Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Yuk Jadi Pembeli Online yang Realistis
Quote:


Hai GanSis semua! Pernahkah Agan dan Sista berbelanja online? Tentu sebagian besar kita saat ini pernah berbelanja online. Meski ada sedikit yang perlu digaris bawahi disini, beberapa tidak berbelanja online, melainkan belanja "setengah" online.


Sebagian Orang-orang fomo dengan apa namanya belanja online. Sekalipun tidak tahu aturan seharusnya dalam perdagangan online. Sebagian hanya tahu apa itu belanja online melalui iklan dari marketplace besar sebut saja Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak dan lainnya.


Yang dipikiran sebagian orang-orang kalau belanja online itu COD dan gratis ongkir. COD dan gratis ongkir merupakan kebijakan dari marketplace besar yang memang sudah jelas sistemnya. Bagi yang tau tau aja, tentu paham istilah gratis ongkir, bebas ongkir atau subsidi ongkir sebenarnya ya gak gratis-gratis juga. Cuma kita merasanya kayak gratis, padahal ya gak gitu juga. Misalnya kita mesti belanja dengan jumlah minimal tertentu jika ingin mendapat potongan ongkir.


Namun sebagian orang menggunakan standar ganda kesiapapun yang berjualan online, termasuk pedagang gorengan yang mempromosikan dagangannya di medsos. Bahkan tanpa minimal belanja sekaliapun, tetap minta gratis ongkir. Nah ini yang saya sebut belanja "setengah" online.


Bagaimana mungkin kita belanja online di Facebook? Tapi minta gratis ongkir dan COD. Bagi saya, marketplace Facebook merupakan pasar setengah online. Masih mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu wilayah. Pembeli dan penjual masih jumpa langsung, karena memang tidak ada yang jamin keamanan bertransaksi.


Disinilah saya ajak kita semua untuk mulai realistis dalam belanja online. Jika memang jarak terlalu jauh, maka jangan paksa penjual untuk mengantar langsung, jumpa tengah atau apapun itu namanya, ya tetap saja ada ongkir yang perlu diperhitungkan.


Berpikirlah realistis. Belanja online itu seharusnya memutus jarak antara penjual dan pembeli. Pembeli seharusnya tidak perlu ribet, jika kejauhan, bisa menggunakan jasa kurir. Ada ongkirnya? Tentu saja. Apalagi kalau Anda hanya beli gorengan sepuluh ribu Rupiah. Jangan paksa pembeli harus mau mengantar ke depan pintu rumah Anda tanpa adanya ongkir. Bensin mahal bos!


Sebaiknya kita harus mulai mengucapkan selamat tinggal pada era gratis ongkir. Marketplace besar mulai mengurangi promo gratis ongkir, terutama yang belanja recehan. Dan kamu harus tahu biaya layanan di marketplace besar seperti shopee, Tokopedia dan lainnya mulai mengalami kenaikan yang mesti ditanggung penjual, dan semakin membengkak jika pembeli menggunakan voucher gratis ongkir. Makanya sekarang besaran subsidi gratis ongkir dikurangi. Terutama bagi yang belanja dengan nilai kecil. Semoga gak ada lagi kejadian beli permen sebiji diantar jauh-jauh sampai ke atas gunung.


Dan lagi, soal COD. Sistem COD di marketplace yang via kurir saja sebenarnya masih cacat. Sistemnya yang belum sempurna atau kitanya sebagai pembeli yang tidak siap. Apa lagi dengan sistem COD yang mana pembeli maunya transfer setelah barang tiba. Atau pembeli yang gak mau COD via kurir, karena alasan ribet, lama dan sebagainya, padahal memang dasarnya gak mau bayar ongkos.


Sistem COD melalui kurir kini juga mulai mengenakan biaya yang tidak sedikit. Mengingat sistem COD itu sangat berisiko gagal transaksi. Secara halusnya, biaya COD dinaikan agar pembeli mikir 2 kali untuk COD. Coba kita pikirkan besaran biaya untuk mengantar paket COD, namun gagal transaksi, siapa yang menanggung? bensin mahal bos!!


COD sejatinya mempermudah transaksi antar pembeli dan penjual. Kata "mempermudah" disini tolong jangan disama artikan dengan "menggampangkan".


Quote:


maaf, saya bikin thread ini sekalian mau curhat juga. Berhubung saya jualan barang yang menargetkan pasar di daerah terdekat. Pintu promosi saya coba semua, termasuk di Facebook. Orang-orang Facebook memang agak lain (sebagian besar). Dan yang paling sering ketemu calon pembeli yang gak bisa memperkirakan jarak dan ongkir.


Bagaimana mungkin jarak pengantaran 10 km tidak mau kena ongkir dan minta diskon? Hari-hari saya temukan yang seperti itu di Facebook. Orang-orangnya seolah tidak mengerti ilmu dasar geografi. Bahwa yang namanya pengiriman beda kota sudah jelas berjarak jauh. Jadi tidak mungkin ongkir menjadi gratis.


Sebenarnya apapun bisa terjadi dengan kemajuan teknologi kini. Dimana kita bisa berbelanja dengan harga murah dan gratis ongkir. Hanya saja kita HARUS berpikir REALISTIS. Alias "NGOTAK DONG"


pakai otak.


Sebagai pembeli jika takut tertipu saat belanja online. Maka bisa beli melalui aplikasi marketplace resmi. Jika mau gratis ongkir maka belanja lewat aplikasi dan ikuti aturan.

Ini tuh mirip seperti kalo mau pinjam duit ya silahkan pakai pinjol atau paylater, jangan maksa teman atau sodara.

Maaf sedikit kasar. Namun itulah yang ingin saya sampaikan disini, kepada pembeli dan penjual online, terutama pembeli online: Ayo mulai realistis, ucapkan selamat tinggal pada gratis ongkir dan COD bila kamu gak mau ikut aturan. Bye!

Rianda Prayoga
Binjai, 28 Desember 2022
0
1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan