Tenaga medis seperti dokter, bidan dan perawat merupakan garda terdepan dalam hal keselamatan di bidang kesehatan. Mereka adalah orang-orang berkompenten serta tahu betul soal kesehatan dan segala macam rupanya.

Namun, terkadang karena kelalaian pelayanan mereka yang tak maksimal akhirnya nyawa seseorang menjadi taruhan. Entah sudah berapa banyak kasus yang telah menodai dunia kesehatan seperti mall praktek, keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan hingga membuat pasiennya harus mengalami hal yang tak diinginkan.

Sama halnya dengan bidang lain, tentu dunia medis pun memiliki kode etik yang setiap orang bergelut di dalamnya harus tunduk patuh terhadap aturan yang telah dibuat tersebut. Dan tak hanya itu, kode etik juga mesti dilaksanakan dan dijalankan bukan hanya menjadi aturan saja.



Sebuah kejadian ironis kembali menerpa dunia medis ini yang mana sekelompok tenaga kesehatan asyik membuat konten di aplikasi Tik-tok sedangkan di sebelahnya terdapat ibu hamil tengah mengalami kontraksi.

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah video tersebut tersebar. Dalam unggahan itu terdapat tiga tenaga kesehatan yang sedang asyik berjoget menikmati alunan musik. Sementara di sebelahnya seorang ibu hamil terbaring menahan rasa sakit dari kontraksi.

Ibu hamil itu ditemani sang suami, ia nampak memegang erat suaminya itu. Sedangkan di satu sisi para tenaga kesehatan ini sama sekali tak mengindahkan keadaan pasiennya.



Hal yang menjadi kontroversi lainnya ketika alasan para bidan tersebut berjoget ialah sambil menunggu ketuban pecah. Tak hanya itu mereka juga beralasan bahwa sang ibu hamil tersebut tidak bisa dipegang. Alasan para nakes itu tertuang dalam caption videonya.

Apa yang dilakukan oleh para bidan itu tidaklah salah jika dikerjakan di waktu yang tepat. Tak ada yang menyalahkan mereka untuk berjoget, namun menjadi salah ketika mereka sama sekali tak memiliki perasaan saat asyik bergoyang di hadapan orang yang tengah berjuang menahan rasa sakitnya.

Menjadi seorang tenaga kesehatan tentu harus memiliki kesabaran yang ekstra. Mesti mampu menghadapi kondisi pasien apapun dengan segala macam sifatnya. Jika pun kesal karena pasien tak bisa diatur sebaiknya tidak perlu berbuat demikian.



Gambar

Seharusnya para tenaga kesehatan itu terus membimbing si ibu hamil untuk mengatur napasnya dan jangan berhenti memberikan suntikan semangat atas perjuangan sebagai ibu yang akan melahirkan.

Kalau ane yang menjadi suaminya saat itu, tentu udah menegur para bidan agar bertindak sopan atau meminta mereka keluar saja dari ruangan. Ya, karena seorang wanita pasti merasakan sakit yang begitu hebat ketika mengalami kontraksi apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melahirkan.

Semoga para tenaga kesehatan itu mendapatkan hukuman atas apa yang telah dilakukannya.



Berikut beberapa tips bagi suami saat menemani istri persalinan :

1. Selalu berada di sisinya, jangan pernah tinggalkan istri di saat seperti ini sebab mereka sangat butuh sekali bahu suaminya untuk menopangkan kepala.

2. Selalu berikan semangat bahwa sang istri bisa melahirkan secara normal dengan selamat. Mereka para wanita akan mengalami rasa lemas ketika merasakan kontraksi apalagi kalau wanita tersebut mengalami kembar darah. Sudah pasti sakitnya tak tertahankan.

3. Suami harus peka dengan keadaan sang istri. Pada tahap kontraksi ini, suami mesti memiliki kepekaan yang sangat tinggi karena hal-hal lain bisa terjadi secepat mungkin hingga harus mengambil keputusan yang tepat.

Sedikit tips berdasarkan pengalaman pribadi.

Sumber :

Opini pribadi

1