Di belahan dunia ini, beragam suku yang mendiami wilayahnya masing-masing. Biasanya setiap suku memiliki ciri khas tersendiri mulai dari hal yang unik sampai mistis sekalipun. Apalagi bagi suku yang bertempat tinggal jauh di pedalaman, adat budayanya masih sangat kental sekali.

Indonesia sendiri memiliki sekitar 1.340 suku yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara mulai dari titik nol Sabang hingga Merauke. Hal ini merupakan anugerah dan kekayaan tersendiri bagi negeri yang memiliki 250 juta penduduk. Oleh karena itu, perlu sekali menjaga dan melestarikannya jangan sampai suku-suku tersebut terpecah belah bahkan menjadi permusuhan satu sama lain.

Jika berbicara soal suku, maka akan terdapat pembahasan yang mengenai adat dan tradisi. Beberapa suku di Indonesia masih memiliki kebudayaan yang kental sekali dengan hal-hal mistis. Mereka pun masih mempercayai dan meyakini ajaran nenek moyangnya.



Biasanya suku-suku yang masih memegang erat adat dan tradisi terdapat beberapa ritual yang dianggap mistis bahkan terlihat asing bagi manusia modern saat ini.

Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun terdapat suku yang masih mempercayai ajaran nenek moyang mereka. Salah satu suku tersebut ialah suku Atayal yang berada di Taiwan.

Suku satu ini masih sangat masyhur dengan tradisinya yang kental dengan hal-hal mistis bahkan dipercaya sebagai salah satu suku yang cukup disegani karena kekuatan magisnya. Suku Attayal berasal dari Melayu dan Poliesia.



Suku Attayal gemar menato seluruh tubuhnya. Selain itu, suku tersebut dipercaya muasalnya berasal dari retakan batu. Dari retakan tersebut muncullah tiga orang manusia, namun yang mampu bertahan hidup hanya dua orang saja yakni berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Hal yang menarik sekaligus buat bulu kuduk merinding ialah soal mahar mas kimpoi yang diberikan oleh kaum laki-laki kepada calon istrinya. Pasalnya mas kimpoi dalam suku Attayal ini adalah kepala manusia yang sudah terpenggal.

Dalam suku Attayal, kepala manusia merupakan barang berharga yang melebihi uang dan emas sekalipun. Oleh karena itu, kepala dianggap hal paling cocok untuk dijadikan sebagai mahar pernikahan.



Tak hanya itu, ketika kepala manusia sudah diberikan kepada calon istrinya maka ritual lain yang harus dilakukan oleh kaum lelaki yakni menggendong si wanita seharian penuh. Sebab para wanita yang akan menikah, kakinya tak boleh menyentuh tanah. Meski perempuan tersebut ingin duduk ataupun tidur tetap harus digendong.

Selain harus terus menggendong calon istrinya, si lelaki juga tidak boleh tidur selama satu hari. Hal ini dianggap sebagai ritual kejantanan bagi setiap pria. Jika mereka lulus, maka layak untuk menikahi sang wanita pujaan hati.

Melihat tradisi semacam ini cukup buat spot jantung ya. Pasalnya mahar pernikahan mereka adalah kepala manusia. Untungnya suku ini berada di Taiwan sana, jadi jauh untuk ditemukan. Kira-kira untuk para Sista pilih kepala manusia atau emas sebagai mahar pernikahan?

Apapun adat mereka pegang, sebagai manusia yang telah tersentuh oleh peradaban maka tak baik pula mendiskriminasi karena masih menggunakan tradisi nenek moyang mereka.

Sumber :

Opini pribadi

1