukan, mudah dicari, tinggal mengambil yang baik, diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Seperti contoh dunia pendidikan, pastinya banyak sekali buku pendidikan entah secara nasional atau internasional, bisa dijadikan sumber pengetahuan yang semakin bervariasi.

Kemampuan teknologi informasi ini ternyata banyak sekali yang mengagumi atau banyak yang menggunakannya, oleh kids zaman now, representasinya tidak pernah lepas dari identitas media sosial atau media yang berbasis melalui jaringan internet. Menjadi konsumsi setiap harinya terhadap apa pun yang ditangkap atau dilihat melalui telepon. Konsumsi yang dicerna perlu difilter agar berita terbaru penyebab kebencian, simpang siur yang belum ada kejelasan secara pasti.

Pendidikan karena membutuhkan orang tua, keluarga yang harmonis, sekolah dan masyarakat menjadi ruang lingkup dalam pembentukan karakter. Pola asuh pendidikan pun mengalami perubahan dari pengajaran sportivitas dan harmoni, berbasis dari, serba internet, setidaknya ada kesempatan yang besar untuk berinteraksi dengan orang lain di dunia nyatanya.

Penemuan permainan yang memberikan pengalaman baru terhadap generasi milenal agar turut serta memainkan imajinasinya di dunia nyata, yang akan tetap hidup melalui segala proses dan doa. Indentifikasi pengasingan diri sering terjadi akibat kurangnya pengetahuan informasi secara nyata atau sentuhan melalui komunikasi interaksi.

Generasi milenal adalah pembaca kondisi yang lebih cepat untuk bergerak, melalui informasi yang ia miliki. Membuat karya atau tulisan yang baik untuk memberikan sugesti positif bagi diri sendiri atau orang lain.