Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Rem Pada Truk & Bus, Pakai Angin! Kok Gak Hidrolik Saja?
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas tentang rem angin pada truk dan bus, serta alasan mengapa tidak menggunakan rem hidrolik layaknya mobil-mobil biasa.


Rem, merupakan sebuah perangkat wajib dalam sebuah kendaraan. Mulai dari sepeda, sepeda motor, skuter matik, mobil, apalagi kendaraan besar macam bus adn truk. 

Sistem pengereman ada berbagai jenis, mulai dari sistem mekanik (pada sepeda masih banyak digunakan untuk sepeda jengki, lipat dan roadbike dengan rim brake), sistem hidraulik, dan satu lagi yang digunakan pada bus dan truk adalah sistem angin.


Rem angin sendiri menggunakan tekanan angin sebagai penggerak rem disaat pedal rem diinjak. Tekanan angin membuat kampas rem dengan tromol atau rotor rem bersentuhan, semakin tinggi tekanan atau semakin dalam rem diinjak, semakin kuat daya pengereman yang dihasilkan.

Sistem pengereman dengan angin dibagi lagi menjadi dua, full air brake dan combi air brake. Kedua sistem rem angin tersebut berbeda, yang akan ane jelaskan lebih lanjut dibawah.


Combi air brake, atau air over hydraulic brake, menggunakan cairan rem hidrolik sebagai media pengereman, dengan energi utama yang diperoleh dari tekanan udara pada tangki. Prinsipnya sangat mirip dengan sistem rem disc brake semi-hidrolik pada sepeda, yang masih digerakkan dengan kabel namun di rotor tetap digerakkan oleh tangki minyak hidrolik.

Kombinasi antara hidrolik dan air brake ini setahu ane banyak digunakan pada beberapa truk, dan bus medium, serta bus dan truk zaman dulu (CMIIW). Sementara bus besar dan truk medium-heavy duty modern jarang ada yang pakai combi air brake atau semi-air brake.


Sementara itu, full air brake sudah tidak menggunakan cairan hidrolik lagi. Rem full air menggunakan sistem angin baik penggerak maupun di tangki angin, untuk menggerakkan kaliper.

Full air brake sudah banyak diterapkan oleh truk dan bus modern, mengikuti perkembangan zaman yang belakangan semakin modern. Walau memang, beberapa truk masih banyak menerapkan combi air brake.


Kenapa tidak full hidrolik saja? Sebab, panas yang dihasilkan dengan sistem hidrolik sangatlah tinggi, serta pendinginan akan menjadi lebih lambat. Hal ini tentu krusial karena sistem pengereman yang berfungsi penuh sangatlah penting pada sebuah bus atau truk.

Bus dan truk bobotnya berbeda dengan mobil biasa. Dalam kapasitas maksimal,  bus dan truk dapat mencapai belasan bahkan puluhan ton bobot total, dan membutuhkan rem lebih pakem. Itu juga merupakan alasan mengapa banyak bus dan truk masih mempertahankan rem sistem tromol.


Dengan sistem air brake, atau yang biasa disebut rem angin, panas dapat dikurangi dan tingkat keselamatan akan meningkat serta komponen akan lebih awet, tidak lupa akan ada "peace of mind" yang lebih.

Nah, jadi itulah isi thread ane yang membahas seputar rem angin pada bus dan truk dan mengapa tidak hidrolik saja. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1
Narasi: Opini Pribadi
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan ataupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toastemoticon-I Love Indonesia
seigadslaminaAvatar border
koi7Avatar border
zeze6986Avatar border
zeze6986 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
3.3K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan