Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nibrasulhaqAvatar border
TS
nibrasulhaq
Fenomena Anak Orang Kaya yang Selalu Dituruti Keinginannya, Awas Akibatnya!

Berhati-hati Menyayangi dan Mendidik Anak



Bismillah

Menjadi orang tua memanglah dambaan semua pasangan suami istri. Akan tetapi, cukup disayangkan ketika pasangan suami istri, kemudian dianugerahi anak, tetapi salah dalam mendidik dan mengasuhnya.

Anak dengan segudang kemudahan, akan membuat hidupnya tidak terlatih dengan perjuangan, tidak mengenal proses, apalagi ia pun tentu tidak pernah mengalami sebuah kegagalan.

Jika hal tersebut terjadi pada anak anda, maka berhati-hatilah, cepat atau lambat, mau tidak mau, ada beberapa hal yang akan mereka lakukan:

Pertama,mereka akan menjadi anak-anak yang arogan. Anak-anak yang terbiasa serba instant, tidak dapat dipungkiri jika ia kelak menjadi anak yang mudah membusungkan dada, merasa harus diutamakan.

Bagaimana tidak menjadi demikian, saat sang anak meminta sesuatu, kemudian dengan sigap dan cepat orang tua segera menurutinya.

Jika sampai terjadi dirinya sedikit saja merasa dikesampingkan, lihat saja reaksinya. Ia akan bereaksi negatif dan berlebihan. Ia marah kepada orang-orang di sekitarnya dengan sesuka hatinya.

Kedua, anak-anak dengan pola asuh seperti yang telah disebutkan, maka ia pun juga akan mudah patah. Ketika dalam perjalanan hidupnya, terjadi sebuah kegagalan atau sesuatu terjadi di luar perhitungannya, maka ia akan merasa terpuruk.

Tentu saja ia kesulitan mencari jalan keluar atau solusi dari masalah yang menghampirinya. Itu semua terjadi disebabkan di masa kecilnya ia tidak berkesempatan memenuhi kegagalan-kegagalan. Semua serba tersedia, tanpa susah payah. Ketika ada hal-hal yang diperkirakan sedikit sulit, orang disekitarnya segera mengambil alih untuk membantunya.

Ketiga, sang anak menjadi anak yang kebal hukum. Ia merasa tidak ada yang berani menyalahkannya, karena merasa berposisi, berkedudukan dan berharta.

Meski dalam posisi jelas-jelas bersalah sekalipun, ia akan merasa menjadi sosok orang 'tak bersalah.

Keempat, ia bahkan tidak peduli halal haram dengan apapun yang dimiliki. Anak banyak menuntut. Orang tua terpaksa menuruti dengan dalih ingin membahagiakan anak-anaknya.

Orang tua tidak peduli harta yang didapat itu dari hasil yang dibenarkan atau tidak. Anak terbiasa diberi dari harta tidak jelas bahkan jelas-jelas haram, akhirnya anak pun terbiasa dengan begitu. Al hasil mereka juga akan begitu, darah yang mengalir, daging yang tumbuh dari yang haram.

Kelima,anak menjadi pribadi hobi pamer. Karena orang tua kerap menunjukkan kekayaan, membiasakan anak dengan gelimang harta. Lambat laun anak pun juga bangga dengan harta yang dimilikinya. Al hasil jadilah anak-anak dengan hobi pamer kemewahan, kekayaan dan beragam keistimewaan.

Jika sudah seperti yang tersebut itu semua, bersiap-siap saja jika anak-anak itu menjadi petaka bagi banyak orang.
Wassalamualaikum

Tulisan: nibrasulhaq
Narasi : oppri
iblast867583Avatar border
gabener.edanAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan