Blackberry dulu memang sempat berjaya sebagai smartphone untuk kalangan menengah atas khususnya bagi pebisnis dan selebritis. Blackberry yang dulunya bernaung di bawah Research In Motion (RIM) ini diketahui sudah tak memproduksi smartphone lagi sejak 2018.

Sementara itu BBM sudah dimatikan sejak 2019 setelah sebelumnya dijual ke perusahaan Indonesia, Emtek.

Kegagalan Blackberry bermula ketika perusahaan asal Kanada itu tak mampu berinovasi saat kedatangan Android dan iOS. Setelah kejatuhannya pada sekitar 2013, Blackberry kemudian sempat merilis perangkat Android namun tidak ada yang benar-benar berhasil membuat Blackberry bersaing dengan brand lainnya.

Alasannya adalah harga yang terlalu mahal dan target pasar yang sudah dikuasai oleh brand lainnya. Ya, Blackberry Android menyasar segmen menengah ke atas sedangkan segmen tersebut sudah dikuasai oleh Apple dan Samsung.

Berikut ini adalah Blacberry Android yang sempat dirilis namun tetap gagal membangkitkan nama Blackberry.

1. Blackberry Priv



Android pertama kali dirilis oleh Blackberry adalah Blackberry Priv yang dirilis pada 2015. Awalnya publik penasaran seperti apakah Android ala Blackberry tapi ternyata tidak begitu berhasil mengangkat nama Blackberry kembali.

Dibekali dengan chipset Snapdragon 808, Blackberry Priv mengusung model hybrid dengan disertai keypad fisik yang bisa dislide. Versi Android-nya saat itu adalah 5.1 Lolipop dan layarnya 5.4 inchi.

2. Blackberry DTEK50



Smartphone Android Blackberry yang kedua adalah Blacberry DTEK50 yang diluncurkan pada Agustus 2016 dengan spesifikasi di bawah Priv dan tanpa adanya keypad fisik. RAM nya sendiri 3GB dan chipset-nya adalah Snapdragon 617.

Dengan versi Android 6.0 Marshmallow, Blackberry yang satu ini juga tak mampu terjual lebih banyak lagi dan kalah telak oleh Apple dan Samsung.

3. Blackberry Keyone


Blackberry tak mau menyerah dalam berjualan hp Android dan pada April 2017 kembali meluncurkan Blackberry Keyone. Sebuah smartphone Android dengan keypad fisik khas Blackberry klasik. Dibekali chipset Snapdragon 625 dan pilihan RAM 3/32 GB serta 4/64, Keyone sebenarnya mampu menarik perhatian penggemar gadget karena desainnya yang menawan dan meningatkannya pada Blackberry klasik. Tapi harganya juga terbilang lumayan mahal dan membuat konsumen di segmen entry level tak meliriknya.

4. Blackberry Aurora



Pada Maret 2017, Blackberry Aurora dirilis dengan harga yang lebih murah dari Keyone karena spesifikasinya juga ada di bawahnya. Contohnya chipset yang hanya Snapdragon 425 yang dikenal sebagai chipset untuk ponsel low end Xiaomi. Lagi-lagi hp ini kurang laku, para pengguna jelas lebih memilih hp lainnya dengan spek yang sama namun harga yang lebih murah. Setelah itu, harga Blackberry Aurora terjun bebas di tahun 2018.

5. Blackberry Motion



Akhir 2017, Blackberry Motion dirilis dengan RAM 4GB dan chipset Snapdragon 625. Dari segi desain juga lebih terlihat premium dari Aurora. Tapi hype dari hp ini nyaris tak terdengar kala itu. Apalagi di Indonesia yang sudah sangat ramai dengan brand asal Tiongkok.

6. Blackberry Evolve

Blackberry Evolve yang diluncurkan pada Oktober 2018 ini nyaris tak terdengar hype peluncurannya bahkan jarang dibicarakan oleh pecinta gadget di Indonesia. Snapdragon 450 adalah chipset yang diusungnya dengan RAM 4GB dan Android 8.1 Oreo.

Kemudian diluncurkan pula Blackberry Evolve X namun sama-sama kurang laris.

7. Blackberry Key2 LE


Inilah hp terakhir yang diluncurkan oleh Blackberry. Smartphone inii dirilis pada Oktober 2018 sebagai varian untuk segmen high end dan ditenagai Snapdragon 636.

Seperti pendahulunya, Key2 LE ini memiliki keypad fisik ala Blackberry. Setelah itu, Blackberry tak pernah lagi merilis smartphone.

Itulah gan, kenapa Blackbbery bisa nyungsep? Ya karena senasib sama Nokia. .