beqichotAvatar border
TS
beqichot
KISMIS: Kisah Pardi Dan Makhluk Tak Kasat Mata Part 5
5 hari setelah pernikahannya, Pardi bersama isterinya, dan keluarga isterinya, pergi ke rumah ortu Pardi.di desa.
Kalau istilah jawanya disebut sepasaran.
Biasanya, akad nikah dilakukan di tempat mempelai wanita. Dan setelah 5 hari (sepasar), mempelai pria akan memboyong istrinya ke rumahnya atau rumah ortunya.

Nah, stelah akad nikah di P**tu**, Pardi memboyong istrinya ke rumah ortunya. Tentu saja keluarga istrinya ikut juga untuk temu besan.
Kalau keluarga mempelai pria, menyebut peristiwa ini sebagai ngundhuh mantu.

Acara berjalan.lancar...! Setelah acara selesai, maka dua keluarga yang berbesanan beristirshat.
Dalam sebuah obrolan dengan Pardi, mertua Pardi yang ternyata memiliki indra ke-6, mengatakan bahwa, ketika rombongan pengantin memasuki batas desa, mereka disambut oleh barisan pengawal.kerajaan yang berbaris rapi dari tapal bataz desa sampai.ke rumah Pardi.
Prajurit kerajaan manakah itu? Yang pasti, mereka adalah para prajurit tak.kasat mata.
Ts sempat bertanya-tanya...sedemikian istimewakah Pardi ini, hingga disambut oleh prajurit sedemikian banyaknya?

Pertanyaan.yang tak pernah terjawab.
Namun dari cerita Pardi, sedikit.kesimpulan ngawur, bisa ts ambil.

Di sebelah pojok tenggara desa, ada sekelompok makam kecil yang dikeramatkan oleh penduduk desa.
Mengapa dikeramatkan?
Konon, menurut sesepuh desa, makam itu adalah makam pendiri.atau cikal.bakal desa. Jadinya dikeramatkan....!

Saat masih kecil, ts sering.diajak oleh kakek ts untuk nyekar ke makam tersebut.

Bagaimana asal-usul dari makam cikal bakal tersebut? Dan siapakah.yang disebut eyang itu?

Ada berbagai versi tentang makam-makam yang ada di.komplek pemakaman tersebut.
Namun, ts akan memceritakan versi Pardi yang sering berkomunikasi dengan penghuni makam itu yang dipanggil dengan sebutan eyang.

Menurut Pardi dan sumber yang lain, eyang beserta wadya balsnya, adalah pelarian dari kerajaan Majapahit.
Mereka lari dari Majapahit dan masuk ke sebuah wilayah yang akhirnya menjadi sebuah desa.
Saat itu, desa yang mereka masuki sedang dalam tahap.pembangunan. Jadi mereka membantu pembangunan desa dan tinggal di situ.
Setelah bertahun-tahun hidup.tenang sebagai petani, datanglah sekelompok prajurit majapahit yang mencari para pelarian tersebut.
Akhirnya para pelarian.yang tinggal di desa itu dibantai dengan sadis.
Tidak diceritakan apakah eyang wafat karena pembantaian itu atau wafat karens tua...!

Lalu makam siapa saja yang ada di kompleks pemakaman itu?
Fyi..di kompleks pemakaman itu ada 7 makam.
3 makam.ada dalam sebuah rumah kecil (cungkup), sementara 4 makam lainnya ada di luarnya.
Menurut Pardi, yang diberitahu oleh eyang, makam eyang adalah makam dalam cungkup...makam yang tengah.
Sementara, yang di kanan dan kirinya adalah makam istri beliau dan makam seorang pangeran majapahit.
Sementara makam di sebelah timur cungkup, dan sebelah barat daya adalah makam.putra-putra beliau.
Lalu, dua makam di sebelah pojok timur laut?
Kata Pardi...itu makam dua putra Nyi Ratu Kidul.
Hah...??? Benarkah...,???
Tak ada yang tahu.jawabnya.

Lalu kenapa Pardi nampak begitu diistimewakan oleh makhluk ghaib penunggu desa?
Usut punya usut, ternyata keluarga Pardi turun temurun yang memelihara makam tersebut.
Mungkin itu alasannya...!!!

Lalu dimana makam prajurit.yang lain? Kenapa cuma ada tujuh makam?
Ternyata prajurit yang lain dimakamkan secara massal di sebelah utara cungkup, dan tidak diberi tanda apapun.

Begitulah garis besar cerita Pardi yang diceritakan pada Ts.
Diubah oleh beqichot 18-02-2022 14:14
key.99Avatar border
sirluciuzenzeAvatar border
arieaduhAvatar border
arieaduh dan 26 lainnya memberi reputasi
27
3.4K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan