TS
Rain171
Puisi Subuh Pertama Setelah Menikah Dan Anugerah
Subuh Pertama Setelah Menikah
Bau Melati harum semerbak mewangi
Menyiratkan masih basah usai pesta semalam
Kubuka bola mata dikagetkan alarm
Mengisyaratkan masa subuh tlah datang
Alunan Adzan Merdu menggema di telinga
Seperti sambutan malaikat saat kubangkitkan tubuh lemasku
Mengambil air untuk mandi dan berwudhu
Bersuci untuk Beribadah Kepada Ilahi Robbi
Kubangunkan dia yang masih pulas dengan penuh kasih
Bagaikan suara nyanyian lirih
Kuminta menjadi imam untuk pertama kali
Setelah sekian lama tlah aku ingini
Imamku bangkit dan berdiri didepan ku
Membuat jantungku berdebar tak tentu
Oh inikah indahnya beribadah menghadap Allah
Bersama suami tercintaku
Tubuh ini seakan memaku
Menahan haru dan sesak dadaku
Ingin menangis tapi tak mampu
Karena malu tuk cucurkan air mataku
Merdu suara imamku melantunkan ayat sholat
Membuatku terpaku dalam angan hangat
Cinta di hatiku semakin tumbuh dan melekat
Mengharap momen bahagia ini tak segera terlewat
Aku mengikuti gerakan ibadah dengan lembut
Seperti yang dilakukan oleh suami tercinta
Tak satupun aku rasa tak berbinar bahagia
Hingga Akhir shalat menghadap Yang Kuasa
Usai doa, tubuhku bangit tuk mencium tangannya
Sembari berdoa agar aku bisa menjadi wanita yang taat selamanya
Aku menatap kearahnya dan dia mencium keningku
Dia memelukku seakan tak akan pernah melepaskanku
Begini rasanya menjadi imam dari suamiku
Suami yang harus ku taati di sisa umurku
Suami yang akan menjadi ayah dari anak anakku
Suami yang kan membimbingku menuju jalan Cinta Mu
Rasa yang belum pernah aku rasa
Kebahagiaan sempurna yang menyenangkan jiwa
Memiliki pemimpin seorang yang baik dan penyayang
Yang rela memberikan cintanya untuk ku rasakan selamanya
Hadiah Terindah Pertama Setelah Menikah
Lelah seharian membuat badanku gemetar
Merasa panik seketika hatiku gusar
Aku sakit kepala terlentang terkapar
Di atas ranjang penuh cinta dalam sebuah kamar
Badan yang cepat merasakan lelah
Membuatku sadar bahwa ada yang tak seperti biasa
Beberapa pekan menikah mungkin diriku sudah berbeda
Dari wanita wanita single lainnya
Aku membuka tespeck yang tlah ku beli beberapa waktu lalu
Aku melihat hasilnya dengan ragu
Ku tunggui beberapa waktu
Hasil menunjukkan aku tak lagi berbadan satu
Tangis haru menyelimuti kalbu
Tak tau lagi harus meluapkan kebahagiaanku
Alhamdulillah terimakasih Tuhanku
Tlah kau tiupkan malaikat kecil dalam rahimku
Aku mengemas hasil testnya dalam sebuah kotak kecil
Yang aku hias dan aku ukir kata dengan pena
Diatasnya sebuah surat bertuliskan
Untuk Suami Tercinta
Tulisan Di dalamya "Mas, Aku Hamil"
Kepulangan suamiku dari tempat kerjanya ku sambut dengan senyum bahagia
Dengan sigap ku berikan hadiah untuknya
Dia ragu ragu untuk membukanya
Senyum lirihnya menyiratkan kesyukuran
Rona wajahnya menandakan malu tuk menunjukkan
Wajah tunduknya mengisyaratkan kelegaan
Dalam hatinya yang telah diliputi kebahagiaan
Kita tak tahu kapan rezeki kita akan dibagikan
Secepat ini Allah memberikan anugerah terindahya
Sebagai hadiah dari buih kesabaran selama 26 tahun menjaga raga
Sehingga ikatanpun menghadiahkan permata
Selamat datang malaikat kecil dirahim bunda
Malaikat yang senantiasa memberikan tawa
Saat hati terbalut luka
Dan peliknya hidup yang menyesakkan dada
Dia kan selalu ku jaga
Dalam sehat dan lelah
Dalam sedih dan tawa
Membuatnya merasa gembira
Tlah dilahirkan didunia
Sehat sehat hadiahku sayang
Buah dari rencana tuhan yang tak terbayang
Untuk suami tercinta dan diriku seorang
Mengemban amanah terbesar dari Allah yang maha Agung
