Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s3chamdaniAvatar border
TS
s3chamdani
Demam Latto-latto, Inilah Plus Minus Permainan Viral itu!

Lato-lato Permainan Viral Hari Ini


Bismillahirrahmanirrahiim


Apa yang tidak mudah viral di zaman digital ini? Semua sangat mudah. Akhir tahun 2022, bertepatan libur sekolah semester pertama, anak-anak Indonesia mulai demam bermain lato-lato.

Menjadi viral, disebabkan maraknya sosial media pada beberapa tahun terakhir ini. Meski kita tahu sebenarnya permainan lato-lato itu sudah ada sejak tahun 90 an. Hanya saja karena banyak ragam permainan di masa itu, sehingga lato-lato permainan biasa dan sederhana.

Latto-latto berasal dari bahasa bugis, Makassar yaitu katto-katto. Permainan ini dahulu juga menjadi permainan ikonik di daerah pedesaan. Sementara di pulau Jawa, latto-latto dahulu bernama Tek-ketek.

Namun, meski sejak dahulu Indonesia memainkan permainan tersebut, sejatinya justru permainan ini berasal dari Amerika. Pada tahun 60-an muncul dengan nama Clackers, lalu populer di tahun 70-an.

Permainan ini tidak bertahan lama di Amerika, bahkan sempat dilarang, disebabkan permainan ini membahayakan. Bagaimana tidak membahayakan? Bahan dua bola bandul itu berasal dari kaca, tentu saja jika dibenturkan akan pecah, dan serpihannya itulah yang dapat mencelakai pemain.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, manusia semakin cerdas dan pandai berinovasi. Kini, Klackers, Katto-katto, Tek-ketek, atau Latto-latto itu diproduksi dengan bahan plastik polimer.
Tentu saja, jika berbahan plastik, maka akan lebih mudah dan aman dalam memainkannya.

Permainan sederhana dengan harga relatif terjangkau ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu:

Pertama,permainan ini dapat melatih motorik anak. Bagaimana si anak dapat mengkoordinasikan jemari dan lengannya bergerak, sehingga dua bandul itu berbenturan dengan tepat, sehingga menghasilkn suara tek-ketek-ketek.

Kedua,dapat melatih ketenangan pikiran. Bermain latto-latto juga membantu melatih agar pikiran dapat tenang. Karena jika memainkan dengan pikiran tidak tenang, maka suara yang timbul tidak akan lama.

Ketiga,melatih kesabaran. Anak-anak yang dapat memainkan latto-latto dengan durasi lama, lambat laun kesabarannya akan terlatih. Karena memang, memainkan latto-latto butuh hati yang sabar.

Keempat,meningkatkan kepercayaan diri. Tentu, percaya diri adalah modal dasar bagi anak-anak. Apalagi jika bermain latto-latto dipertandingkan. Maka, seseorang akan berusaha menunjukkan kemampuannya dengan sebaik mungkin.

Kelima,melatih keseimbangan tubuh. Seorang anak akan berusaha menyeimbangkan dua bandul bola yang berbenturan, agar bandul bola itu bergerak dengan dinamis. Jika dilakukan terus menerus, suara tek-ketek konstan, maka lambat laun keseimbangan seseorang akan semakin baik.

Meski ada beberapa keuntungan atau manfaat memainkan latto-latto, tetap saja ada sisi negatif yang mengiringi.

Anak-anak yang semakin menggandrungi secara berlebihan, maka ia tidak memikirkan waktu bermain. Maka bagian pertama,yang merugikan yaitu waktu yang terbuang.

Lantas yang kedua,yaitu ia tidak memperhatikan lelah di lengannya, saking senang dan gandrungnya. Sehingga saat pembelajaran di sekolah ia sudah merasa capek saat disuruh menulis.

Ketiga,hal minusnya yaitu membuat bising dan berisik. Jika bukan pada waktu-waktu istirahat, mungkin tidak masalah, tetapi anak-anak tidak tahu waktu, sepanjang waktu ia mainkan tidak kenal lelah dan henti-hentinya.

Belum lagi jika ada bayi yang tidak tahan berisik, maka akan mengganggu tidur anak kecil atau bayi-bayi. Sehingga orang tuanya lelah, karena si bayi tidak dapat beristirahat, disebabkan berisik.

Keempat,latto-latto ketika dimainkan secara terus menerus, maka cepat rusak. Akhirnya anak-anak ingin segera meminta dibelikan lagi, karena melihat teman-temannya masih asyik bermain, sementara miliknya telah rusak.

Kelima,anak-anak jadi tidak menghargai waktu, dipikirannya hanya bermain latto-latto di manapun dan kapan pun. Bahkan di ruang-ruang kelas, pada akhirnya suasana kelas tidak lagi nyaman dan kondusif.

Mungkin itu sebagian saja gambaran bagaimana latto-latto yang semakin marak di negeri ini. Semoga kita lebih bijak dalam menyikapi hal-hal viral, tidak mudah ikut trend.

Wassalam

Tulisan: s3chamdani
Narasi: ulasan pribadi

triandikadim881Avatar border
udynym672Avatar border
nibrasulhaqAvatar border
nibrasulhaq dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.7K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan