Bagaimana tidak, dia sempat menjadi pecandu narkoba selama bertahun-tahun namun kini berhasil menjadi mahasiswi dengan predikat lulusan terbaik di University of Washington, Amerika Serikat.

Bahkan dia sudah dicekoki ganja oleh ibunya pada usia enam tahun. Sementara sang ayah mendekam di pejara karena kasus perampokan.

Ginny yang kini berusia 48 tahun mulai merokok aktif pada usia 14 tahun. Kecanduan narkobanya makin parah ketika dia beranjak 21 tahun memakai heroin.

Tak cuma narkoba, Ginny juga mengalami kekerasan seksual pada usia 14 tahun. Dia dirudapaksa oleh pengedar narkoba untuk ibunya.

Kehidupan kriminal Ginny berlanjut ketika dia ikut ke dalam komplotan perampok. Dia merampok pengedar narkoba dan menodongkan senjata. Dia juga kerap mencuri mobil.

Selama itu, Ginny telah tiga kali masuk penjara. Namun hukuman penjara yang ketiga kalinya pada Desember 2012 mengubah hidupnya.

Dia bertekat tobat dan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik selepas bebas. Dia juga meminta pengadilan untuk dimasukkan ke dalam pusat rehabilitas kecanduan narkoba.

Setelah bebas dan berhasil melepaskan dari kecanduan, ibu dua anak itu mulai kembali giat belajar. Dia mengikuti kursus di perguruan tinggi di Seattle sebagai siswa tertua. Dia kemudian diterima kuliah di University of Washington.

pada 2019 lalu, Ginny mendapat beasiswa dan diizinkan bergabung ke tim akademik universitas. Setahun berselang, dia dinobatkan sebagai Truman Scholar 2020 untuk negara bagian Washington.

Pada 2021 ini, dia sudah lulus dari University of Washington dengan gelar ilmu politik sebagai lulusan terbaik. Dia berharap bisa bekerja di lembaga pemasyarakatan.

Sumber : Washington Times