Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Christa Pike Dan Permintaan Tumbal Manusia

Christa Gail Pike lahir pada 10 Maret 1976, di West Virginia. Dia dibesarkan oleh neneknya yang sangat religius dan taman bermainnya adalah rumah jagal tempat kakeknya bekerja. Sebagai seorang anak, Christa pernah dilecehkan oleh teman neneknya yang bernama Ernest. Bahkan pelecehan itu terjadi ketika Christa masih dalam usia balita. Pada usia 12 tahun, neneknya meninggal dunia, setelah itu hidupnya hancur dan dia sempat melakukan percobaan bunuh diri.


Keadaan semakin memburuk ketika dia harus tinggal bersama ibunya yang seorang pecandu alkohol. Sebagai keluarga mereka tidak memiliki hubungan yang baik. Ibunya kemudian membawa putrinya yang bermasalah untuk menemui psikiater. Namun, sebagian besar psikiater yang dikunjungi Christa tidak memberikan bantuan yang cukup untuk menangani kesehatan mentalnya. Selama tinggal bersama ibunya, Christa banyak menerima pelecehan yang dilakukan oleh teman-teman pria dari ibunya. Semua faktor itu mempengaruhi jiwa Christa, yang menyebabkan perubahan perilaku menjadi jahat.

Ketika berusia 18 tahun, Christa mengikuti program Jobs Corp di Kampus Knoxville University of Tennessee. Di sana Christa belajar keperawatan, mengikuti jejak profesi ibunya. Dalam program itu, Christa bertemu dengan Colleen Slemmer, yang juga sedang menempuh pendidikan yang sama. Sebenarnya mereka berdua adalah teman yang sering bertengkar dan tidak cocok satu sama lain. Christa pernah menuduh Colleen berniat untuk merebut pacarnya. Pacar Christa yang bernama Tadaryl Shipp jadi terjebak di tengah cinta segitiga.


Suatu hari, Christa pulang untuk liburan bersama keluarganya, sementara itu Tadaryl tetap tinggal di Knoxville. Hanya karena ketidakhadiran Christa, Tadarly mengalihkan perhatiannya ke Colleen dan mulai berselingkuh. Tadarly dan Colleen menjalin hubungan selama liburan itu. Christa yang dibakar cemburu mengetahui hal tersebut, mengaku kepada temannya, Kim Iloilo, bahwa dia berencana membunuh Colleen. Dia berencana menjebak Colleen ke hutan untuk menghisap ganja bersama-sama. Christa yang juga tertarik pada perkataan Tadaryl bahwa mereka harus melakukan penumbalan manusia agar hubungan mereka tetap awet. Tadaryl yang mempercayai okultisme membuat Christa semakin bersemangat untuk memilih Colleen sebagai tumbalnya.

Pada 12 Januari, sekitar pukul 8 malam, keempat siswa keluar dari asrama mereka. Mereka adalah Christa Pike, Tadaryl Shipp, Colleen Slemmer dan seorang teman lainya yang bernama Shadolla Peterson. Mereka membawa Colleen ke daerah terpencil di Tyson Park, dekat Kampus Universitas Tennessee. Ketegangan terjadi, ketika Christa mengungkapkan bahwa Colleen berusaha ingin mencuri pacarnya. Ketika Colleen teribat dalam ketegangan itu, dia segera menyadari bahwa mereka tidak berada di hutan untuk hanya sekedar menghisap ganja seperti yang dia harapkan.


Christa dan Tadaryl sudah bersiap dengan membawa pisau dan alat pemotong daging. Shadola yang tetap menjaga jarak dan tak ingin terlibat, hanya bisa menyaksikan kejadian itu. Christa dengan segera meraih kepala Coleen dan membenturkan wajahnya ke lutut. Dia kemudian menghempaskan Colleen ke tanah dan tak henti-hentinya, menendang dan memukulinya tanpa ampun. Dengan tak berdaya, Colleen mengerahkan kekuatan untuk berdiri dan berusaha melarikan diri. Dia mencoba melarikan diri beberapa kali, tetapi tidak berhasil.

Christa yang sudah naik pitam, menggores luka panjang di punggung Colleen. Colleen yang berusaha menghindari serangan itu, dicegat oleh Tadaryl dengan menjatuhkannya ke tanah. Di sinilah Christa menghunuskan pisau yang menembus perut Colleen. Tak lama kemudian Christa mulai mengoyak leher gadis itu dan memotongnya. Tadaryl kemudian mengambil pisau dan mengukir sebuah pentagram ke dada Colleen sebagai tanda terakhir aksi mereka. Sementara Shadolla menyaksikan, Tadaryl dan Christa menyeret tubuh Colleen ke area terdekat, di mana ada beberapa pohon dan tubuh Colleen ditempatkan di atas gundukan tanah dan semak-semak.


Namun, sebelum meninggalkan lokasi, Christa mengambil bagian tengkorak Colleen dan membawanya di saku jaketnya sebagai kenangan dari apa yang baru saja dia lakukan. Mereka kemudian mengambil kartu identitas Colleen dan beberapa barang yang dia bawa. Setelah itu mereka berjalan ke pompa bensin terdekat untuk membuang kartu identitas dan beberapa barang milik Colleen. Christa kembali ke asrama menemui Kim Iloilo dan membicarakan apa yang baru saja dia lakukan bahkan dia menunjukkan bagian tengkoran Colleen yang dia bawa.

Jenazah Colleen ditemukan keesokan paginya oleh seorang pegawai universitas. Pukul 8 pagi polisi Knoxville tiba, bersama dengan petugas keamanan universitas. Mengetahui penemuan mayat itu, Christa kemudian meninggalkan jaketnya bersama dengan potongan tengkorak Colleen di kantor administrasi kampus. Jaket itu selanjutnya diserahkan ke polisi di mana mereka juga menemukan potongan tengkorak di salah satu saku jaket. Ketiga siswa, Christa Pike, Tadaryl Shipp, dan Shadola Peterson, segera diamankan.


Christa mengakui bahwa dia bersalah atas kematian Colleen. Dan mengatakan kepada polisi semua yang dia lakukan dalam kejadian mengerikan itu. Polisi juga berhasil menemukan barang bukti yang sudah Christa hilangkan termasuk kartu identitas dan beberapa barang milik Collen yang sudah dibuang. Selama penyelidikan, polisi juga menemukan beberapa buku okultisme dan kitab pemuja setan yang tersimpan di kamar Tadarly.

Persidangan berlangsung pada 22 Maret 1996. Christa dituntut oleh Jaksa Wilayah Knoxville. Selama persidangan, Christa terus-menerus menangis di depan ruang sidang. Christa Pike dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman mati pada 22 Maret 1996. Tadaryl Shipp dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dengan kemungkinan pembebasan bersyarat. Dan Shadola Peterson menerima hukuman kerja sosial, karena dia setuju untuk menjadi informan melawan kedua tersangka lainnya.


Pada 24 Agustus 2001, setelah lima tahun menjalani hukumannya, Christa melakukan percobaan bunuh diri lagi. Dia juga sempat mencekik Patricia Jones, sesama narapidana. Sekali lagi, persidangan  berlangsung dan hukuman untuk percobaan pembunuhan tingkat pertama dijatuhkan, hukuman mati untuk Christa sudah tak terhindarkan. Kemudian kuasa hukum Christa mengajukan banding ke Sistem Pengadilan Federal. Mereka meminta agar hukumannya diperingan menjadi penjara seumur hidup.


Mereka beralasan bahwa Chrisa menderita penyakit mental dan hukuman mati yang dijatuhkan di Tennessee tidak konstitusional. Dalam putusan persidangan banding, pengadilan menguatkan putusan sebelumnya, dan mengirim Christa Pike kembali ke hukuman mati. Christa Pike, kini tinggal menunggu untuk duduk manis di kursi listrik yang sudah tidak sabar ingin menyengat.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 15-07-2022 01:39
fachri15Avatar border
fachri15 memberi reputasi
2
4.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan