Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Piedad Martínez del Águila, Ironi Sebuah Tragedi

Pada tahun 1965 di kota Murcia sebelah tenggara negara Spanyol, hiduplah sebuah keluarga AndrésMartínez del Águila beranggotakan 12 orang yang tinggal di sebuah bangunan. Kepala keluarga Andrés, seorang tukang batu berusia 37 tahun yang bekerja di bidang konstruksi bersama putra sulungnya bernama José Antonio 16 tahun. Sang Ibu, Antonia, berusia 36 tahun dan sedang mengandung anak kesebelasnya yang juga bekerja di luar rumah. Putra kedua adalah Manuel, 14, yang bekerja sebagai pekerja kerajinan logam. Dan Piedad adalah anak ketiga, putri sulung, yang baru berusia 12 tahun bertanggung jawab atas pekerjaan rumah dan merawat adik-adiknya. Piedad di waktu luangnya juga bekerja memoles suku cadang sepeda motor, dibantu oleh Jesús, 10 tahun, Cristina, 8, dan Manuela, 6 yang dikerjakan di rumah mereka.

Lars Mittank, Lari dan Hilang Meninggalkan Misteri

Pada tanggal 4 Desember 1965, anak bungsu keluarga Andres yang diberi nama Mari Carmen, berusia sembilan bulan, meninggal dunia. Dia didiagnosis meninggal akibat penyakit meningitis, sesuatu yang umum pada saat itu. Lima hari kemudian, saudara laki-lakinya bernama, Mariano, berusia 2 tahun juga meninggal. Lagi-lagi penyakit meningitis disebut-sebut sebagai penyebab kematiannya. Tetapi ketika anak berikutnya yang bernama, Fuensanta, berusia 4 tahun, meninggal lima hari kemudian, kecurigaan mulai muncul dan dokter segera memberikan peringatan.

Semua anak yang sudah meninggal awalnya muncul bintik-bintik merah dan kemudian berubah menjadi ungu yang diikuti oleh demam, pingsan dan kejang-kejang parah. Para tetangga menjadi mulai khawatir bahwa keluarga itu mungkin memiliki penyakit menular yang mematikan. Mereka mulai menghindarinya dan semua anak di blok itu menerima perawatan medis guna pencegahan. Seluruh keluarga Andres akhirnya dirawat di Rumah Sakit Provinsi Murcia dan menjalani berbagai tes, tetapi tidak ada yang mencurigakan. Mereka kemudian dibebaskan untuk menghabiskan Natal di rumah.


Pada tanggal 4 Januari, satu anak lagi yang bernama André, 5 tahun, meninggal dunia. Mayatnya kemudian dikirim ke Institut Kesehatan Nasional di Madrid untuk di otopsi, tetapi analisis tidak mendeteksi adanya virus. Selanjutnya mayat itu dikirim ke Institut Anatomi Forensik, dan kali ini otopsi menunjukkan hasil yang berbeda. Dari data dan sampel yang diambil pihak institusi menyimpulkan bahwa anak itu meninggal akibat keracunan. Ditemukan adanya jejak klorida dan sianida, dua racun yang menyebabkan kematian dengan cepat. Anak-anak tersebut meninggal dalam waktu kurang dari setengah jam. Hasilnya sesuai dengan temuan di rumah keluarga Andres. Ada zat klorida dan potasium sianida dalam dua produk yang digunakan dalama sehari-hari, racun tikus dan obat yang digunakan Piedad untuk memoles logam. Yang menjadi tersangka pertama adalah orang tua.

Andrés, bersama dengan anak-anaknya, ditahan di Rumah Sakit Jiwa El Palmar. Sementara Antonia dan putrinya dikurung di Rumah Sakit Jiwa Provinsi. Wartawan dari berbagai media mulai berdatangan untuk mencoba mewawancarai keluarga Andres. Polisi mencurigai Piedad sejak dia bertugas merawat adik-adiknya dan dia memberi mereka makan ketika orang tuanya tidak ada di rumah. Seorang petugas polisi mengundangnya keluar untuk minum dan mulai bermain dengannya. Dia menunjukkan padanya salah satu tablet kalium klorida dan gadis itu mengenalinya sebagai tablet yang dia gunakan untuk membersihkan bagian-bagian sepeda motor. Sambil bercanda, petugas polisi tersebut berpura-pura menjatuhkan pil itu ke dalam gelas susu Piedad, dia, awalnya tertawa, tetapi kemudian marah dan menghentikannya.


Penyelidik mengambil kesempatan untuk bertanya kepadanya tentang kematian saudara laki-lakinya, dan gadis itu akhirnya mengakui segalanya. Dia menjelaskan bagaimana dia menyiapkan racun, dengan obat pembersih logam dan racun tikus, yang kemudian dia tuangkan ke dalam gelas susu saudara laki-lakinya. Piedad dirawat di rumah sakit jiwa dan dia memberikan keterangan hingga lima versi berbeda dari peristiwa tersebut, yang saling bertentangan.

Penyelidik menyimpulkan bahwa dialah yang bertanggung jawab atas semua kematian adiknya. Dia kewalahan karena harus menghabiskan hari merawat saudara-saudaranya, dia mulai meracuni adik-adiknya karena merekalah yang paling menyibukkannya. Dia ingin menyingkirkan semua adik-adiknya dan punya waktu untuk keluar dan bermain dengan teman-temannya. Psikolog menganggapnya sebagai gadis yang tampak normal, mempunyai tanggung jawab atas tindakannya, tetapi menderita tekanan mental yang mengakibatkan tindakan kejahatan yang sudah direncanakan sebelumnya.


Keputusan pengadilan menetapkan Piedad menjadi tersangka utama, tetapi karena dia masih di bawah umur, dia tidak dapat dituntut. Dia ditempatkan di tahanan Remaja, dan mengikuti kelas di biara Oblatas, di mana para biarawati merawat gadis-gadis yang tersesat atau dalam ancaman bahaya. Piedad suka merajut dan mimpinya adalah tinggal bersama bibinya, yang tidak memiliki anak. Beberapa orang mengatakan bahwa akhirnya dia juga menjadi seorang biarawati biara Oblatas. Yang lain mengatakan bahwa Piedad akhirnya meninggalkan biara untuk memulai hidup baru. Tidak ada yang tahu akan kepastian dari kehidupan Piedad setelah itu bahkan namanya tidak pernah terdengar lagi.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 20-05-2022 02:33
rickyrickardoAvatar border
screamo37Avatar border
drenovskyAvatar border
drenovsky dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan