Tepat 8 hari yang lalu, pemerintah melalui presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan ini tentu memicu emosional warga masyarakat indonesia. Sudah banyak demo yang dilakukan oleh mahasiswa atas keputusan itu.

Salah satunya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Pakuan (Unpak) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), pada jumat tanggal 9 September kemarin mereka melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.



Demo itu dilakukan langsung di depan gedung DPRD Kota Bogor. Tentu isi dari demonstrasi mereka adalah ketidaksetujuan terhadap keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM yang dianggap terlalu mencekik perekonomian masyarakat.

Uniknya setelah ane baca dan berselancar di Twitter, demo itu diwarnai suatu hal yang tidak lazim. Apakah itu? Jadi kalau kebanyakan demo berjalan alot dan anarkis, kemudian mahasiswa dan aparat mulai saling gontok-gontokan, saling serang, dan suasana mulai caruk maruk, kini hanya ditonton!



Yap hanya ditonton gaes. Ane lansir video yang diunggah oleh akun Twitter bernama @txtdaribogor, memperlihatkan bagaimana mahasiswa mulai anarkisme dengan bakar ban dan mencoba merobohkan pagar kantor DPRD. Namun disisi lain aparat penegak hukum hanya cuek menonton aksi mereka.

Memang aksi mahasiswa yang anarkis tersebut tidak bisa dibenarkan. Tapi mengapa aparat hanya cuek menonton saja tanpa ada tindakan pencegahan atau pengamanan?

Hmm menarik:sudahkuduga

Menurut ane, massa aksi harus hati-hati barangkali pihak aparat bukan sedang evaluasi diri, melainkan mungkin sedang membangun metode baru. Kalau merasa aksi mulai tak dijaga seperti biasanya dan polisi cenderung membiarkan kesana kemari dan mulai masuk tindakan kriminal, maka hati-hati! Ente hanya sedang masuk perangkap.



Nanti pembelaan aparat adalah " kami sudah diam dan humanis tapi Massa aksi malah 'anarkis' aparat juga punya kesabaran jadi harus diambil tindakan tegas bla bla bla". Mau gak mau narasi semacam itu akan terbangun nanti.

Dan ente hanya akan berakhir di depan kamera, bikin video didampingi aparat dan klarifikasi minta maaf dan mempermalukan diri ente sendiri.

Menurut ane, udahlah demo ya demo, anarkis jangan. Lagipula itu mau robohin pagar, kalau sudah roboh mau apa? Mending masuk, diskusikan dengan wakil rakyat kita.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Udah lama gak ngethread jadi kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi ya gan hehe. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & Tweet
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2022