Bre, kita mau ngobrolin tentang pandangan hidup yang keren nih, namanya pragmatisme. Jadi intinya, kita harus fokus sama hasil yang positif, ya. Kalo mau sukses di karir, kita harus punya tujuan jelas dan bikin rencana untuk mencapainya.

Tapi, pragmatisme juga ngajarin kita buat belajar dari pengalaman dan kesalahan. Jangan takut gagal, bre. Kegagalan bisa jadi kesempatan buat kita belajar dan jadi lebih baik lagi. Cukup ingat aja kata pepatah, “Kegagalan ialah keberhasilan yang tertunda,” jahat banget sih itu menunda keberhasilan orang lain.

Kita juga harus bisa bekerja sama dan terbuka sama ide-ide baru, bre. Kalo kita kerja sama, pasti tujuan kita bakal lebih gampang tercapai. Jadi jangan lonewolf, gak boleh!

Terus, pragmatisme juga ngajarin kita buat siap menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup. Kita harus siap berubah dan ngambil langkah-langkah yang tepat buat ngatasi masalah. Pada intinya kita perlu dinamis dalam menghadapi keadaan, fleksibel jangan kaku apalagi rigid? Jadi ingat Modulus Young.

Nah, intinya pandangan hidup pragmatisme ini bilang kalo kebenaran itu bisa berubah tergantung sama pengalaman dan pemahaman kita. Jadi, jangan pernah berhenti belajar dan terbuka sama ide-ide baru, bre. Lagi pun kata pepatah juga katanya sih, pengalaman adalah guru terbaik. Pada setuju gak nih, bre?

Jadi, kesimpulannya, pandangan hidup pragmatisme ini emang keren banget buat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita fokus sama hasil yang positif, belajar dari pengalaman, bekerja sama, siap berubah, dan selalu terbuka sama ide-ide baru. Yuk, kita jadi pragmatis!



Berikut ini beberapa manfaat jika kamu bersikap pragmatis:

Solusi yang efektif
Dengan bersikap pragmatis, kamu bisa mencari solusi yang tepat dan efektif dalam menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi. Dengan begitu, kamu bisa menghemat waktu dan tenaga yang seharusnya terbuang sia-sia jika kamu memilih tindakan yang tidak tepat.

Mencapai tujuan
Dengan bersikap pragmatis, kamu juga bisa lebih mudah mencapai tujuanmu. Dengan mengambil tindakan yang praktis dan efektif, kamu akan lebih mudah mencapai tujuanmu, baik itu dalam karir, pendidikan, atau kehidupan pribadi.

Belajar dari pengalaman
Sikap pragmatis juga bisa membantumu belajar dari pengalaman hidup. Dengan mengambil tindakan yang tepat dan mencari solusi yang efektif, kamu akan memperoleh pengalaman berharga yang bisa dijadikan pelajaran untuk menghadapi situasi serupa di masa depan.

Menumbuhkan kerja sama
Pragmatisme juga bisa membantumu menumbuhkan kerja sama dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti bakal ketemu orang-orang yang memiliki pendapat dan ide yang berbeda. Dengan bersikap pragmatis, kamu bisa lebih mudah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan mereka.

Siap menghadapi perubahan
Sikap pragmatis juga bisa membantumu siap menghadapi perubahan. Dalam hidup, perubahan itu pasti terjadi. Dengan bersikap pragmatis, kamu akan lebih siap dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapinya.

Meningkatkan kreativitas
Sikap pragmatis juga bisa meningkatkan kreativitasmu. Dengan berpikir pragmatis, kamu akan terus mencari cara-cara baru dan kreatif untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuanmu.

Mengurangi stres
Terakhir, sikap pragmatis juga bisa membantu mengurangi stres dalam hidupmu. Dengan memfokuskan diri pada solusi dan tindakan yang tepat, kamu akan merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi masalah yang kamu hadapi.

Nah, itulah beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan bersikap pragmatis. Dengan mengambil tindakan yang tepat dan efektif, kamu bisa mencapai tujuanmu dan hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Meskipun bersikap pragmatis itu banyak manfaatnya, tapi ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan. Nih, beberapa kekurangan sikap pragmatis yang bisa kamu hindari:

Kurang kreatif
Sikap pragmatis kadang-kadang bikin kamu cenderung ngikutin solusi yang udah dikenal atau terbukti efektif. Akibatnya, kamu bisa jadi kurang berani coba cara baru atau kreatif buat atasi masalah. Nah, ini bisa bikin kamu kurang berkembang dalam hal kreativitas dan kurang inovatif.

Abaikan nilai moral
Ada kalanya, sikap pragmatis bisa bikin kamu mengabaikan nilai moral atau etika dalam ngambil keputusan. Contohnya, kamu harus milih antara memenuhi janji yang udah kamu buat atau ngambil tindakan yang lebih praktis. Kalau terlalu pragmatis, kamu bisa jadi memilih tindakan kedua tanpa mikirin nilai-nilai moral yang jadi dasar janji itu.

Kurang fleksibel
Terlalu fokus pada solusi praktis dan efektif juga bisa bikin kamu kurang fleksibel dan susah beradaptasi dengan perubahan. Sering ngambil tindakan yang sama setiap kali ngadepin masalah bisa bikin kamu susah berubah dan ngikutin situasi yang beda-beda.

Terkesan dingin atau tidak peka
Kadang-kadang sikap pragmatis yang terlalu fokus pada efisiensi dan solusi praktis bisa bikin kamu terkesan dingin atau nggak peka sama perasaan dan kebutuhan orang lain. Kamu jadi lebih fokus pada hasil akhir atau tujuan yang pengen dicapai, tanpa mikirin cara yang diambil bisa ngaruhin orang lain.

Tidak sesuai dengan keinginanmu
Sikap pragmatis bisa bikin kamu ngambil keputusan yang nggak sesuai dengan keinginanmu. Terkadang, keputusan yang paling praktis atau efektif nggak selalu jadi pilihan yang kamu sukai atau pengen. Nah, ini bisa bikin kamu nggak puas atau nggak bahagia dengan hasil yang udah dicapai.

Jadi, udah tahu nih beberapa kekurangan dari bersikap pragmatis. Dengan tahu kekurangan ini, kamu bisa lebih bijak dalam ngambil keputusan dan menemukan keseimbangan antara pragmatisme dan nilai-nilai penting dalam hidupmu.