Bau Melati harum semerbak mewangi
Menyiratkan masih basah usai pesta semalam
Kubuka bola mata dikagetkan alarm
Mengisyaratkan masa subuh tlah datang
Alunan Adzan Merdu menggema di telinga
Seperti sambutan malaikat saat kubangkitkan tubuh lemasku
Mengambil air untuk mandi dan berwudhu
Bersuci untuk Beribadah Kepada Ilahi Robbi
Kubangunkan dia yang masih pulas dengan penuh kasih
Bagaikan suara nyanyian lirih
Kuminta menjadi imam untuk pertama kali
Setelah sekian lama tlah aku ingini
Imamku bangkit dan berdiri didepan ku
Membuat jantungku berdebar tak tentu
Oh inikah indahnya beribadah menghadap Allah
Bersama suami tercintaku
Tubuh ini seakan memaku
Menahan haru dan sesak dadaku
Ingin menangis tapi tak mampu
Karena malu tuk cucurkan air mataku
Merdu suara imamku melantunkan ayat sholat
Membuatku terpaku dalam angan hangat
Cinta di hatiku semakin tumbuh dan melekat
Mengharap momen bahagia ini tak segera terlewat
Aku mengikuti gerakan ibadah dengan lembut
Seperti yang dilakukan oleh suami tercinta
Tak satupun aku rasa tak berbinar bahagia
Hingga Akhir shalat menghadap Yang Kuasa
Usai doa, tubuhku bangit tuk mencium tangannya
Sembari berdoa agar aku bisa menjadi wanita yang taat selamanya
Aku menatap kearahnya dan dia mencium keningku
Dia memelukku seakan tak akan pernah melepaskanku
Begini rasanya menjadi imam dari suamiku
Suami yang harus ku taati di sisa umurku
Suami yang akan menjadi ayah dari anak anakku
Suami yang kan membimbingku menuju jalan Cinta Mu
Rasa yang belum pernah aku rasa
Kebahagiaan sempurna yang menyenangkan jiwa
Memiliki pemimpin seorang yang baik dan penyayang
Yang rela memberikan cintanya untuk ku rasakan selamanya
Hadiah Terindah Pertama Setelah Menikah
Lelah seharian membuat badanku gemetar
Merasa panik seketika hatiku gusar
Aku sakit kepala terlentang terkapar
Di atas ranjang penuh cinta dalam sebuah kamar
Badan yang cepat merasakan lelah
Membuatku sadar bahwa ada yang tak seperti biasa
Beberapa pekan menikah mungkin diriku sudah berbeda
Dari wanita wanita single lainnya
Aku membuka tespeck yang tlah ku beli beberapa waktu lalu
Aku melihat hasilnya dengan ragu
Ku tunggui beberapa waktu
Hasil menunjukkan aku tak lagi berbadan satu
Tangis haru menyelimuti kalbu
Tak tau lagi harus meluapkan kebahagiaanku
Alhamdulillah terimakasih Tuhanku
Tlah kau tiupkan malaikat kecil dalam rahimku
Aku mengemas hasil testnya dalam sebuah kotak kecil
Yang aku hias dan aku ukir kata dengan pena
Diatasnya sebuah surat bertuliskan
Untuk Suami Tercinta
Tulisan Di dalamya "Mas, Aku Hamil"
Kepulangan suamiku dari tempat kerjanya ku sambut dengan senyum bahagia
Dengan sigap ku berikan hadiah untuknya
Dia ragu ragu untuk membukanya
Senyum lirihnya menyiratkan kesyukuran
Rona wajahnya menandakan malu tuk menunjukkan
Wajah tunduknya mengisyaratkan kelegaan
Dalam hatinya yang telah diliputi kebahagiaan
Kita tak tahu kapan rezeki kita akan dibagikan
Secepat ini Allah memberikan anugerah terindahya
Sebagai hadiah dari buih kesabaran selama 26 tahun menjaga raga
Sehingga ikatanpun menghadiahkan permata
Selamat datang malaikat kecil dirahim bunda
Malaikat yang senantiasa memberikan tawa
Saat hati terbalut luka
Dan peliknya hidup yang menyesakkan dada
Dia kan selalu ku jaga
Dalam sehat dan lelah
Dalam sedih dan tawa
Membuatnya merasa gembira
Tlah dilahirkan didunia
Sehat sehat hadiahku sayang
Buah dari rencana tuhan yang tak terbayang
Untuk suami tercinta dan diriku seorang
Mengemban amanah terbesar dari Allah yang maha Agung
0
577
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan