Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

febi12283Avatar border
TS
febi12283
Villa Belanda Tua Dan Perkebunan Teh Terpencil


Ilustrasi Villa tua(Pexels.com)


      

Gduaarrrr!!
Kilat gemuruh menerangi malam itu, suara menggelegar membuat kami semua terkejut. Badai dan angin topan tidak berhenti sejak dari sore hari, angin kencang benar-benar membuat kami semua takut untuk keluar rumah.
 
“Kita terjebak di sini!”aku berkata pelan kepada mereka.
Asri sudah menangis sejak dari tadi, airmatanya sudah tidak bisa berhenti mengalir, kami kesulitan untuk membuatnya tenang dan berhenti berteriak.

AKKKAA………….AAA!!
“As tenanglah, kita pasti pulang, kamu jangan takut!”ucapku menenangkannya.
Asri masih menangis, aku menggenggam erat tangannya, sesekali aku melihat ke layar handphone berharap bahwa ada sinyal yang masuk saat ini, namun semua hanya sia-sia, jangankan sinyal, listrikpun tidak ada di rumah ini.
Dengan kondisi rumah yang gelap, Kami dipenuhi rasa ketakutan! Kami semua sangat ketakutan, dalam hati aku berkata, aku harus membawa mereka pergi dari sini, dari tempat yang menyeramkan ini.

 

Kami mau berlibur, yeahh……..
Suara tawa riang keluar dari mulutku, aku kian bersenandung lagu, mengeluarkan rinduan hati, akan kebahagiaan yang mungkin saja akan kami  jalani hari ini.
Kami sudah berencana akan pergi berlibur menghabiskan 3 hari ini dengan penuh tawa dan canda, pergi ke tempat yang jauh dari ibu kota yang padat dan macet setiap harinya. Asri, Jasmine dan aku, akan pergi ke villa Belanda, sebuah villa  khas tempo dulu, bangunan tua dengan penuh sejarah yang indah, khas eropa tanah nusantara, Ah….aku sudah tidak sabar.
 
 
Kami pergi, kami pergi!
Tin…..tin…(suara klakson mobil)
aku segera membawa peralatanku, sambil berlari aku memanggil Jasmine agar segera menyusul memasuki mobil yang sudah berada di depan rumahku.
“Jasmine! Cepetan, kenapa lambat sekali?”
Jasmine berlari, senyumnya mengembang lebar, sesekali dirinya melambaikan tangannya, meminta agar tidak di tinggal oleh kami berdua.
“Kalian siap?”tanya Asri kepada kami.
“Yeahhh…………..berangkat(suara bersama).”
 
 
Villa Belanda, usang dan tua
“Usang banget ya.”
Itulah kalimat yang keluar dari mulutku pertama kali ketika tiba, usang dan tua, tidak ada kesan bahwa villa ini terawat, alasan paling masuk akal kenapa memilih villa ini mungkin karena harganya yang murah dan lokasinya yang dekat dengan perkebunan teh di sini. Aku tidak mau mengeluh terlalu jauh, meski aku melihat Asri yang memilih tempat ini juga kecewa.

“Gak sesuai dengan apa yang ada di ulasan!”ucap Asri kecewa.
Raut kecewa dari wajahnya Asri menunjukan hal yang sama, hanya Jasmine yang merasa senang dan bahagia, wajar saja, dia anaknya memang menyukai semua yang berbau vintage dan jadul. Sama seperti gaya pakaiannya yang selalu sama setiap harinya!

 
“Ayo masuk kalian!”seorang bapak tua memanggil kami ke dalam.
Sosok bapak tua yang menggunakan kaos putih dengan celana panjang hitam dan sandal jepit, Ah, mungkin dirinya adalah penjaga dari villa tua ini, kataku dalam hati. Dengan sigap dirinya membawakan koper kami masuk ke dalam villa, lembab dan seperti lama tidak berpenghuni, itulah kesan pertamaku ketika masuk ke dalam villa tua ini.

“Pak, ini villa udah berapa lama kosong?”tanyaku kepada bapak itu.
“Oh…..gak lama kok, baru 3 bulan kosong.”
Tapi entah mengapa rasanya seperti sudah kosong bertahun-tahun, apakah karena memang kondisinya yang seperti ini? Entahlah, lebih baik mensyukuri apa yang adanya saja di sini, daripada kami harus mencari lagi tempat lain.
 
Kebun teh yang indah
Perkebunan teh di sini memanglah indah, selain masih sedikit orang yang datang kemari, karena lokasinya yang memang di desa terpencil, kebun teh yang dikelola oleh pemerintah daerah memberikan rasa tenang dan sejuk.

Meski matahari masih bersinar terang, tapi hawa adem dan dingin terasa menusuk kulit hingga ke dalam relung tulang. Aku berlarian kesana dan kemari, memanggil Jasmine dan Asri yang sedang mengambil foto kenangan mereka berdua, kami yang berusaha mencari spot terbaik, mengambil sebanyak mungkin foto untuk kami bagikan nanti di media sosial milik masing-masing.

 
“Jas, itu siapa ya, dari tadi liatin kita terus!”
Jasmine merasa bahwa ada yang melihat kami, tatapan matanya tajam dan seolah tidak ingin melepaskan pandangannya dari kami. Jasmine yang merasa risih meminta untuk segera pulang, aku mengamini, dan Asri juga setuju, kami pulang, sedangkan orang itu masih berdiri tegak. Sorot matanya tajam, ketika aku melihatnya ke belakang, dia tersenyum, melambaikan tangan, dan…..

Deg…deg….
Jantungku berdetak kencang, aku mempercepat langkahku.
‘Jas, cepetan, ayo!”
Suara kerasku memanggil mereka untuk cepat pulang. Langit semakin hitam, dan pertanda bahwa akan segera sore menjelang malam.  Tempat ini memang benar-benar sepi, tidak ada orang lain selain kami.
 
 
Kami lapar! Dapur kosong
Hujan gerimis turun, namun dingin semakin menusuk, kami benar-benar lapar, aku menyuruh Jasmine untuk memasak sesuatu di dapur.
“Jas, masakin sesuatu deh, lapar banget ini.”
Jasmine dengan wajah betenya kemudian pergi ke dapur, selang beberapa menit, karena tidak kembali muncul, aku mencoba menyusulnya ke area dapur.
 
“Loe lama bang…..”mulutku langsung berhenti bicara,
Aku melihat Jasmine sedang berdiri diam dan kaku!
“Jas…Jasmine?”tanyaku.
Jasmine menoleh, mukanya merah seperti menahan amarah.
“Jancook! Mana kompornya setan!” terlihat dirinya sedang mencari peralatan dapur dan tabung gas!"ucap Jasmine dengan nada emosi.

Ah kompor? Aku mencoba mencari, dan gila ini beneran gila, tidak ada tempat memasak, kompor, dan semua alat dapur bersih.
“Jas, ini rumah kosong banget, kita masak pake apa?”
 
“Gua mau cari tuh bapak penjaga villa!”ucap Jasmine kesal.
Jasmine mencoba untuk pergi, tidak lama dia kembali lagi.
“Bapak itu tinggal dimana ya?”
Hadeh…..kebiasaan Jasmine kalau lagi marah, karena gak mau pusing kami kemudian mencari berdua.
 
 
Bapak gak ada!
1 jam kami mencari, tidak ada bapak itu di villa, kami mencoba pergi ke rumah sebelah villa kami, hanya berupa gudang penyimpanan, jelas itu bukan tempat yang dihuni manusia. Sudah putus asa, aku dan Jasmine sepakat bahwa ada yang tidak beres, kami putuskan untuk segera pulang saja, atau mencari tempat yang lain.
Tiba-tiba….
 
“Gelap Jas…”
Mati lampu, dan hujan deras.. kami segera berlari masuk ke villa, mencari Asri yang sendirian di dalam.
“As….kamu dimana?”teriak kami berdua.
“Sini….kalian dimana?”
Asri merangkak, dirinya seperti terjatuh, beberapa kursi berserakan.
“Jas, aku melihat ada yang berlari, aku pikir kalian, tapi suaranya seorang pria!”
“kami keluar Sri, kami mencari penjaga villa itu tapi tidak ketemu, kita cuman bertiga di sini, ada yang tidak beres!”ucapku kepada Asri.
 
“Kalian hubungi seseorang!”perintahku kepada mereka.
Jasmine menghela nafas…..
“Jaringan, emang bodoh kita ini, ini kan daerah terpencil, jelas saja gak ada sinyal!”
“Lari yuk, kan ada mobil!”kata diriku.
“Ya sudah ayo berkemas semuanya!”ucap kami serempak.
Kami berkemas, sudah tidak tahu lagi bagaimana kami cepatnya berkemas, rasa saling takut sudah mencapai rasa akutnya, sudah tidak perduli lagi dengan villa tua ini. Kami merasa dijebak………

“Sesampainya di kota akan kuberikan ulasan bintang 1, villa brengsek!”ucap Jasmine kepada kami.
Jasmine benar-benar marah…
“Ayo…cepat, kita pulang!”ucap diriku kepada mereka.
 
 
Kami bergegas pulang, membuka pintu villa, Hujan deras semakin menggila, angin dan badai, kilatan petir bergantian bersautan. Kami berusaha mencari mobil kami, tidak ada! Benar-benar tidak ada, lututku lemas. Mobil kami sudah menghilang!…tidak terlihat lagi, hanya ada terdapat jejak ban, berjalan lurus menuju ke perkebunan teh. Aku melihat ke sorot matanya Jasmine…dan berkata.
“Jas, bagaimana ini?”
Jasmine hanya diam…dia terduduk di lantai.
 
“Kita terpaksa menunggu pagi tiba,”ucap Jasmine.
Gduarr…………..
Petir menyambar hebat….kami terjebak, kami tidak bisa pulang!
Seseorang, tolonglah kami!
 
 
Bersambung…………….






bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
783
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan