Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agusrezapratam4Avatar border
TS
agusrezapratam4
HALAL BIHALAL MASJID JAMI' KEBUN BAMBU
HALAL BIHALAL



Benak saya ikut mengangguk tatkala Buya Hasan Basri Lubis menerangkan makna dan sejarah tentang halal bihalal. Walaupun halal bihalal tidak banyak tercatat pada buku-buku yang notabene berkaitan dengan hukum syariat namun kegiatan halal bihalal nyatanya menjadi salah satu faktor terciptanya sebuah ukhuwah bahkan kegiatan halal bihalal menjadi salah satu cikal bakal terciptanya persatuan umat di negeri ini.



Diceritakan bahwa halal bihalal pertama kali digagas oleh KH Abdul Wahab Hasbullah yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) berkolaborasi dengan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.

Sekitar tahun 1948 ketika bangsa ini sedang mengalami disintregasi karena banyaknya kelompok yang ingin merusak persatuan bangsa. Apalagi saat itu tengah berkecamuk pemberontakan di beberapa daerah seperti DI/TII dan PKI Madiun

Lalu Kiai Wahab memberi usulan agar diadakan kegiatan silaturahmi nasional demi menjaga persatuan dan memperbaiki harmonisasi antar umat. Tentu saja ide tersebut disambut baik oleh Bung Karno namun bukan Bung Karno namanya jika tidak memunculkan ide brilian. Beliau memodifikasi istilah silaturahmi dengan halal bihalal hingga memunculkan "something new" yang membuat para elit politik tertarik untuk terlibat didalamnya.

Benar saja setelah diadakan halal bihalal ternyata intensitas "cekcok" antar elit politik memudar apalagi makna tersirat pada halal bihalal bukan hanya sekedar bersilaturahmi namun saling memaafkan atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.

Atas hal tersebut halal bihalal kian populer bukan hanya di kalangan elit politik melainkan sampai ke akar rumput. Semua kalangan kerap menjadikan halal bihalal sebagai moment untuk saling bermaafan dan kembali menyambung silaturahmi guna menguatkan keguyuban dan menciptakan ukhuwah.

Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.



Tulisan ini bersumber dari Tausyiah yang disampaikan oleh Buya Hasan Basri Lubis sewaktu acara halal bihalal di kampung kami tepatnya di Masjid Jami' Kebun Bambu. Jika ada kekeliruan atas apa yang saya kemukakan maka saya yang awam dalam segala hal ini mohon diberikan arahan dan mohon dimaafkan, terima kasih.

Oiyaa, tentunya penting untuk mengetahui asal-usul sebuah tradisi apalagi jika memang tradisi tersebut mendatangkan kebaikan maka sudah sepatutnyalah tetap dilestarikan dan diceritakan kepada generasi penerus hingga tradisi tersebut dapat terus terlaksana pada masa-masa yang akan datang.

Semoga harmoni yang menciptakan keguyuban ini dapat terus terjaga. Aamiin
0
424
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan