ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Runtuhnya Gedung Hyatt, Pesta Dansa Yang Berakhir Kematian

Sekitar pukul 19.00 tanggal 17 Juli 1981, lebih dari 1.000 orang berkumpul di gedung pertemuan Hyatt Regency, Kansas City dalam acara pesta dansa, sebelum akhirnya terjadi sebuah bencana yang memakan banyak korban. Dua jembatan antar lantai yang melintas di atas lobi gedung runtuh, menimpa orang-orang yang sedang bersuka ria berdansa di bawahnya. Insiden itu menyebabkan begitu banyak korban jiwa, runtuhnya gedung itu menjadikan kecelakaan bangunan terbesar dalam sejarah Amerika, yang 20 tahun kemudian disusul oleh runtuhnya gedung World Trade Center di New York City.

14 Hal Tentang Suku Indian Apache

Gedung Hyatt Regency Kansas City adalah bagian dari kompleks gedung Crown Center, rangkaian bangunan yang dimiliki oleh Hallmark Cards yang terdiri dari pusat perbelanjaan dan apartement. Gedung tersebut berdiri setinggi 45 lantai dengan lebih dari 700 kamar tersedia untuk para tamu, serta aula besar dan ruang pameran. Itu adalah tempat populer untuk pesta dansa yang diadakan di sana setiap akhir pekan, yang dengan cepat menjadi fenomena dan menarik banyak pengunjung.

Orang-orang datang untuk minum, menari, bertemu teman-teman mereka dan menikmati malam di kota. Secara keseluruhan, gedung Hyatt baik-baik saja. Konstruksinya telah selesai selang setahun sebelumnya pada tahun 1980 dan sudah menjadi landmark populer bagi para penduduk dan pengunjung di Kansas City. Kontruksi gedung tersebut meliputi lobi, ruang aula, langit-langit tinggi yang dilengkapi dengan logam, kaca dan beton. Jendela-jendela dibuat menjulang tinggi agar mendapatkan banyak sinar matahari, Ada juga jembatan antar lantai yang membentang sepanjang ruang pertemuan di lantai dua, tiga dan empat.


Jembatan itu dibiarkan terbuka selama pesta dansa berlangsung dan orang-orang sering berkumpul di sana untuk melihat kerumunan di bawahnya. Tempat itu memberikan pemandangan yang sangat bagus untuk melihat ramainya lobi di bawahnya. Orang-orang yang selamat, melaporkan bahwa hanya ada sedikit peringatan sebelum jembatan tersebut runtuh.

Pada pukul 19:05 beberapa suara letupan keras telah terdengar. Hanya beberapa detik kemudian jembatan di lantai empat runtuh, lurus ke bawah ke jembatan lantai tiga dan dua, yang gagal menahan beban dari atas. Kerumunan yang berada di atas kedua jembatan itu menabrak kerumunan padat yang menempati lantai dasar. Banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan tewas seketika, tetapi beberapa berhasil selamat. Mereka terperangkap di dua reruntuhan jembatan yang hancur, dijepit oleh beton, kaca dan baja, terluka parah dan sulit diakses oleh penyelamat. Lebih buruk lagi, sistem penampung air hotel pecah, membanjiri lobi dengan ratusan galon air. Setelah selamat dari reruntuhan, beberapa korban terancam tenggelam.


Operasi penyelamatan dimulai, tetapi hampir mustahil dilakukan karena terhalang banyak benda dan air. Banyak dari potongan beton besar yang terlalu berat untuk dipindahkan dengan peralatan yang dimiliki oleh pemadam kebakaran dan tim penyelamatan. Kepala pemadam kebakaran mengimbau agar komunitas konstruksi juga ikut membantu dengan menyediakan derek, bor dan peralatan angkat berat lainnya untuk membantu penyelamatan, menjangkau orang-orang yang masih terperangkap di dalam puing-puing.

Namun, menjangkau para korban selamat bukanlah tugas yang mudah. Air sudah ada di mana-mana, listrik padam dan hanya ada sedikit cahaya, dengan jarak pandang yang semakin terhambat oleh debu dan puing-puing. Reruntuhan itu begitu padat sehingga satu-satunya cara untuk menjangkau para korban selamat adalah dengan memotong-motong mayat yang menghalangi akses ke mereka. Amputasi di tempat diperlukan agar korban selamat bisa dievakuasi untuk meminimalisir korban meninggal. Secara total ada 114 orang tewas dan 216 terluka dalam insiden tersebut.


Korban dikirim ke setiap rumah sakit yang berada di daerah tersebut, sementara korban tewas ditempatkan di kamar mayat darurat di area sekitar hotel. Tingginya jumlah korban membuat hampir semua orang di sekitar lokasi mengenali setidaknya satu korban. Dampak psikis dari keruntuhan itu sangat besar. Penyelidikan segera dilakukan untuk menemukan penyebabnya dan difokuskan pada pembangunan jembatan antar lantai gedung.


Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa ada perubahan struktur yang tidak sesuai dari rencana awal pembangunan. Jembatan lantai dua dan empat berada tepat di atas satu sama lain. Dalam rencana awal pembangunan, jembatan itu seharusnya ditopang dengan batang baja yang sama, tetapi dalam proses pembangunan batang baja itu telah diganti dengan batang baja yang tak sesuai ukuran.

Struktur yang tampaknya tidak berbahaya itu dibuat berdasarkan proposal dari produsen batang baja. Pemasangan batang baja yang sesuai ukuran sangat menyulitkan pekerjaan pembangunan gedung sehingga mereka memutuskan untuk mengganti dengan batang baja yang tidak sesuai ukuran yang lebih mudah diaplikasikan dalam pembangunan gedung. Perubahan tersebut tidak pernah diperkirakan akan menimbulkan dampak ke depannya yang akan mengubah kekuatan menampung beban.


Seharusnya kontruksi jembatan di lantai empat diperkuat agar mampu menanggung beban dua kali lipat. Dengan banyaknya tamu yang memadati jembatan telah menjadi pemicu keruntuhan gedung. Penyelidik juga menemukan fakta bahwa penguat pada batang baja telah terlepas akibat banyaknya pengunjung yang memadati jembatan tersebut. Namun, itu bukan satu-satunya masalah yang disorot oleh penyelidik.

Banyak pelanggaran keamanan dan pelanggaran protokol keselamatan yang ditemukan. Selama pembangunan hotel, sketsa awal yang digunakan adalah rancangan yang telah disetujui, tetapi perubahan pada desain dikonfirmasi melalui panggilan telepon dengan cepat tanpa perhitungan dan pengajuan revisi. Masalah yang menyebabkan runtuhnya jembatan antar lantai di hotel Hyatt Regency Kansas City, menurut perancang aslinya, sangat jelas bahkan seorang mahasiswa teknik tahun pertamapun dapat melihatnya.


Tetapi itu tidak pernah diperhatikan, dengan berbagai perusahaan dan kontraktor yang terlibat dalam pembangunan hotel semua berasumsi bahwa orang lain telah melakukan pekerjaan memverifikasi desain dan menjalankan perhitungan. Bencana dengan ratusan korban jiwa yang disebabkan oleh komunikasi yang buruk dan pembangunan selama proyek konstruksi yang terburu-buru.

Perusahaan teknik Jack D Gillum and Associates bertanggung jawab atas desain asli dan telah menyetujui rancangan gambar terakhir. Sebagai buntut dari bencana itu,  perusahaan tersebut dicabut izinnya untuk tidak beroperasi di tiga negara bagian serta penangguhan keanggotaan mereka di American Society of Civil Engineers. Tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap perusahaan tersebut, tetapi pemilik Jack D Gillum, yang pernah menjadi insinyur terkemuka di proyek tersebut, dihantui oleh bencana itu selama sisa hidupnya.


Dia menghabiskan tahun-tahunnya yang tersisa untuk memberikan kuliah dan berbicara tentang bencana tersebut dengan harapan bahwa cerita itu akan menakuti para insinyur muda agar tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang dia dan perusahaannya lakukan. Lebih dari 300 gugatan perdata diajukan terhadap mereka yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan gedung. Tuntutan itu menghasilkan miliaran dolar sebagai kompensasi, sebagian besar disisihkan untuk tujuan amal,  membantu komunitas Kansas City sembuh dan bangkit setelah bencana. Ketika kompensasi dibayarkan, semua orang yang terkait dengan kasus tersebut menolak semua tanggung jawab hukum.

Banyak perubahan yang dibuat di bidang teknik sipil dan konstruksi setelah bencana itu menjadi berita internasional. Di negara-negara di seluruh dunia, kurikulum untuk mahasiswa teknik dirombak total, dengan penekanan baru pada tanggung jawab dan keselamatan. Standar dinaikkan dan merevisi kurikulum pembalajaran. Runtuhnya jembatan antar lantai gedung Hyat, hingga hari ini, menjadi studi kasus serius bagi para insinyur pemula, studi yang menggarisbawahi dengan sangat jelas pentingnya komunikasi yang baik dan kepatuhan terhadap protokol kemanan dan keselamatan.


Sebuah peringatan dibangun pada tahun 2015 yang didedikasikan untuk para korban yang sekarang berdiri di Hospital Hill Park, dekat dengan gedung Hyatt yang telah sepenuhnya dipugar dan diperbaharui. Dua jalan setapak yang runtuh yang pernah melintasi lobi kini telah digantikan oleh hanya satu jalan setapak yang ditopang oleh pilar, bukan batang baja dan hotel tersebut telah diganti namanya. Gedung itu sekarang dikenal sebagai Sheraton Kansas City di Crown Center. Berkat perubahan besar yang dilakukan setelah bencana, gedung baru itu digambarkan sebagai salah satu bangunan teraman di negara bagian.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 03-02-2022 03:30
indrag057Avatar border
pein666Avatar border
tyo497Avatar border
tyo497 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
13.5K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan