- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Cerita Omong Kosong
TS
joeycape
Cerita Omong Kosong
Minum dulu atau Pengumumuman dulu?
Saat itu aku mendengar percakapan antara seorang perwira kapal Bernama Asep dan seorang dokter bernama Ujang.
Asep sedang kewalahan mendapati obat anti mabuk yang tersedia di dalam sekoci kapal beberapa diantaranya sudah kadaluarsa. Dan setelah di hitung, obat yang tersedia hanya tersisa 200 tablet saja.
Sedangkan berdasarkan buku pedoman kelautan international, minimum obat anti mabuk yang tersedia di dalam sekoci pada saat keadaan darurat adalah: Jumlah penumpang x dosis selama 48 jam.
Lalu asep bertanya kepada dokter Ujang:
"Berapa tablet yang dibutuhkan bila ada 60 penumpang di kapal selama dosis 48 jam? " Tanya Asep sambil menggaruk kepalanya.
"Gampang saja, obat anti mabuk biasanya dapat dimakan setiap 8 jam. Itu artinya 3 kali dalah sehari. Jadi, dibutuhkan 6 tablet untuk setiap penumpang selama 48 jam" Jawab dokter Ujang dengan lugas.
Asep menatap jari-jari tangannya, mencoba menghitung total berapa tablet yang harus di taruh di dalam sekoci kapal.
"360!" Jawab dokter Ujang.
"... "
"Iya, 60 orang di kalikan dengan 6 tablet, jumlahnya 360 tablet" Lanjut dokter Ujang.
"Ah, okay! Terimakasih dok!" Kata Asep sambil menganggukan kepalanya.
Sebelum berlalu meninggalkan dokter Ujang, Asep kembali bertanya.
"Dok, baiknya obat anti mabuk di konsumsi sebelum perjalanan atau saat perjalanan? "
"Tentu saja sebelum perjalanan agar obat yang diminum memberikan efek yang lebih baik, biasanya 1-2 jam sebelum perjalanan"
"... " Asep terdiam.
"Kenapa sep? " Tanya dokter Ujang.
"Tidak masuk akal! Tidak mungkin aku mengetahui kapan keadaan darurat terjadi! Tidak mungkin aku melakukan pengumuman seperti ini:
"perhatian-perhatian,sekitar 1-2 jam kedepan,kita akan berada dalam keadaan darurat dan akan meninggalkan kapal , harap segera meminum obat anti mabuk sebelum anda menaiki sekoci!" "
Hening.
-----
Saat itu aku mendengar percakapan antara seorang perwira kapal Bernama Asep dan seorang dokter bernama Ujang.
Asep sedang kewalahan mendapati obat anti mabuk yang tersedia di dalam sekoci kapal beberapa diantaranya sudah kadaluarsa. Dan setelah di hitung, obat yang tersedia hanya tersisa 200 tablet saja.
Sedangkan berdasarkan buku pedoman kelautan international, minimum obat anti mabuk yang tersedia di dalam sekoci pada saat keadaan darurat adalah: Jumlah penumpang x dosis selama 48 jam.
Lalu asep bertanya kepada dokter Ujang:
"Berapa tablet yang dibutuhkan bila ada 60 penumpang di kapal selama dosis 48 jam? " Tanya Asep sambil menggaruk kepalanya.
"Gampang saja, obat anti mabuk biasanya dapat dimakan setiap 8 jam. Itu artinya 3 kali dalah sehari. Jadi, dibutuhkan 6 tablet untuk setiap penumpang selama 48 jam" Jawab dokter Ujang dengan lugas.
Asep menatap jari-jari tangannya, mencoba menghitung total berapa tablet yang harus di taruh di dalam sekoci kapal.
"360!" Jawab dokter Ujang.
"... "
"Iya, 60 orang di kalikan dengan 6 tablet, jumlahnya 360 tablet" Lanjut dokter Ujang.
"Ah, okay! Terimakasih dok!" Kata Asep sambil menganggukan kepalanya.
Sebelum berlalu meninggalkan dokter Ujang, Asep kembali bertanya.
"Dok, baiknya obat anti mabuk di konsumsi sebelum perjalanan atau saat perjalanan? "
"Tentu saja sebelum perjalanan agar obat yang diminum memberikan efek yang lebih baik, biasanya 1-2 jam sebelum perjalanan"
"... " Asep terdiam.
"Kenapa sep? " Tanya dokter Ujang.
"Tidak masuk akal! Tidak mungkin aku mengetahui kapan keadaan darurat terjadi! Tidak mungkin aku melakukan pengumuman seperti ini:
"perhatian-perhatian,sekitar 1-2 jam kedepan,kita akan berada dalam keadaan darurat dan akan meninggalkan kapal , harap segera meminum obat anti mabuk sebelum anda menaiki sekoci!" "
Hening.
-----
Diubah oleh joeycape 15-04-2022 19:46
phyu.03 dan bukhorigan memberi reputasi
2
500
5
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan