Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sutanjugaAvatar border
TS
sutanjuga
Olahraga Dan Perkembangannya Di Tanah Air
SELAMAT DATANG DITHREAD SAYA



foto ilustrasi olahraga | idntimes.com


Kali ini kita bercerita tentang olahraga dan perkembangannya di Tanah air.
Menariknya di Indonesia itu muncul kesan hanya sepakbola saja yang ada permasalahan maupun yang selalu diperhatikan, hampir di semua lini masyarakat membicarakan sepakbola nasional dalam hal ini kita menyebutnya timnas.
Uniknya dalam hal ini, timnas sendiri termasuk yang minim prestasi, untuk dilevel junior timnas masih ada prestasi, namun dilevel senior agak sedikit berbeda, bahkan di turnamen yg terakhir yaitu AFF 2020 kembali lagi kita hanya menjadi runner-up alis hampir juara.
Kata hampir ini memang membuat menjadi penasaran seperti hampir dapat, hampir kena, hampir jadi pasangan ...emoticon-Ngakak.

Mungkin karena hampir, maka sepakbola jadi hal yang enak dijadikan pembicaraan, atau justru sepakbola itu sendiri terlalu melibatkan banyak orang, sehingga ujung ujungnya menarik hati orang orang politik.
Kalau sampai hal itu yang terjadi (masalah dukungan politik-pen) maka jangan harapkan kemajuan sepakbola yang kita dapat, karena ujungnya hanya kepentingan dari orang orang tsb yang muncul, apalagi saat hampir (juara-pen) memunculkan banyak argumen dan perhatian masyarakat.

Kita tinggalkan dulu soal dunia politik itu, yuk kita bica olahraga itu secara menyeluruh.
Bukan hanya sepakbola, tetapi olahraga itu secara menyeluruh karena akan menggambarkan dasar permasalahannya, mari kita mulai dari prinsip dari dunia olahraga tersebut.


Quote:



Bila itu yang jadi prinsip olahraga maka bila olahraga itu dilakukan dengan baik, benar, terukur, dan teratur maka hasil yang maksimal akan didapat.
Lalu muncul pertanyaan kalau hanya hal itu yang menjadi prinsip olahraga lalu kenapa Indonesia itu minim prestasi, terutama sepakbola (lagi sepakbola dipisah agar menarik perhatian banyak orang -pen).
Hal itu dikarenakan olahraga dalam pencapaian prestasi dibagi kepada dua hal yaitu amatir dan profesional.

Quote:



Quote:



Olahraga yang dilakukan amatir adalah olahraga yang didasarkan kepada kecintaan dan kegemaran dalam berolahraga, jadi bila didasarkan pada hal itu maka antara kesenangan dengan prestasi maka lebih tinggi hasrat pada unsur kesenangan nya saja.

Bukan berarti minim prestasi, tidak juga minim prestasi sebab di dunia badminton Tempoe Doeloe atlit Indonesia banyak yang berjaya, mereka amatir, berangkat ke turnamen dengan modal rasa kecintaan terhadap olahraga badminton, namun karena skill mereka luar biasa (merujuk kepada prestasi yg diraih -pen) akhirnya para atlit tersebut meraih prestasi tertinggi.




Foto diatas hanya satu dari banyak atlit badminton, kebetulan foto yang paling banyak ya fotonya (Rudi hartono -pen)
Mereka membawa prestasi ke Indonesia namun mereka tidak pernah mendapatkan bonus prestasi dari pemerintah, bahkan boleh dikatakan mereka itu tidak mengharapkan bonus, karena mereka adalah orang-orang yang cinta pada olahraga yang ditekuninya (alias amatir -pen).

Jadi kemungkinan untuk presentasi pada atlit-atlit amatir masih besar kemungkinannya, begitu juga di olah raga lainnya seperti diketahui juga seperti di binaraga sempat dulu dihebohkan oleh Ade rai.

Konten Sensitif

Foto ade rai | m.liputan6.com


Dan juga dibanyak atlit atlit olahraga lainnya dapat mencapai prestasi melalui jalur amatir, jalur yang berdasarkan kepada kecintaan kepada olahraga tersebut.
Mungkin agak sulit hal tersebut dicapai pada Bidang sepakbola, sepakbola dimainkan oleh kelompok dengan jumlah 11 orang, kecintaan saja tidak cukup, lalu diperlu juga skill yang mumpuni atas 11 orang tersebut, kemudian hal yang paling sulit adalah 11 orang yang mampu membiayai dirinya sendiri selama mengikuti Turnamen tersebut.
Jadi bisa dikatakan olahraga yang dimainkan kelompok orang memerlukan pendanaan yang lebih extra lagi.

Selanjutnya bagaimana dengan jalur profesional, rasanya hampir sama saja dengan amatir yaitu ujung ujungnya di pendanaan juga.
Jadi intinya untuk olahraga itu pendanaan adalah menjadi hal yang penting.
Apalagi di sepakbola itu sangat sulit mencari investor yang mau mendanai sepakbola secara keseluruhan, karena untuk sepakbola itu sendiri pendanaan dimulai di pencarian bakat, ya tentunya dimulai dari ssb (sekolah sepakbola -pen), yang sayangnya kebanyakan orang orang kaya dalam berinvestasi memotong atau mungkin mengurangi pembiayaan untuk mengadakan pembibitan (ssb-pen).
Ssb ini penting tapi perlu dana yang tak kalah besar dari mengurusi sebuah klub (bila serius ingin pembibitan-pen).
Walaupun ada aturan yang mengharuskan sebuah klub harus punya pembinaan di level usia, namun tetap saja sifatnya hanya ssb yang bersifat individual bukan ssb milik klub.
Lalu di tiap waktu tertentu dari ssb ssb yang ada dilakukan turnamen untuk merekrut talent talent sepakbola untuk klub klub sepakbola.
Nah pada hal inilah yang terjadi ketimpangan, saya pilih kata ketimpangan karena ssb ssb individual itu juga perlu hidup, jadi mereka terkadang mengikuti arahan pemberi dana saat mengikuti turnamen yg dilakukan klub. Arahan yang diminta kebanyakan adalah menentukan siapa yang bermain dan siapa yang dicadangkan, akhirnya mereka mereka yang rutin dan punya skil saat latihan terpinggirkan.
Saya tak ingin menyalahkan siapapun, yang terjadi adalah kondisi yang tak memungkinkan.
Karena olahraga itu tetap juga memerlukan dana yang tidak sedikit, apalagi sepakbola.


Spoiler for sepakbola:

foto ilustrasi sepakbola | suara.com


jadi untuk saat ini kita nikmati saja olahraga itu apa adanya jangan berharap banyak kecuali Bulutangkis, yang memang sudah kuat dalam pendanaan baik dilevel klub maupun di PBSI, walaupun sempat ada kisruh yang mempermasalahkan iklan rokok dari pihak tertentu (kpai -pen) dengan salah satu klub badminton (Djarum -pen), dimana hal ini dipandang mengkhawatirkan apa yang dilakukan pihak tersebut bila dari sudut pandang dunia olahraga, dimana dunia olahraga itu memerlukan dana besar tanpa nilai keuntungan yang jelas (kalau tanam modal di dagang akan jelas keuntungan dari penjualan -pen), begitulah rumitnya dana di olahraga itu.
Tapi untungnya kisruh di badminton itu dapat diselesaikan dengan baik, terimakasih buat kedua belah pihak


Mungkin nanti suatu saat dimana Indonesia dipenuhi oleh orang orang yang rela berinvestasi besar untuk olahraga Atau disaat negara kita sudah mempunyai dana berlebih sehingga diolahraga dapat dialokasikan oleh negara lebih banyak dana.


Gimana menurut agan agan sendiri soal perkembangan olahraga di tanah air , apakah agan agan ada pemikiran yang lain.


Terimakasih sudah singgah dan membaca Thread saya, sampai jumpa di thread berikutnya.
Diubah oleh sutanjuga 08-01-2022 08:05
0
265
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan