Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sayuh311Avatar border
TS
sayuh311
Balada Dukun, Fitnah Syar'i N Popularitas


Ada dua orang sahabat sedang berdiskusi bagaimana cara agar dirinya bisa terkenal dengan cara popularitasnya naik secara cepat, si Gendatz punya ide ngajak si Kerempeng Tonggos ke dukun syar'i meminta nasehat spiritual.

Akhirnya si Kerempeng Tonggos bersepakat dengan ide si Gendatz. Dan berangkatlah mereka hingga sampai ke desa di daerah pegunungan. Si Gendatz tidak patah semangat meski harus melewati rawa-rawa dan jalan curam licin yang membuat dirinya sampai terjatuh menggelinding seperti bola bekel.

Si Kerempeng Tonggos mulai mengeluh, tapi demi popularitas, semangatnya kembali bangkit. Dua orang gila sanjung puji tersebut akhirnya sampai di rumah dukun syar'i yang kondisinya reot seperti pepatah Jawa Kuno 'gawe nunu kijing ora mateng'. Perjuangan luar biasa meski harus berkorban berkalung sepatu high heels tinggal sebelah seperti orang gila baru turun di jalan.

Si Gendatz dan si Kerempeng Tonggos berteriak gantian naik di atas batu besar di depan rumah Mbah Dikin eh Dukun Syar'i dengan bawa toa mirip mahasiswa orasi di atas mobil saat demonstrasi, maklum menurut cerita simpang siur, si Mbah Dikin ini rada budeg tapi suka lihat paha mulus kliennya.

Hal-hal paling dasar telah dilupakan oleh kedua orang sahabat ini, syarat-syarat seperti sesajen dan konco-konconya tidak dibawa. Akhirnya setelah mereka kelelahan berteriak-teriak, datanglah Mbah Dikin dari sungai dengan membelah hutan membawa ikan sepat hasil dari memancing untuk lauk makan malam.

Raut wajah si Gendatz bahagia sehingga pipinya melebar seperti gambar anak kecil gendut pipinya merona karena tersenyum (mirip bakpao basi), sedangkan si Kerempeng Tonggos senyum seringainya memperlihatkan giginya yang gede-gede seperti genteng buatan Karangpilang yang terkenal sejak zaman Majapahit.

Mbah Dikin menyuruh masuk ke rumah pada kedua orang yang gila sanjung puji dan popularitas, sambil menunggunya memakai baju kebesaran. Maklum Mbah Dikin ini meski tua tapi postur tubuhnya pendek seperti anak SD lagi puber, jadi terlihat seperti klelep dalam bajunya. Ritual tanya jawab pun dimulai beberapa saat setelah kedua sahabat tersebut lama menunggu.

Si Gendatz ujug-ujug ndak sabaran langsung mengutarakan maksud kedatangannya, "Mbah ...."

"Ssstt ... kamu ingin popularitas, bukan?" Jari telunjuk Mbah Dikin tempelkan ke mulut si Gendatz untuk menghentikan omongan secara dadakan dan sok tau dengan mengucapkan apa keinginan wanita gendut tersebut.

Saking kagetnya dengan reaksi spontan dari Mbah Dikin, membuat latah si Gendatz kambuh dan reflek menarik jenggot si dukun syar'i yang tumbuhnya hanya tiga belas helai. Si Kerempeng Tonggos yang melihat kejadian tersebut menjadi sangat ketakutan. Takut dikutuk jadi anak kodok piaraan Jokowi di Istana Bogor.

Ketakutan si Kerempeng sangatlah beralasan, karena sekarang dirinya dan sahabatnya jauh di wilayah yang hampir tidak pernah dijamah manusia. Sedangkan Mbah Dikin menjadi sangat emosi setelah jenggotnya ditarik sehingga tersisa lima helai saja.

Kesaktiannya pun menurun drastis dan lemas. Si Gendatz bahkan si Kerempeng mulai ketar-ketir binti ketakutan karena melihat keris Setan Kober melayang berputar-putar seperti layangan pedot membela sang Empu yang terzalimi oleh kelakuan tidak beradab kliennya.

"Waduh, aku ndak mau mati konyol di sini sekarang. Belum kesampaian cita-cita bercinta dengan laki-laki ganteng pujaan hati di pantai," si Kerempeng menggumam, sambil bersembunyi di belakang si Gendatz.

"Apa ... kamu mimpiin dia?" Spontan Gendatz kaget mendengar gerutu si Kerempeng

"Aslinya diriku masih dendam sama dia, cowok sok ganteng sejak zaman jahiliah. Karena pernah kutelepon, malah disuruhnya diriku telpon suamiku." Geram ekspresi Kerempeng bercerita

"Terus, kamu jawab apa?"

"Udah chat, tadi. Kurang ajar banget, kan! Apa dia ndak peka kalo diriku sangat mengidolakannya."

Gendatz menertawakan kenaifan Kerempeng, meski keduanya sedang kebingungan untuk menyelamatkan diri, seketika berteriak ....

"Aku juga ndak mau! Aku belum jadi seleb yang popularitasnya naik dadakan kayak artis layangan pedot." Gendatz pun ngos-ngosan sambil bicara menghindar dengan cara apa pun. Sehingga terjadilah adegan kejar-kejaran sampai keduanya jatuh si Kerempeng tertindih si Gendatz ndak bisa napas menghindari amukan keris Setan Kober. Bibir si Gendatz makin lebar kesangkut daun pintu saking paniknya, rasa sakit pun diabaikan.

Mbah Dikin yang masih baper karena jenggot kesayangan tinggal lima helai, langsung berteriak.

"Belum apa-apa kalian udah bikin sial. Pergi! Aku ndak mau bantu. Kalian ndak ada sopan-sopannya sama orang tua, dasar wanita edan ndak punya akhlak dan etika. Meski aku dukun, tapi syar'i. Mesti baca kalimat yang baik dulu, biar sesatnya tidak kelihatan mencolok di mata publik."

Si Gendatz dan si Kerempeng cuma bisa bengong melihat Mbah Dikin masuk dan membanting pintu dengan keras. Setelah mengusir' dua wanita tak beradab demi kehormatan, sanjung puji dan popularitas menghalalkan segala cara

"Kaaan, sia-sia perjuangan kita ke sini." Keluh si Kerempeng.

Si Gendatz yang tadinya termenung, tiba-tiba menjentikkan jari.

"Siapa bilang? Kan, Mbah Dikin tadi bilang, supaya ndak keliatan jeleknya mesti pake kata-kata baik. Nah, kita tinggal cari aib orang, terus kita tulis jadi cerita. Tambahin bumbu-bumbu biar maknyus. Jangan lupa pake awalan "Assalamualaikum, Bismillah dan Barokallohu Fiik" dan jangan lupa mendoakan kebaikan untuk mereka. Biar kita ndak dosa dan fitnahan terlihat islami."

Mata si Kerempeng langsung bersinar bahagia. "Bener juga. Ah, kamu cerdas Gendatz! Nanti kita bikin yayasan jama'ah ghibah online."

Jadilah si Kerempeng bersepakat dengan ide si Gendatz, mengurusi orang lain, tetapi gagal menguruskan badannya sendiri. Pada akhirnya dua sejoli berjenis kelamin sama sedang menyeringai puas dan buas mengakui dirinya orang yang Hajab binti Jahat bahwa fitnah secara syar'i dibolehkan sungguh menyedihkan (Asumsi Ngawur Keduanya)

Sumput, Gresik 18 Januari 2022
Sayuh
Orang Ganteng Sejak Zaman Jahiliah Wangi Sexi-nya Bikin Bidadari Lupa Diri
Diubah oleh sayuh311 20-01-2022 23:33
suciasdhanAvatar border
bekticahyopurnoAvatar border
lianasari993Avatar border
lianasari993 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan