KONTRAKAN BARU


Pardi sekarang sudah menempati sebuah kontrakan di daerah C***ng.
Sebuah kontrakan kecil, bersama dengan adiknya yang menyusul ke ibukota untuk bekerja.
Bagaiamana keadaan kontrakan yang baru ini?
Ternyata, Pardi memang julung mendapat kontrakan yang ada penghuninya.
Kalau penghuninya manusia biasa sih ..it's OK lah.
Tapi ini penghuninya adalah makhluk tak kasat mata.
Untungnya, mereka berdiam di luar kontrakan, dan jarang mengganggu Pardi.

Ada sebuah kejadian yang membikin Pardi kasihan, namun juga sekaligus geli sendiri.
Begini kisahnya......!!!

Awal Pardi menempati kontrakan itu, dia masih sendiri, karena adiknya belum datang.
Biasalah...baru lulus sekolah dan masih kudu mengurus ini itu...!
Tapi setidaknya, Pardi sudah mendapatkan kontrakan saat adiknya menyusul nanti.

Kejadian ini, terjadi saat Pardi baru pindah ke kontrakan itu. Yang namanya ibukota, tempat tinggal penduduknya pastilah rapat antara satu rumah dan yang lainnya.
Demikian juga kontrakan Pardi.
Dia mempunyai tetangga kanan dan kiri yanh mepet dengan kontrakannya.
Saat itu, rumaj di sebelahnya dihuni oleh keluarga muda yang baru punya anak 1. Mungkin usia anaknya sekitar 5/6 tahun lah.
Yang sangat mengganggu Pardi adalah, anak itu menangis sepanjang hari. Orang tuanya sampai bingung
Dibelikan ini ga mau, dikasih itu ga mau. Disuruh diam, malah makin keras tangisannya.
Kalau cuma sehari sih masih ga apa-apa.... Lah...ini...anak kecil itu menangis selama 4 hari non stop.
Mata anak itu sampai bendul karena kebanyakan menangis.
Sudah dibawa ke dokter, namun ga ada penyakit yang diderita anak itu.
Jelas kedua orang tuanya kebingungan.

Akhirnya, dicobalah pengobatan alternatif...cari orang pintar lah.
Namun beberapa orang pintar yang ditemui ternyata tak cukup pintar untuk mengobati anak itu.
Dari keterangan para orang pintar itu, ternyata anak itu kesurupan a.k.a ketempelan jin. Namun saat diminta menyembuhkan, mereka semua tak mampu....
Kedua orang tua anak itu jadi semakin kebingungan. Kemana lagi harus mencari bantuan?
Sementara anak itu tak henti-hentinya menangis.

Tangisan anak itu, membuat Pardi tak bisa tidur nyenyak karenanya.
Walaupun jengkel karena tak bisa tidur, namun Pardi juga kasihan terhadap anak itu. Juga terhadap kedua orang tuanya. Maka Pardi tidak berkomentar apa-apa....supaya tidak menambah beban pikiran mereka.
Akibat ga bisa tidur, terpaksalah...Pardi tidur si kantor saat jam kerja. Begitu masuk ruangan, tutup pintu...tidur ...

Hingga pada hari ke empat, terhitung sejak anak itu mulai menangis, kedua orang tua anak itu mengundang seorang Ustadz dari daerah ujung Barat pulau Jawa.
Ustadz itu berhasil berkomunikasi dengan jin yang merasuki anak itu. Pardi ikut melihat kejadian itu.

Saat ditanya oleh sang Ustadz, anak kecil itu menjawab dengan suara yang besar ..seperti suara orang dewasa.

"Siapa kamu?"tanya sang Ustadz.
"Aku adalah jin yang tersesat ..!"kata anak itu.
"Mengapa bisa tersesat....?"
"Aku tidak tahu...! Saat sampai di daerah ini, aku seperti kehilangan arah. Tak tahu arah sama sekali...!"katanya.

Busyet...ternyata bukan cuma manusia yang bisa kehilangan arah, tak tahu mana timur dan barat.
Tetnyata jin juga bisa...

"Dari mana asalmu....?"

Anak itu menjawab denngan suara berat ..
"Aku dari....!"jawabnya menyebutkan sebuah nama daerah di ujung Barat Jawa.
"Sekarang kamu pulanglah ke tempat asalmu...!"perintah sang Ustadz
"Tolong antarkan aku...aku benar-benar kehilangan arah...!"kata anak itu lagi
"Hmm...kamu sudah berumur banyak. Pasti kamu bisa mencari jalan pulang. Pulanglah sendiri...!"kata Ustadz itu.
"Ah...baiklah. Tapi aku minta aesuatu sebagai bekal...!"
"Apa peemintaanmu....?"tanya Ustadz itu

Dan kalian tahu apa yang dia minta sebagai bekal?

"Aku kehausan.... Buatkan aku segelas kopi pahit ..!"kata anak itu.

Sang Ustadz segera meminta pada ibu anak itu untuk membuatkan segelas kopi pahit.
Setelah kopi pahit itu diberikan pada anak itu, anak itu segera meminumnya....hanya seteguk....!!!
Lalu anak itu jatuh tertidur dan tak menangis lagi

Kasihan...anak kecil yang tak tahu apa-apa, menangis dan tak tidur selama 4 hari 4 malam....
Dan ternyata, jin yang tersesat itu cuman mau minta kopi pahit aja...itupun tak dihabiskannya...

Pardi bisa menghela nafas lega... Dia yakin, tidurnya ga akan tergangu lagi oleh tangisan anak itu.

Setelah beberapa bulan tinggal di kontrakan itu, Pardi diberitahu oleh tetangga depan rumahnya, bahwa ada makhluk ghaib di depan pintu kontrakan Pardi.

"Mas Pardi...di depan pintu kontrakanmu itu ada yang nunggu loh ..!"kata tetangganya itu
"Ah...yang bener mas? Aku ga pernah lihat tuh...!"jawab Pardi.
"Beneran mas... Aku sering lihat kok..!"kata tetangganya itu
"Ah...masa? Bentuknya seperti apa mas?"tanya Pardi penasaran.
"Bentuknya adalah potongan kepala, tanpa tubuh mas. Aku sering lihat dia melayang-layang di pintu depan sambil menjukurkan lidahnya....!"
"Wah...serem banget ya mas?"
"Iya mas... Aku aja lihatnya dari balik gorden kok... Takuttt ..! Mas ga pernah lihat?"
"Belum pernah mas... Dan semoga ga dikasih lihat deh...!"jawab Pardi.

Waduh ..semoga aku ga dikasih lihat yang serem-serem gitu ah...! Dan adikku juga ga dikasih lihat makhluk ghaib itu nantinya...! Doa Pardi dalam hati.

Dan selama Pardi dan adiknya tinggal di kontrakan itu, ternyata Pardi tak pernah melihat makhluk berbentuk kepala tanpa tubuh itu....!!!

Tapi malah makhluk lain yang dilihatnya.
Makhluk apakah yang dilihatnya itu?

Pardi bercerita pada ts, bahwa di depan kontrakannya itu ada pohon yang agak rimbun. Kalau ga salah pohon mangga.
Dan di pohon mangga itupun ternyata ada yang mendiami...

Dan Pardi sangat sering melihatnya walau hanya sekilas.

Setiap pulang kerja, Pardi biasanya menghentikan motornya di bawah pohon itu.
Kebetulan saat itu sudah menjelang maghrib.
Saat Pardi sedang menghentikan motor di bawah pohon itu, tiba-tiba terdengar suara dari atas pohon.

POK...POK....PETOK....!!!

Eh ..ayam siapa itu? Kok ada di atas pohon sih?
Pardi serta merta mengangkat wajahnya memandang ke arah datangnya suara ayam tersebut.
Dan....

BLEBERRR ...!!!!

Sesosok ayam besar tiba-tiba melayang dan menabrak wajah Pardi. Pardi yang tidak menyangka bakal dilabrak oleh seekor ayam, tentu saja kaget setengah mati.
Namun, begitu sosok Ayam itu hampir menyentuh wajahnya...sosok ayam itu langsung menghilang...
Dan saat Pardi mencarinya, tak bisa ditemukannya ayam itu.

Kejadian itu berulang kali terjadi saat Pardi pulang dari kantor ataupun dari bepergian waktu malam.
Karena sering mendapat gangguan itu...Pardi menjadi hafal dan tidak takut lagi.

Di lain hari, Pardi pulang dari rumah temannya saat tengah malam.
Saat Pardi hendak masuk ke rumahnya, dilihatnya seorang cewe sedang duduk di teras rumah tetangga sebelah kanan rumahnya.
Wajahnya menunduk dengan rambut yang menjuntai.
Pardi menyapanya, karena dikira sebagai penghuni rumah sebelah.
Namun, cewe itu tak menanggapinya.
Esok harinya, Pardi bertemu ceww penghuni rumah sebelah.

"Rini, ngapain kamu tengaj malam tadi duduk di teras?"tanya Pardi.
"Ah ..siapa yang duduk di teras mas? Orang aku semalam tidur awal kok...!"kata Rini.

Loh...jadi yang semalam duduk di sini siapa ya? Batin Pardi.

Usut punya usut, ternyata sosok yang sering dilihat Pardi duduk di teras saat tengah malam itu adalah sosok Miss Kunti...!!!
Anjrittt ..! Rutuk Pardi dalam hati.

Setelah tahu bahwa sosok wanita itu adalah kunti, setiap melihatnya, Pardi tak mau lagi mwnyapanya.
Dan untungnya, sosok kunti itu selalu membelakangi Pardi, sehingga Pardi tak pernah melihat wajahnya.
Saat Pardi sudah masuk rumah dan berbaring, di kejauhan sana terdengar tawa khas miss Kunti tersebut....

HIHIHIHIHIHIKKKKK.........!!!!!!