Menyambut Bulan Ramadhan





Magelang, Maret 2022
Bulan Ramadhan sebentar lagi bagi umat Islam bulan yang mulia penuh rahmat dan ampunan adalah bulan yang ditunggu kehadirannya.

Di Magelang, tepatnya di dusun Kranggan biasanya untuk menyambut bulan suci ini diadakan rangkaian kegiatan yang lumayan panjang. Biasanya diadakan acara "ruwahan" yaitu percampuran dua budaya Jawa dan Islam. Setelah dua tahun vacum dilakukan secara on line (pengajian memakai pengeras suara milik kampung dan warga hanya mendengarkan di rumah masing-masing) pada tahun ini kembali dilakukan secara bersama walau masih terbatas.

Acara "ruwahan" selain mempunyai tujuan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan cara bersih diri dari segala kotoran dan juga perbuatan (memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik).

Ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam acara "ruwahan" sebagai berikut :
1. Bersih dusun
Warga masyarakat Kranggan tua muda, laki-laki perempuan saling bahu membahu bergotongroyong membersihkan lingkungan sekitar rumah masing-masing

2. Bersih makam
Untuk mengingatkan akan kehidupan yang akan datang yaitu kematian. Agar selalu memperbanyak ibadah untuk bekal nanti, mengingat leluhur yang telah meninggal dengan mendoakan mereka dan merawat makamnya dengan membersihkan dari rumput-rumput liar, menata tanaman agar terlihat rapi sehingga mengurangi kesan seram atau menakutkan.
Acara bersih makam ini juga dilakukan doa bersama untuk para arwah leluhur.

3. Pengajian
Acara puncak pada rangkaian acara kegiatan "ruwahan" yaitu pengajian. Bisa dikatakan pengajian akbar karena satu dusun kumpul semua jadi satu dalam satu tempat dan acara. Acara puncak "ruwahan" dimulai pada jam 08.00 selesai pada jam 11.00.

Dalam acara pengajian ini juga diramaikan oleh grup rebana Masjid Nurul Huda Kranggan Banyurojo Magelang. Kemudian sambutan dari ketua panitia pelaksana kegiatan Bapak Afandi selaku Kepala Dusun Kranggan yang menyampaikan rasa terimakasih pada warga Dusun Kranggan sehingga acara "ruwahan" bisa terlaksana.



Acara inti dari "ruwahan" yaitu pengajian, kali ini pembicaranya diisi oleh Kyai dari lokal daerah saja yaitu Tempuran Magelang mengingat kondisi yang belum stabil. Gus Muna yang merupakan anggota DPR RI berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan tausyiahnya pada warga Kranggan.



Salah satu isi tausyiah Gus Muna yang menurut saya sangat mengena yang sering terlupa yaitu budaya ziarah itu baik karena akan mengingatkan kita pada kehidupan yang akan datang. Ziarah ke tempat makam para ulama atau wali songo yang letaknya jauh-jauh semangat dilakukan tetapi jangan dilupakan untuk selalu melakukan ziarah pada makam leluhur kita sendiri (orangtua atau saudara). Sebelum ziarah ditempat jauh sebaiknya ziarahi dulu tempat leluhur sendiri itu lebih utama. Jangan malah sudah sampai ke tempat jauh kesana mari tetapi tempat leluhur sendiri malah tidak pernah dilakukan atau dilupakan.

Adab dalam ziarah jangan meminta sesuatu pada selain Allah SWT tetapi lakukan mendoakan yang kita ziarahi.

Acara "ruwahan" ini menurut Gus Muna bisa dijadikan umat Islam untuk melakukan "bersih diri" mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan dengan semakin memperbaiki ibadah wajib dan menambah dengan sunnah.

Semua acara berlangsung dengan sukses dengan dan tanpa melupakan aturan dan prosedur prokes sesuai anjuran pemerintah.

Nah, inilah keseruan "ruwahan" di Magelang khususnya Dusun Kranggan.

Bagaimana dengan acara "ruwahan" di daerah agan/sist?
Boleh tulis dikomen ya dan jangan lupa juga untuk bintang serta cendolnya biar makin seger gitu lo 😁

Terimakasih sudah berkenan meluangkan waktu dan mohon maaf bila ada kekurangan.

sumber gambar dari dokumentasi warga Kranggan Magelang
sumber coretan murni opini pribadi