Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bajer.dinar212Avatar border
TS
bajer.dinar212
Riset Singapura Sebut Perlindungan Sinovac Rendah



Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian di Singapura menemukan bahwa dua dosis vaksin Sinovac, CoronaVac, memiliki perlindungan yang lebih rendah terhadap penyakit parah dari varian Delta. Penelitian terbaru dilakukan oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) dan Kementerian Kesehatan (MOH), yang didasarkan pada data lokal yang mencakup 1,25 juta orang.

Dalam rilis media, NCID dan MOH mengatakan efektivitas dua dosis vaksin Sinovac adalah 60% terhadap penyakit parah. Ini lebih rendah daripada vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer-BioNTech/Comirnaty yang memiliki efektivitas 90% dan vaksin Moderna 97%.

"Hasil ini mendukung perlunya tiga dosis vaksin Sinovac-CoronaVac sebagai seri utama untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik terhadap penyakit parah, yang didefinisikan sebagai membutuhkan oksigen, perawatan unit perawatan intensif (ICU) dan kematian akibat Covid-19," kata NCID dan MOH, Rabu (15/12/2021), dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Penelitian, yang dilakukan dari 1 Oktober hingga 21 November, melibatkan orang berusia 40 tahun ke atas yang menerima dua dosis vaksin di bawah program vaksinasi nasional. Dari 1,25 juta orang yang tercakup dalam penelitian ini, 62.900 memiliki Covid-19 dan 1.710 dianggap sebagai kasus parah.

Sebagian besar dari mereka atau 73,7% menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty. Sementara 23,9% menerima suntikan Moderna dan 2,4% menerima vaksin Sinovac.

"Analisis memperhitungkan perbedaan usia, jenis kelamin, ras, jenis perumahan dan perbedaan harian dalam tingkat infeksi," kata NCID dan MOH.

Mereka merekomendasikan bahwa mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac mendapatkan dosis vaksin mRNA resmi sebagai dosis ketiga dari seri vaksinasi utama mereka.

"Jika tidak, mereka harus menyelesaikan seri utama mereka dengan dosis ketiga Sinovac-CoronaVac," katanya, mencatat bahwa rekomendasi tersebut didukung oleh temuan internasional.

"Berdasarkan data awal dari Chili, orang yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty sebagai dosis ketiga setelah dua dosis vaksin Sinovac-CoronaVac mengalami pengurangan 95 persen dalam risiko infeksi," tambahnya.

Sebaliknya, pengurangan risiko pada orang yang menerima Sinovac-CoronaVac sebagai dosis ketiga adalah 71%. Pihak berwenang mengatakan mereka akan terus memantau efektivitas vaksin mRNA dan non-mRNA, termasuk bagaimana mereka ditingkatkan dengan dosis ketiga atau dosis booster.

"Kenaikan antibodi juga diamati sekitar 27 kali lebih tinggi ketika vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty diterima sebagai dosis ketiga dibandingkan dengan jika vaksin Sinovac-CoronaVac diterima," paparnya.

"Sementara itu, semua orang yang memenuhi syarat untuk booster mereka harus mendapatkan booster ketika ditawarkan kepada mereka."

Oktober lalu, pemerintah Singapura mengumumkan bahwa vaksin Sinovac akan dimasukkan dalam program vaksinasi nasional dengan tiga dosis. Mulai 1 Januari, hanya mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin Sinovac atau Sinopharm yang akan dianggap divaksinasi penuh.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2...sinovac-rendah
0
628
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan