Kasus penembakan antar brigadir adalah kasus yang harus dipecahkan dan mendapatkan titik terang untuk menentukan pelaku kejahatan.

Terdapat rentetan perkara yang memunculkan fakta baru terkait perlakuan pembunuhan yang dinyatakan adanya pembunuhan berencana sehingga semua bagian kepolisian disorot sebagai dugaan gangster untuk bisa melakukan tindak kriminal.

Institusi besar kepolisian tidak lepas dari banyak istilah tersembunyi untuk ditempatkan seorang polisi yang layak menjabat sebagai pejabat terlatih dikepolisian.

Yanma misalnya, yang disingkat sebagai pelayanan masyarakat menjadi sebuah tragedy atas pernyataan khusus beberapa polisi dipindah tugaskan untuk memperlancar proses penyelidikan pembunuhan berencana dan untuk memberikan ruang penyelidikan menyelidiki tindak kriminal kasus dan pelecehan seksual.

Barang bukti yang hilang juga menjadi sulitnya penyelidikan perkara menentukan pelaku pembunuhan bahkan aktor intelektual atau pelaku tertinggi yang mengendalikan kegiatan pembunuhan dengan pistol diantara polisi yabg terjadi pada saat kejadian berlangsung.

Kejadian penembakan antara dua polisi sehingga terjadi korban meninggal dunia seorang polisi diduga akibat tersulut emosi paparan pelecehan seksual pada seorang wanita sehingga ada maksud untuk melindungi wanita dengan menggunakan pistol yang kemudian ditembakkan untuk melumpuhkan pelaku pelecehan seksual adalah kenyataan pahit institusi kepolisian.

Meninggalnya seorang di dunia terasa menjadi misteri untuk semua orang dan cara meninggal yang terbaik adalah dengan cara tidak mengetahui atau dengan merasa meninggal dunia dengan cara yang damai.

Pelaku tindak kriminal justru memiliki keadaan yang wajib berbeda dengan aktor yang diam dan mati sehingga diperiksa adalah sebuah tanggung jawab dalam kehidupan yang dijalani bahkan untuk mengucapkan kata maaf adalah bagian dari emosional manusia yang terus mendapatkan penjagaan ketat sehingga memberikan contoh kepada perilaku pelecehan seksual pada gambaran kehidupan yang damai di dunia yang diinginkan oleh banyak manusia, yang terus dilakukan pemantauan sampai kepada sebuah izin yang direstui yang kemudian dipertanggung jawabkan pada sebuah transaksi awal sampai akhir