Green economy yang menjadi salah satu topik menarik dan merupakan program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah pada pembicaraan Presidensi G20, telah diterapkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) secara konsisten sebagai bentuk pengembangan dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan dengan melakukan pembangunan kota hijau dan juga melakukan pengendalian perubahan iklim global.

Contohnya saja di Aceh, BSI sedang melakukan pembangunan gedung landmark tertinggi yang akan membawa konsep green building dengan ramah lingkungan serta hemat energi. Gedung ini diharapkan nantinya akan menjadi ikon dari kota Serambi Mekkah yang tumbuh seimbang berkelanjutan, juga sebagai penanda dukungan dari BSI dalam hal peningkatan perekonomian wilayah Aceh secara berkelanjutan melalui pengimplementasian konsep environmental, social, and governance (ESG).

Tidak hanya konsep green building, dalam pemanfaatan ruang dan desain arsitekturnya, gedung BSI ini juga akan dirancang untuk mengakomodir unsur-unsur budaya serta kearifan lokal sebagai bentuk komitmen BSI atas tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam proyek green campaign dan juga kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.

Gedung perkantoran tertinggi di Aceh dengan tinggi mencapai 46,6 meter ini nantinya akan berdiri dengan 10 lantai dan juga mencakup ruang terbuka hijau. Pada proses pemilihan material hardscapenya juga menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, serta pengoptimalan dalam hal penyerapan air di lahan yang telah tersedia. Gedung ini juga nantinya akan menggunakan teknologi solar panel sebagai sumber energinya.