dikkysudrajatAvatar border
TS
dikkysudrajat
Pawang Hujan, soal Gaib ?


Pawang Hujan, soal Gaib ?

Jelas saya tulis pawang hujan, karena ada juga pawang buaya yg jelas bisa disamakan dengan pawang anjing. Artinya pawang hujan ini bisa mengendalikan hujan, mirip Avatar Ang yg mampu kendalikan Api, Air, Angin dan Tanah.

Meski saya jelas menghormati ritual ritual budaya seperti ini, saya masih sulit menerima di akal. Jika teknologi "memanggil hujan" yg RRT sudah mampu dengan hanya menembakan sejenis roket ke langit (tentu dlm kondisi pas untuk turun hujan) maka turunlah hujan, bisa jadi "reversibel" mencegah atau memindahkan tempat hujan turun.

Cara berfikir saya seperti itu, yang sangat percaya perkara ilmiyah, saintifik, pernah "ditegur" bahwa tidak semua adalah perkara yang bisa dijelaskan secara ilmiyah dan memerlukan bukti.

Di akhir Tahun 90an saya sekeluarga disetiri oleh supir kantor mengendarai mobil panther baru dari Jakarta ke Malang dan saat itu kami masih berpacu dengan truk2 berasap pekat di pantura. Karena mobil baru, ber AC pula, asap beracun itu tak tercium sedikitpun baunya.

Sekitar memasuki sebuah hutan jati kecil sebelum alas roban, saya mendusin dan kutengok jam, sekitar pukul 01.30 tengah malam. Tiba tiba tercium bau wangi tajam yg enak, entah bau bunga apa, kurang dari 10 detik. Saya haqqul yakin, meski botol minyak wangi kami bocor, namun baunya beda. Tak lama menghilang.

Ternyata, supir kami yang sudah senior itu juga menciumnya dan aneh bin ajaib, bau dari luar seperti asap knalpot dan asap bakaran dedaunan tak terasa, kok tetiba wewangian mampu memasuki kabin mobil kami. Nalarku tak mampu menjawab hingga sekarang dan kunyatakan saja bahwa ternyata ada sesuatu yg tidak bisa

dijelaskan dengan nalar ilmiyah, bisa jadi ini yg disebut perkara gaib.

Kembali ke pawang hujan yang sudah mendunia dan cobalah periksa di UU Ciptakerja, pawang (jika bisa dianggap dukun) adalah jenis profesi. Apakah percaya kepada kesaktian mereka adalah seperti saya percaya kepada perkara gaib, wewangian yang menyelinap dan menghilang ? Saya tak faham, sehingga sayapun enggan ikut mengolok olok praktek mbak pawang hujan yg viral se dunia itu, meski saat terpaksa menonton aksinya, saya senyum senyum.... mirip orang yg kadangkala muncul di jalan dan karena mengganggu lalin, diangkut trantib.

_______________________________________________________________________________


Act Globally, Act Locally dan Viral Globally

Mungkin jargon itulah yg dilakukan gambar di bawah. Bahkan yg sendirian itu juga menyimbolkan Act Globally dengan mengenakan safety helmet yg mencirikan Global, bukan memakai ikat kepala yg sering kita saksikan dipakai oleh profesi ini.

Dengan ini, khusnudzon saya adalah panitia memang sukses membuat konten yang viral mendunia dengan mengemas Act Locally sehingga Viral Globally, selamat deh.

_______________________________________________________________________________

Pawang Hujan (sekali lagi)

Kepopuleran pawang Rara mengundang sirik (tanda tak mampu) dan komentar melakukan sirik alias menyekutukan Tuhan yang dosanya kelas berat. Benarkah pawang Rara sirik ?

Jika pawang Rara adalah penganut Islam yg berpendapat melakukan ritus budaya seperti itu adalah sirik seperti Islam Wahabi, maka siriklah dia. Namun jika tidak ada kaitan antara ikhtiarnya ug dianggap budaya itu dengan Tuhan, maka dia termasuk muslimah yang budayawan. Jika ditelaah lagi, apakah bedanya dengan yg dilakukan tim ilmiyah yg memindahkan awan dengan pesawat terbang ? Satu sains, lainya budaya tradisi.

Mungkin ada diantara muslim/mah yang berpendapat bahwa menurunkan dan menahan hujan adalah prerogatif Tuhan dan upaya manusia adalah sesuatu yg "kurang ajar" bahkan saking geramnya, dianggap menyaingi atau menuhankan selain Dia, alias sirik, sakjane kadohen rek.

Nah, yg gawat adalah menuding Rara sirik, pdhl Rara bukan muslimah (saya belum tau apa agamanya). Terserah dia dong melakukan ritus yg diyakininya sehingga doanya dikabulkan Tuhan yg dia yakini. Ritusnya aneh. Ah, untuk warga yg tidak pernah mengenal ritus Islam, jika melihat muslim solat pasti juga dianggap aneh, akan ditanya dengan polos, tanpa maksud menghina "warming up olahraga ya ?".

Apalagi jika mereka menyaksikan ritus haji yang, maaf "lalar gawe" itu. Mereka pasti akan bertanya "kalian berjubel muteri bangunan batu kotak dibajuin dan berebut menciumi pojokannya, ngapain sih ?... Sama dengan akan timbul pertanyaan dari muslim, ketika melihat umat Hindu India yg berjubel mandi bareng di sungai gangga "kagak kudisan tuh, mandi di air butek rame rame".

Jadi, alangkah bijaknya jika kita nikmati viralnya pawang mbak Rara itu sebagai kesuksesan panitia lokal mengenalkan Indonesia. Tidak usah sirik dengan bayarannya yg selangit, emang elo bisa seperti dia ? Apalagi menghujat dia berpraktek sirik, apalagi jika dia non muslim. 

Terperangkap permainan masa kanak-kanak, jika bejana kehidupan tak terisi penuh di masa kanak-kanak, maka saat ia dewasa, maka ia akan mengulang untuk menikmati rasa masa belia dengan perilaku Childish nya.

Penulisan oleh dikkysudrajat

Cerita Pendek Tentang Kegiatan Keseharian, dan Pengalaman.

Karya.Original

Sumber Foto : Google Gambar

0
5.4K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan