Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Bea Masuk Bus CBU Utuh Jauh Lebih Murah Dari Sasis Bus, Kok Gitu Sih?
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal menyalurkan opini ane tentang bus listrik yang CBU utuh, bukannya didatangkan sasisnya saja dan bodynya dibuat di karoseri lokal.


Bus listrik merupakan suatu bus "masa depan" yang sudah cukup populer di Tanah Air sebagai bus BRT jarak dekat dalam kota, dengan kapasitas yang dimaksimalkan guna menunjang kebutuhan penumpang pada jam-jam sibuk.

Tapi bus listrik, hampir semua di Indonesia masih perlu didatangkan dengan skema CBU utuh, sudah jadi dan siap pakai tanpa perlu dirakit kembali atau dibuat bodynya di Tanah Air.


Nah, lantas ini menjadi pertanyaan, karena industri karoseri di Indonesia itu bisa dibilang sudah maju dan sangat layak untuk memproduksi bus berstandar internasional, tapi kenapa masih CBU utuh tanpa melibatkan industri lokal?

Jika kita melihat dari bea masuk, bus CBU utuh mengalami pemotongan bea masuk yang tadinya 50% menjadi 5%. Sementara, yang mengherankan, bus CBU tidak utuh yang hanya sasis saja bea masuk tetap 40%.


Oke, memang bus CBU utuh biayanya jauh lebih murah dari bus CBU dengan sasis saja yang ditotal dengan biaya pembuatan bodi di karoseri lokal yang lokasinya ada di Jawa Timur atau Jawa Tengah.

Tetapi, yang namanya negara itu milik semua orang yang berstatus rakyat di negara tersebut. Dan, bus BRT listrik merupakan sebuah fasilitas guna memberi manfaat bagi rakyat.


Nah, kalau bus didatangkan secara CBU utuh, berarti pada proses pembuatannya, partisipasi rakyat sangat sedikit, berarti "manfaat" yang secara langsung melalui partisipasi dalam proses pembuatan bus sedikit sekali. Industri lokal yang sudah sangat layak untuk membuat body bus listrik standar internasional hanya menonton saja.

Sementara, jika didatangkan secara CBU setengah, artinya hanya sasis saja yang CBU, dan body dibuat oleh karoseri lokal, akan jauh lebih banyak orang yang berpartisipasi terutama pekerja-pekerja yang bekerja di karoseri-karoseri lokal, yang membuat body dari bus listrik tersebut, secara langsung manfaat yang diterima rakyat lebih banyak selain itu juga lebih mengenalkan industri karoseri Indonesia di pasar internasional.


Memang, pajak yang diterima pemerintah akan lebih besar dengan CBU utuh bahkan dengan pajak yang sama, namun kan, sekali lagi, "manfaat" langsung yang diterima rakyat akan lebih sedikit dong. Pajak kan, digunakan untuk memberi manfaat kepada rakyat, kan?                
Kebijakan ini, menurut ane, lebih memprioritaskan barang impor dibanding barang lokal. Terlebih industri karoseri Indonesia sudah sangat layak untuk membuat bodi-bodi untuk bus-bus BRT listrik ini.


Ane berharap sih, nantinya pemerintah segera merevisi aturan (yang menurut ane kurang masuk akal) ini. Serta, kedepan, mempersiapkan aturan (yang masuk akal tentunya) untuk produksi bus-bus listrik secara CKD di Indonesia.

Nah, jadi itulah isi thread ane yang berisi tentang opini pribadi, yang membahas seputar bea masuk dan aturan yang kurang masuk akal. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, khususnya di thread seperti ini, koreksi sangat diharapkan dan ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 12
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk menjatuhkan maupun mempromosikan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star

kopkop23Avatar border
anggrekbulanAvatar border
78KgAvatar border
78Kg dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan