hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Beli Minyak Curah Pakai PeduliLindungi, Isi Pertalite dan Solar Daftar Dulu, Ribet?


Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membuat sebuah kebijakan tentang cara pembelian minyak goreng curah.

Pemerintah sedang gencar menggalakkan program pembelian Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang mana tujuannya agar tidak terjadinya penyelewengan sehingga menyebabkan minyak goreng menjadi langka. Kebijakan tersebut mulai disosialisasikan oleh pemerintah pada 27 Juni 2022 lalu.

Sosialisasi tersebut akan berlangsung selama dua pekan ke depan dan diharapkan masyarakat sudah mulai terbiasa membeli minyak goreng dengan menunjukkan aplikasi PeduliLindungi.



Sementara itu, jika ada masyarakat yang belum memiliki aplikasi PeduliLindungi maka masih diperbolehkan menggunakan NIK sebagai identitas.

Penggunaan PeduliLindungi ini nantinya diharapkan mampu sebagai alat pengawasan terhadap konsumsi di masyarakat sehingga pemerintah bisa memastikan ketersediaan minyak goreng yang pada beberapa waktu lalu menjadi langka.

Belum selesai masa sosialisasi pembelian minyak goreng curah dengan PeduliLindungi, kali ini Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) telah menetapkan kebijakan baru terkait pembelian bahan bakar solar dan pertalite.



Bagi para konsumen yang ingin mengisi solar dan pertalite maka harus terlebih dahulu terdaftar di sistem MyPertamina.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menjelaskan bahwa hal ini bertujuan agar penyalurannya tepat sasaran dan kuota yang telah ditetapkan mampu terpenuhi.

Adapun sistem terbaru ini akan mulai berlaku pada 1 Juli 2022 mendatang. Bagi masyarakat yang tidak memiliki aplikasi MyPertamina maka bisa mendaftar lewat website resmi.



Lalu apakah kebijakan terbaru tersebut akan menuai pro-kontra atau malah mulus-mulus saja.

Paling tidak antrian panjang masyarakat hanya untuk mendapatkan minyak goreng cukup menjadi pelajaran bagi bangsa ini. Bahwa negeri ini sedang tidak baik-baik saja.

Sesuatu yang baru tentu tidak akan langsung menjadi sempurna. Karena itu semua perlu proses dalam jangka waktu yang panjang. Apalagi Indonesia merupakan negara berkembang yang mana sebagian masyarakatnya juga masih ada yang belum mengerti perihal penggunaan aplikasi tersebut.

Terobosan demi terobosan dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi kelangkaan kebutuhan bahan pokok masyarakat. Tak dapat dipungkiri jika kebijakan ini merupakam dampak dari sumber daya alam yang semakin menipis. Selain itu, juga meminimalisir tindak kecurangan yang terjadi.



Ribet? Awalnya memang dan pasti. Namun, seiring berjalannya waktu tentu semua itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Pertanyaannya adalah efektifkah kebijakan tersebut dan sesuai dengan tujuan awal? Atau akan ada mafia lain yang bermain dengan mekanisme lebih canggih.

Sumber :

Ulasan pribadi

Gambar : Google
nowbitoolAvatar border
nowbitool memberi reputasi
11
5.2K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan