Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Peter Kurten, Vampir dari Dusseldorf

Peter Kurten lahir pada 26 Mei 1883 di Mulheim, Jerman. Dia memiliki 12 saudara dan dia adalah anak nomer tiga. Masa kecilnya tidaklah mudah, orang tuanya bekerja sebagai buruh serabutan sehingga mereka hidup dalam kemiskinan. Selain itu, ayahnya juga suka menganiaya ibunya dan melecehkan saudara perempuannya.

Otto Skorzeny, Pria Yang Paling Dicari Oleh Sekutu Selama Perang Dunia II

Suasana di rumah keluarga Peter sangatlah menakutkan, anak-anak tumbuh dikelilingi oleh kekerasan dan umpatan. Itu sebabnya, ketika Peter baru berusia sembilan tahun, dia memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Diketahui bahwa pada usia itu dia menjadi senang menyakiti binatang, yang dia aniaya dengan kejam.

Pada usia 30 tahun, dia bertahan hidup dengan mencuri dan pada usia itu juga dia mulai aksinya dengan membunuh seorang wanita. Awalnya dia memasuki sebuah rumah dengan tujuan untuk merampok. Namun, di salah satu kamar dia melihat seorang gadis muda bernama Kristine Klein yang baru saja berusia 13 tahun, sedang tidur. Peter diam-diam memeriksa bahwa tidak ada orang lain di rumah itu, lalu dia kembali ke kamar untuk membunuh Kristine. Dia menggorok lehernya dengan pisau, seperti yang dia ceritakan sendiri bertahun-tahun kemudian.


Pada saat kejadian, ayah wanita itu dituduh sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Karena Peter Kurten meninggalkan saputangan dengan inisial namanya di kamar itu. Yang kebetulan saputangan itu cocok dengan milik ayah Kristine, jadi dia langsung digelandang ke kantor polisi. Beberapa bulan kemudian, Peter terus melakukan pembunuhan. Dalam sebuah aksi perampokan dia bertemu dengan Gertrud Franken yang berusia 17 tahun. Kali ini, Peter memutuskan untuk membunuh korbannya dengan mencekiknya menggunakan tangan kosong. Itu menjadi kasus pembunuhan kedua yang serupa di Düsseldorf dan telah menandai awal dari serangkaian kematian yang berakhir tragis. Korban berikutnya adalah dua saudara perempuan.

Polisi berusaha mati-matian untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas peristiwa itu, tetapi Kurten, tidak mempunyai rasa takut dan benar-benar menikmati aksinya. Dia bangga dengan aksinya dan mulai mengejek pihak yang berwenang. Peter bahkan berani mengirimi mereka peta yang menunjukkan keberadaan mayat seorang gadis bernama Gertrude Albermann. Kegilaannya semakin menjadi sehingga dia melakukan tindakan yang lebih mengerikan, dia mulai meminum darah korbannya.


Kantor polisi dibanjiri dengan informasi tentang profil tersangka, tetapi Kurten masih buron dan tidak ada yang bisa menemukannya. Selama tahun-tahun itu, dia juga sempat dipenjara beberapa kali. Kemudian, pada tahun 1930, sebuah kesalahan membawanya ke pengadilan. Dia melihat seorang wanita muda cantik yang bernama Maria Büdleick. Peter melihatnya turun dari kereta di stasiun Düsseldorf dan melindunginya dari penguntit yang berkeliaran di sekitarnya. Wanita muda itu dengan penuh terima kasih setuju untuk mengizinkannya menemaninya ke asrama pelajar. Tetapi Kurten ingin membawanya ke rumahnya.
Konten Sensitif

Wanita muda itu menolaknya. Peter lalu mengatakan padanya bahwa dia akan membawanya ke asrama. Sebaliknya, dia membawanya ke hutan terdekat, di mana dia menyiksa Maria dan meninggalkannya dalam kematian. Tetapi nasib baik bersama wanita muda itu, dia tidak meninggal dan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan apa yang telah terjadi. Beberapa hari kemudian, Peter berhasil dibekuk pihak kepolisian. Yang mengejutkan semua orang, Kurten mengakui telah melakukan lebih dari 70 kejahatan, semua itu terkait dengan obsesinya terhadap kematian.


Peter mengaku bahwa dia kadang ingin membakar gedung untuk melihat orang-orang keluar dari gedung itu terbakar. Dia juga menyukai darah, itulah sebabnya dia dijuluki Vampir dari Düsseldorf. Dia dijatuhi hukuman sembilan pembunuhan dan hukumannya adalah mati. Dia menerima hukuman itu tanpa protes. Dia dieksekusi dengan Guillotine pada 2 Juli 1931 di Cologne. Mayatnya dipelajari oleh banyak psikiater. Saat ini, kepalanya dipamerkan di Museum Ripley di Wisconsin Dells, di Amerika.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 18-03-2022 01:14
razka17Avatar border
indonesiahebat.Avatar border
prabasAvatar border
prabas dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan