Jatuh cinta memang indah rasanya, bagi mereka yang sedang kasmaran dunia ini serasa milik berdua dan manusia lainnya cuma ngontrak saja.

Coba tengok bagi mereka yang sedang dilanda demam perasaan ini, setiap harinya pasti selalu memikirkan si pujaan hati. Tak ada imajinasi lain di bawah alam sadar selain wajah si empunya hati.

Ya begitulah perasaan jatuh cinta, hatinya berbunga-bunga nampak wajah berseri-seri, menyambut hari dengan gairah yang begitu tinggi, seolah beban masalah hidup sirna seketika hanya dengan perasaan cinta kepada lawan jenis.



Mereka yang sedang dilanda virus merah jambu ini biasanya akan melewati hari-harinya selalu bersama. Teleponan sepanjang malam, saling membalas pesan, makan dan jalan berdua.

Hubungan lawan jenis yang belum menikah istilah dalam bahasa Indonesianya biasa kita kenal atau sebut dengan pacaran.

Saat ini, cara orang pacaran tidak lagi seperti zaman dulu ketika dunia belum berkembang. Jika dulu ingin mengirimkan pesan harus lewat surat yang butuh waktu lama agar tersampaikan bahkan surat itu tidak pernah sampai karena alamat yang dituju tidak jelas.



Kini, cara orang berpacaran sudah jauh lebih maju terutama dalam hal berkomunikasi. Namun, hal itu ternyata lebih mudah mengundang kriminalitas di mana sering terjadinya pemerkosaan terhadap pacarnya sendiri, atau tindak kejahatan lainnya.

Tak hanya itu, kadang kali orang yang sedang pacaran urat malunya sedikit hilang. Mereka kerap kali mengumbar kemesraan di depan umum. Saling berpegangan tangan, berpelukan hingga berciuman.

Layaknya dua sejoli ini, mereka tanpa sadar berpacaran di atas masjid. Kemesraan keduanya terekam oleh sebuah video yang kini telah beredar di dunia maya.



Pasangan sejoli ini begitu asyik mengumbar kemesraan, mereka nampak saling berpelukan hingga seperti melakukan ciuman. Sang wanita yang memakai hijab itu terlihat tak merasa risih atas perlakuan pacar lelakinya.

Lokasi peristiwa itu diduga terjadi di Masjid Agung Banjaran Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. 

Belum diketahui kapan persisnya peristiwa itu terjadi, namun apa yang dilakukan oleh para remaja itu tidak bisa dibenarkan.



Masjid yang merupakan rumah ibadah tempat di mana seorang hamba bersujud kepada Sang Pencipta, lalu tiba-tiba dijadikan tempat mesum. Hal ini sungguh tindakan yang tidak pantas dan selayaknya tidak pernah terjadi.

Itulah mengapa pacaran butuh modal bukan hanya untuk kesenangan semata. Seperti tak ada lokasi lain yang bisa dijadikan tempat pacaran.

Sebaiknya pihak masjid atau masyarakat setempat agar bisa menindaklanjuti kasus ini. Berikan mereka pembinaan agar keduanya tidak mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari.

Kedua sejoli ini seperti sudah kehilangan adab dan rasa malunya. Entah apa jadinya jika orangtua mereka mengetahui bahwa anaknya telah berbuat tindakan yang tidak baik.

Susah-susah dibesarkan, setelah dewasa merusak nama keluarga dan mencoreng wajah orangtua.

Sumber :

Opini dan ulasan pribadi

1