Sajak-Sajak Patah (Bagian 1)

'Malam-Malam Begini'

Malam-malam begini
Senyum manismu masih betah berkeliaran di langit-langit kamarku
Tak peduli dengan beratnya beban gundahku
Yang menambah kronis deritaku

Malam-malam begini
Semampai tubuhmu berpendar di dinding kamarku
Hingga membentur kegalauanku
Tak peduli dengan letihnya harapku
Hingga membuat semakin subur rinduku

Malam-malam begini
Paras ayumu tega berkunjung di pelupuk mataku
Semakin membuat parah luka hatiku
Tak peduli darah dan nanah mengalir deras dari stadium satu rinduku

Malam-malam begini
Adalah malam-malamku
Aku menyemogakan malam-malammu juga seperti malam-malamku

*===========*

SEGALA TENTANG DIKAU TELAH TERSIMPUL DI SEGENAP DAKU

Yunita Rahmadanis

Atas segala hancur yang berkali-kali menimpa hatimu, percayalah, tak ada yang lebih memahami selain aku dan lebur itu sendiri. Bahkan, keping luka sebelumnya masih tertancap di dada kiri.

Pun saat petang dengan garang menancapkan belati pada anganmu yang tak sudah merayu senja. "Aku terluka," lirihmu. Namun jiwaku turut mengaliri darahnya. Perih juga.

Wahai tepian mata, andai bisa meminjam sinar matahari, akan kutukar dengan cahaya mata ini, agar terang jalan engkau mengarah tuju. Andai bisa menjelma malam, kurela menjadi kelam, agar larut dukamu di sepanjang dekapku.

Duhai tali jiwa, segala tentang dikau telah tersimpul di segenap daku. Maka segala renjana dan nestapamu terikat mati di segenapku.

*==========*

SAMPAI JUMPA

Kita adalah sepasang sepatu
yang tak melulu bicara tentang harga
namun, ada jarak fasih berbicara
yang sibuk melupakan waktu
pada setiap detiknya gugup bersuara
karena kita sepasang dengan tujuan sama

Entah pada arah mana kita akan pulang
tak pernah dibicarakan
pada setiap derap langkahnya
ada tawa dan tangis yang diputar ulang
dirasakan kembali
walaupun hari telah bosan
bertemu kita dan petualangan
yang berakhir saling melepaskan

Semua akan pulang
semua akan berganti
semua akan berakhir lagi
itu kita sadari
namun, percayalah
kita semusim hujan dan tanah
suatu saat nanti akan terpisah
tapi yakinlah
hari akan sangat baik pertemukan kembali

"Kemarau pun tak pernah mengeluh pada hari, saat hujan tak lagi memberi peluh, bukan?"

Simpan saja
semua cerita pada kotak kaca
agar kita tak dihakimi lupa,
dan kita adalah rindu
yang akan mengenang waktu
lalu kembali memburu masa lalu
untuk kembali bercerita di masa kini.

***