Hai, Sahabat Kaskus ... Akhir-akhir ini jagat maya dihebohkan dengan adanya kasus tentang Mario Dandy si anak pejabat pajak. Mulai dari penganiayaan yang dilakukan terhadap David Ozora, tingkah sombongnya yang selalu pamer barang mewah dan juga sikap buruk lainnya. Bukan hanya karena penganiayaan yang dia lakukan membuat masyarakat geram, akan tetapi karena dia adalah anak seorang pejabat pajak.

Siapa yang akan terima dan tidak geram, saat mengetahui seorang anak pejabat pajak bersikap sangat buruk dan semena-mena, sedangkan di lain sisi masyarakat selalu diingatkan untuk bersikap baik terhadap aturan, khususnya membayar pajak.

Kasus ini sudah berjalan hampir dua bulan lamanya, akan tetapi pembahasan tentang Mario Dandy tidak kunjung usai. Masyarakat khususnya terus menyoroti kasus tentang penganiayaan terhadap David Ozora, alasan mengapa hal tersebut terjadi, sampai barang mewah yang selalu menemani hari-hari Mario Dandy mulai dari sepatu hingga mobil Rubicon.

Misalnya pada saat rekonstruksi, sepatu yang dikenakan Mario Dandy menjadi buah bibir yang sangat cepat menjamur, dikarenakan harganya yang sangat mahal. Belum lagi sikap angkuh wajahnya yang tampak tidak senang kepada awak media juga para petugas saat rekonstruksi.

Hingga akhirnya muncullah berita yang terus menunjukkan buruknya sosok seorang Mario Dandy. Selain melakukan penganiayaan, ternyata dirinya sering sekali tidak membayar saat melintasi jalan tol. Dan lebih parah lagi, Mario Dandy pernah tidak membayar BBM saat mengisi bahan bakar di SPBU Kodam Bintaro pada tahun 2021 sebesar 602ribu dengan bensin jenis Pertamax Turbo, hingga akhirnya yang menutupi pembayaran tersebut adalah petugas SPBU. Sikap buruk ini juga sering dicontohkan Mario Dandy untuk ditiru oleh sahabatnya, Shane Lukas. Hal tersebut diakui oleh Shane sendiri.

Itulah beberapa sikap buruk dari seorang Mario Dandy, pelaku penganiayaan terhadap David Ozora. Tidak masalah kalau uang yang dia gunakan membeli barang mewah merupakan hasil kerja keras sendiri. Bagaimana kalau tidak?

Tidak heran karena dia adalah anak seorang pejabat, sehingga merasa segala masalah akan selesai dan menilai segala sisi kehidupan ini dengan uang. Apakah semua anak pejabat seperti itu?

Seorang anak bisa melakukan hal buruk sampai sejauh itu, pastinya tidak lepas dari pengaruh pola asuh orangtua dan lingkungan sekitar. Gaya hidup mewah dan bergelimpangan harta bukanlah jalan terbaik dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Kalau terjadi hal seperti ini, bagaimana jadinya?