Ular kadut mati di kobak
Burung betet makanin laron
Entong Gendut mati ditembak
Orang Condet pada buron.

Pro Betawi, Anies Baswedan melestarikan nama nama beken tokoh Betawi jadi nama jalan di Jakarta.

Sepenggal tugas Gubernur DKI yang berakhir bulan Oktober ini Anies memanfaatkan sebaik baiknya untuk masyarakat Jakarta.



Ilustrasi Entong Gendut 
Ilustrator: Edi Wahyono via detik.com

Tokoh legendaris Betawi Entong Gendut sebagai nama jalan pengganti jalan Budaya di Kramat Jati Jakarta Timur.

Jln Haji Entong Gendut berada di kawasan Condet, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tepatnya tempat tersebut adakah di persimpangan Jalan Batu Ampar hingga titik akhir persimpangan Jalan Raya Condet.

".... penetapan ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk membuat kota kita makin informatif," kata Gubernur Anies Baswedan.

Bagaimana dengan kerepotan rakyat mengganti surat surat?

Jangan kawatir, penamaan jalan sudah melalui koordinasi dengan Polda Metro Jaya, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta, dan perangkat daerah setempat.

Tidak akan menimbulkan masalah pada dokumen, kepemilikan properti dan surat surat kendaraan bermotor.

Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, Condet merupakan daerah yang dikuasai tuan tanah. Para tuan tanah bermarkas di Kampung Gedang.

Rakyat condet tanahnya dirampas dan sebagian
dipaksa untuk membayar pajak atas tanah mereka dengan cukai tak wajar.

Tanah-tanah yang ada di sekitar benteng di Batavia diambil dan diperuntukkan bagi perwira dan pejabat tinggi VOC .

Sebagian lagi dijual kepada saudagar China yang kaya.

Semua tanah-tanah diabsahkan jadi tanah partikelir dan penduduk yang berdiam mambayar pajak kepada kepada Belanda.


“Aye gedruk tanah, lawan...” ujar Entong Gendut mengelorakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda.

Belanda tidak aman bercokol di Condet diserang oleh Entong Gendut dan pengikutnya .

Ada sebanyak 200 orang pengikut Entong Gendut. Pembunuhan demi penyerangan membuat repot Belanda. Ia jago silat Betawi dan punya ilmu yang kebal , namun Belanda berhasil menemukan kelemahannya.

Berdasarkan keterangan Babe Taceh, cucu Entong Gendut kakeknya meninggal terkena peluru emas buatan Belanda.

Entong Gendut memiliki ilmu kebal terhadap peluru, tapi itu hanya berlaku di wilayah Condet. Namun tidak berlaku kalau peluru emas.

Dalam pertempuran itu ada tiga pengawas polisi Belanda tewas dan 40 pengikut Entong Gendut ditangkap.

Sulit sekali menangkapnya Belanda mengetahui tempatnya berada mengepung kediamannya yang berada di wilayah Condet.

Tapi hasilnya nihil, Entong Gendut bersama 200 pengikutnya sudah menghindar.

Perlawanan Entong Gendut
berhasil menawan Wedana Meester Cornelis di Condet.

Entong Gendut dicari dan hadiah bagi yang bisa menangkap atau membunuhnya.

Setelah berbulan-bulan berjuang dalam sebuah pertempuran
pada tanggal 10 April 1916, ia disergap dan gugur saat melintasi sungai Ciliwung.

Jenazah Entong Gendut dibawa oleh tentara Belanda dan konon diceburkan ke laut tapi sebagian lagi mengatakan dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.

Tidak ada yang tahu keberadaan makamnya, namun nama Haji Entong Gendut tetap diingat oleh orang Condet.

Apresiasi penamaan jalan dengan nama tokoh Betawi oleh Gubernur DKI.

Generasi muda diharapkan mengenang dan menjadikan tokoh-tokoh itu sebagai inspirasi.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat membuat penataan kota menjadi lebih baik karena ada nama yang lebih terperinci.


Bukan di Kramat Jati saja, ada 22 nama jalan yang dirubah Anies Beberapa zona dirubah menjadi nama yang cukup keren umumnya nama Betawi.


Sumber ,
https://www.suara.com/news/2022/06/2...a-tokoh-betawi

https://www.inilah.com/entong-gendut...adi-nama-jalan

https://news.detik.com/x/detail/inte...Kali-Ciliwung/