uray24Avatar border
TS
uray24
Piala Dunia dan Kejutan Negara Non Unggulan di Setiap Edisinya (Bag 1)
Assalamualaikum, Shalom,

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan



Salam Olahraga
Piala Dunia sebagai ajang ter-prestise dan terakbar di semesta sepakbola tidak lama lagi akan bergulir di Qatar pada 20 November - 18 Desember 2022, sebagai gelaran Piala Dunia edisi ke-22 sekaligus yang kedua kalinya dihelat di Benua Asia setelah Korea-Jepang di Piala Dunia 2002.


Brazil, Argentina, Uruguay, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Inggris, dan Belanda tentunya tidak asing lagi dan sering diunggulkan sebagai calon juara (apabila lolos kualifikasi), namun menarik dicermati dalam setiap gelaran Piala Dunia selalu hadir beberapa negara non unggulan yang berhasil merangsek hingga fase terjauh disertai pemainnya yang tadinya kurang diperhitungkan lantas menjadi bintang.

Pada thread yang singkat ini, izinkan penulis mencoba mengangkat negara-negara non unggulan yang tampil mengejutkan di setiap Piala Dunia beserta  Rising Star, tetapi dibatasi hanya dari Piala Dunia 1954 sampai 2018 (dikarenakan format Piala Dunia 1930-1950 masih diikuti sedikit negara).

1. Piala Dunia 1954 Munculnya Magic Magyars Hungaria

Mengusung format 16 negara dengan 4 grup berisi 4 negara, Piala Dunia 1954 dibuat tercengang dengan sepak terjang Hungaria, yang berada di Grup 2 mampu melesakkan 17 gol dan kebobolan 3 gol, dengan membantai Korea Selatan 9-0, Turkey 7-0, dan Jerman Barat sebagai unggulan digilas 8-3. Kejutan berlanjut dengan Brazil sang finalis 1950 digasak 4-2 di perempat final dan Uruguay sang juara edisi 1950 juga disikat 4-2 di Semifinal.

Sihir Hungaria terhenti di final setelah kalah 3-2 dari Jerman Barat yang di fase grup justru diluluhlantakkan 8-3, sehingga final tersebut dikenal dengan "Miracle of Bern". Meskipun kalah, Magic Magyars yang berisi Ferenc Puskas, Sandor Kocsis, Zoltan Czibor, Jozsef Bozsik, dan Nandor Hidegkuti dikenang legenda golden era Hungaria, dengan Kocsis sukses menjadi Top Skor dengan 11 gol. Pencapaian ke final 1954 mengulangi sukses mereka maju ke final 1938 yang dikalahkan Italia.

Negara non unggulan yang juga membuat kejutan adalah Yugoslavia dan Swiss yang dimotori Josef Hugi yang melaju ke perempat final dan Austria yang dimotori Erich Probst yang melaju hingga semifinal.

Spoiler for Magic Magyars Hungaria:


2. Piala Dunia 1958 - Kejutan Tuan Rumah Swedia

Gelaran Piala Dunia 1958 dihelat di Swedia, juga mengusung 4 grup berisi 4 negara, yang di grup 3 kejutan sudah dibuat tuan rumah Swedia dengan mengalahkan finalis 1954 Hungaria dan melenggang sebagai juara grup 3 dengan 2 kali menang (atas Hungaria dan Meksiko) dan sekali imbang dengan Wales, yang dilanjut di fase knock out dengan mengalahkan Uni Soviet yang dijaga Black Spider Lev Yashin, dan di semifinal menumbangkan juara 1954 Jerman Barat dengan skor 3-1.

Sayang seperti Hungaria 1954, kejutan Swedia terhenti di final yang dikalahkan Brazil dengan skor 5-2, yang saat itu Tim Swedia yang berisi bintang macam Gunnar Gren dan Nils Liedholm (eks legenda Trio Gre-No-Li Ac Milan) dan Kurt Hamrin harus mengakui sihir Samba yang diorkestrai oleh Didi, Zagallo, Garrincha, Vava, dan wonderkid Pele.

Negara non unggulan yang juga membuat kejutan adalah Irlandia Utara, Wales yang dimotori John Charles, Yugoslavia, dan Uni Soviet yang dimotori Lev Yashin yang keempatnya melaju hingga perempat final.

Spoiler for Timnas Swedia 1958:


3. Piala Dunia 1962 - Kejutan Kedua dari Tim Bohemian Cekoslowakia

Piala Dunia 1962 digelar di tanah Amerika Latin yaitu di Chile, masih dengan format 4 grup yang berisi 4 negara, yang di grup 3 tim Bohemia Cekoslowakia berhasil menahan Brazil dan menumbangkan Spanyol yang diisi Alfredo Di Stefano, sehingga Cekoslowakia lolos ke fase knock out sebagai runner up Grup 3, yang dilanjutkan di fase knock out dengan menggasak Hungaria 1-0 di perempat final dan Yugoslavia 3-1 di semifinal.

Sayang Cekoslowakia dengan bintang Josef Masopust dan Adolf Scherer harus mengakui sihir Samba Brazil yang mereka tahan di fase grup dan kalah di final dengan skor 3-1, yang merupakan pencapaian final kedua bagi Cekoslowakia setelah sebelumnya dibuat di 1934. Dalam Piala Dunia 1962 ini kejutan juga dibuat Yugoslavia dan Tuan Rumah Chile dengan bintangnya Leonel Sanchez yang keduanya melaju hingga semifinal.

Negara non unggulan yang juga membuat kejutan adalah Yugoslavia, Uni Soviet yang dimotori Lev Yashin dan Valentin Ivanov, dan Hungaria yang dimotori Florian Albert yang kesemuanya terhenti sampai perempat final.

Spoiler for Cekoslowakia di Piala Dunia 1962:


4. Piala Dunia 1966 dan Black Panther dari Portugal

Kisah Seleccao das Quinas, Portugal, yang kini menjadi diperhitungkan di pentas Piala Dunia maupun Piala Eropa, dimulai pada gelaran Piala Dunia 1966 di Inggris, yang di fase grup 3 dengan gagahnya Portugal menjuarai grup dan mengalahkan Hungaria 3-1 dan Brazil dengan skor 3-1 yang dua gol dibuat Eusebio si Macan Kumbang untuk mengirim Brazil ke posisi 3 grup dan gagal lolos ke fase knock out.

Di perempat final Portugal tampil trengginas dengan mengalahkan Korea Utara yang juga tampil mengejutkan, dengan skor 5-3 dan Eusebio lagi-lagi menggila dengan mencetak 4 gol, dan di semifinal Eusebio kembali mencetak gol namun bintang Inggris Bobby Charlton telah lebih dulu melesakkan dua gol, yang membuat kejutan Portugal harus terhenti dengan skor 2-1 untuk Inggris. Pencapaian tersebut merupakan langkah awal kesuksesan Portugal untuk bersinar yang juga dalam gelaran Piala Dunia tersebut Eusebio tampil sebagai top skor dengan 9 gol.

Negara non unggulan yang juga membuat kejutan adalah Uni Soviet dan Hungaria yang dimotori Ferenc Bene yang keduanya terhenti di perempat final.

Spoiler for Macan Kumbang Portugal - Eusebio:


5. Piala Dunia 1970 - Cubillas Mutiara dari Peru

Gelaran Piala Dunia 1970 yang dihelat di Meksiko sepertinya bukan edisi yang baik bagi negara-negara non unggulan, yang terlihat dari komposisi fase knock out atau perempat final yang dihuni Brazil, Jerman Barat, Uruguay, Italia, dan Inggris, dengan 3 slot sisa yang berhasil maju ke perempat final adalah Meksiko selaku tuan rumah, Uni Soviet, dan Peru.

Kejutan bisa dibilang milik Peru (karena Meksiko dan Uni Soviet langganan ikut Piala Dunia) yang di keikutsertaan kedua setelah 1930, menunjukkan hasil ciamik dengan munculnya bintang Teofilo Cubillas yang selalu mencetak gol di fase grup yaitu vs Bulgaria 3-2 mencetak 1 gol, vs Maroko 3-0 mencetak 2 gol, dan ketika kalah 1-3 dari Jerman Barat juga mencetak 1 gol.

Meski terhenti di perempat final karena kalah dari Brazil 4-2, Teofilo Cubillas menempati peringkat 3 top skor dengan 5 gol dan mendapat award Best Young Player, serta Timnas Peru sendiri mendapat FIFA Fair Play Trophy.

Spoiler for Teofilo Cubillas Mutiara dari Peru:


6. Piala Dunia 1974 - Kejutan dari Timur bernama Polandia

Piala Dunia 1974 di Jerman Barat sebagai pengganti format perempat final dan semi final diusung sistem format grup kedua setelah fase grup awal, dengan 2 grup berisi 4 negara dan hanya juara grup yang maju ke final, dan seperti edisi 1970 negara unggulan masih mendominasi dari 8 slot di fase grup kedua, 5 diisi oleh Jerman Barat, Brazil, Jerman Timur, Argentina, dan Belanda, dan negara non unggulan yang melaju ke fase kedua hanya Swedia, Yugoslavia, dan Polandia.

Kejutan dibuat oleh Polandia yang di keikutsertaan kedua setelah 1938, tampil mengesankan sejak fase grup awal (grup 4) yang meskipun berisi Argentina, Italia, dan Haiti justru menjadi juara grup dengan menumbangkan Argentina 3-2, Italia 2-1, dan menggilas Haiti 7-0 dengan mesin golnya Gregorz Lato dan Andrzej Szarmach, dan di fase grup tahap kedua mengalahkan Swedia dan Yugoslavia namun harus kalah dari Jerman Barat yang dihuni Gerd Muller dkk.

Kalahnya Polandia di fase grup kedua menjadikannya tidak dapat melaju ke final namun berhasil menjadi juara ketiga dengan mengalahkan Brazil dengan skor 1-0 yang lagi-lagi Gregorz Lato menjadi pencetak gol sekaligus top skor dengan 7 gol.

Spoiler for Mesin Gol Polandia 1974 - Gregorz Lato:


7. Piala Dunia 1978 - Kejutan Fase Grup dari Austria, Peru, dan Polandia

Piala Dunia 1978 di Argentina seperti mengulang edisi 1970, yang masih dengan format second round setelah fase grup (pengganti perempat final/semi final), dan sama seperti edisi 1970, tim-tim unggulan mendominasi fase grup kedua yang diisi Belanda, Italia, Jerman Barat, Argentina, dan Brazil, sedangkan dari negara non unggulan hanya Austria, Peru, dan Polandia yang melaju jauh tapi terhenti di fase grup kedua yang sebelumnya tampil mengesankan di fase grup awal.

Di fase grup awal, Austria di grup 3 berhasil keluar sebagai juara grup dengan melibas Spanyol dan Swedia meski kalah dari Brazil, sementara Peru di grup 4 juga menjuarai grup dengan mengalahkan Skotlandia dan Iran serta menahan Belanda, sedangkan Polandia di grup 2 juga menjadi juara grup dengan berhasil menahan Jerman Barat dan mengalahkan Meksiko dan Tunisia.

Keberhasilan ketiganya hingga fase grup kedua atau perempat final, dimotori oleh Hans Krankl dan Herbert Prohaska dari Austria yang menjadi top skor ketiga dengan 4 gol, Teofilo Cubillas dari Peru yang menjadi top skor kedua dengan 5 gol, serta Gregorz Lato dan Zbigniew Boniek dari Polandia yang masing-masing mencetak 2 gol.

Spoiler for Timnas Austria di Piala Dunia 1978:


8. Piala Dunia 1982 - Kejutan Kedua dari Polandia

Edisi Piala Dunia 1982 di Spanyol mengusung format baru dengan fase awal terdiri dari 6 grup berisi masing-masing 4 negara, dan fase kedua sebagai pengganti perempat final para juara dan runner up kembali diadu dalam sistem grup yaitu 4 grup berisi masing-masing 3 negara dan hanya juara grup yang melaju ke semifinal.

Negara non unggulan yang berhasil masuk fase kedua yaitu Uni Soviet yang dimotori Oleg Blokhin, Austria yang masih dimotori Hans Krankl, Belgia yang dimotori kiper Jean Marie Pfaff dan striker Jan Ceulemans (di fase grup awal bahkan berhasil melewati Argentina, Hungaria, dan El Salvador),  Irlandia Utara yang dimotori Norman Whiteside (di fase grup awal berhasil melangkahi Spanyol, Yugoslavia, dan Honduras), dan terakhir Polandia yang masih dimotori Gregorz Lato dan Zbigniew Boniek.

Sepak terjang Polandia paling mengejutkan yang pada fase grup awal berhasil melewati hadangan Italia, Kamerun, dan Peru, kemudian berlanjut pada fase grup kedua melewati Uni Soviet dan Belgia. Akan tetapi kejutan Polandia harus terhenti di semifinal karena kalah dari Italia, namun berhasil menjadi juara 3 dengan mengalahkan Perancis 3-2 sekaligus mengulangi prestasi di Piala Dunia 1974.

Spoiler for Zbigniew Boniek Legenda Polandia 1982:


9. Piala Dunia 1986 - Kejutan dari Belgia

Piala Dunia 1986 kembali digelar di Meksiko setelah sebelumnya di gelar di 1970, dan pada edisi ini diusung format perdelapan final di fase knock out, yang diambil dari juara dan runner up ditambah 4 negara peringkat 3 terbaik pada fase grup awal, yang pada perdelapan final negara non unggulan yang berhasil maju adalah Paraguay, Denmark, Uni Soviet, Belgia, Polandia, Maroko, Meksiko, dan Bulgaria.

Meksiko berhasil lolos namun terhenti di perempat final, sedangkan Belgia yang juga melaju ke perempat final membuat kejutan meski tertatih di fase grup karena dikalahkan Meksiko, ditahan Paraguay, dan hanya menang atas Irak, tetapi di perdelapan final menang dramatis atas Uni Soviet 4-3 dengan ekstra time meskipun motor Uni Soviet Igor Belanov melesakkan hatrrick tetapi berhasil dibalas 4 gol oleh Belgia yang dimotori Jean Marie Pfaff, Jan Ceulemans, Enzo Scifo, Rene Vandereycken, dan Franky Van Der Elst.

Pada perempat final Belgia mengalahkan Spanyol yang diperkuat Emilio Butragueno lewat adu pinalti, namun kejutan Belgia terhenti di semifinal karena 2 gol Maradona dari Argentina, dan di perebutan tempat ketiga kalah dari Perancis.

Spoiler for Belgia 1986 Terhenti di Semifinal Oleh Argentina:


------------------------------------------------------------------

Sementara demikian yang bisa penulis ulas terkait kejutan negara non unggulan dalam setiap gelaran Piala Dunia, yang di Bagian 1 penulis mengangkat edisi 1954 - 1986, sedangkan Bagian 2 dari 1990 - 2018 mudah-mudahan segera menyusul.

Kiranya mohon maaf atas kesalahan penulisan, redaksi maupun informasi, semoga bermanfaat dan Selamat Ulang Tahun untuk Kaskus serta Viva World Cup, sedangkan untuk Badge kiranya bisa merambah Playoff NBA atau tebak medali di Olimpiade guna memperkaya wawasan olahraga.

Terima Kasih dan Salam Olahraga

Link Informasi 1 dan 2 dan 3

Link Gambar 123456789

azhuramasdaAvatar border
eghyAvatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan 2 lainnya memberi reputasi
3
130
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan