Generasi mileneal itu unik,  serba ada dan serba nyaman dalam menjalankan kehidupan. Tinggal meneruskan kehidupan orang sebelumnya ( ZAMAN GAPTEK atau ZAMAN BUTA HURUF). Semuanya serba ada di era Globalisasi. Mempercepat pengetahuan dan mempermudah mempelajari secara Kilat.  Tinggal kemauan yang besar untuk mempelajari hal-hal kebaikan atau mempelajari sumbernya ilmu.

Generasi mileneal ini banyak yang mengatakan, generasi yang ketergantungan orang lain dan teknologi. Memang sih,  pengklaiman tersebut sedikit benar.  Karena anak muda cenderung diam saja di rumah enggan bersosial.  Walaupun anak sedang bermain dengan kawan-kawannya, ia akan asyik pada layar lebar yang selalu ia bawa ke mana-mana, berbasis Internet dan paketan. Oleh sebab itu, menjadi generasi muda yang cerdas harus didampingi dan diarahkan, agar tidak ketergantungan barang-barang yang kurang penting.  Walaupun sebenarnya semua teknologi itu dibutuhkan,  generasi muda ini bisa diarahkan untuk mencintai alam, bermain dengan senang hati dengan teman seumurannya, tanpa menggunakan hp layar sentuh. Agar memiliki jiwa kemanusiaan atau kepribadian yang berakhlak.

Sebenarnya kalau membahas generasi mileneal terlalu ekstrim, terkadang penilaian terhadap generasi muda dipikul rata. Orang yang menilai seperti itu masih salah, karena banyak juga generasi mileneal itu berbakat dan lebih cerdas mencari peluang. Kalau dikatakan sebagian orang, itu lebih tepatnya. Karena lingkungan kehidupan pun akan mempengaruhi seseorang dalam tindakannya.

Orang itu harus memiliki moral atau etika.  Moral itu apa sih?  Moral adalah suatu tindakan yang dapat menimbulkan tingkah laku yang terlaksanakan secara sadar maupun tidak. Bisa berdampak besar kecilnya problem yang akan diterimanya,  entah itu dari sikap baik atau sikap buruk. Moral yang baik itu, membawa nila-nilai agama dalam kehidupan atau saat berkomunikasi dengan orang lain.  Berbicara dengan rendah hati dan dengan orang yang lebih tua,   bisa membantu perkembangan skill kepribadian standar kualitasnya terbaik.

Juga bisa dijabarkan lagi mengenai moral atau etika, aturan membiasakan diri untuk melakukan kegiatan yang berfaidah, menekankan diri atau membiasakan memiliki kepribadian akhlak mulia, dari sudut pandang agama maupun sudut usaha kelayakan kehidupan. Memberikan bumbu penyebab dalam mengolah ketentraman yang akan ia dapatkan dari sikap kebaikannya. Sifat baik itu sendiri yang ia dapatkan sesuai porsi niat dan tindakannya. Walaupun niat dan tindakannya baik, masih diklaim kurang ajar bagi orang lain yang memiliki perbedaan pemikiran. Tapi, asalkan niat dan tindakan yang baik selalu ditanamkan kepada diri sendiri,lebih bijaksana.

Entah itu orang tua, orang muda atau anak kecil, generasi mileneal yang memiliki etika adalah ia yang bisa memahami diri sendiri, mampu mengontrol tingkah laku yang buruk atau emosi yang ia tuangkan kepada orang lain dan bisa memahami nila-nilai kebenaran yang bukan menjadi alasan lagi bagi nilai kebenaran, pemicu amarah atas kebenaran yang sebenar-benarnya terjadi (mengetahui itu betul, tetapi diri sendiri yang emosi).