Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

diksichilyaAvatar border
TS
diksichilya
NAMA INDONESIA HARI INI

Dokumen saham tertua VOC. Foto: Joss Wibisono.

Pemiliknya Theunis Jansz, orang Abad ke 17. Jika ia nama Belanda Abad ke 21 pun normal. Pola nama Spanyol, Arab, China, Inggris dll tetap sama selama berabad2. Tp nama orang2 Indonesia berubah. Nama Jawa hari ini beda dgn 2 abad lalu

NamaMarsetio Tirtodiwiryo jarang dipakai anak2 muda Jawa di Indonesia kini. Kecuali Jawa2 di Suriname ya. Bandingkan nama Yamashita, Ignacio, James, Jacklyn & Cheng Hsui yg dipakai di Jepang, Spanyol, AS/Inggris & China dr ratusan tahun lalu tetap dipakai
Ini juga berlangsung di Rusia, Polandia, Arab, Thailand, India dll. Korea Selayan yg berubah dr bangsa mayoritas Buddha ke mayoritas Kristen pun tetap pertahankan nama Park, Kim, Choi dll. Fenomena apa ini? Ini pasti menjelaskan sesuatu ttg WATAK BANGSA kita

Yg mencemaskan saya, bahasa daerah pun jarang dipakai dalam percakapan sehari2...

Berilmu pengetahuan & berteknologi memang cenderung mengarah ke singularitas. Kebudayaan lah yg akan menjaga pluralitas manusia. Kali ini dalam harmoni, bukan hegemoni

Sebagai umat manusia, saya harus meratapi punahnya 2 bahasa yg indah & cerdas dari masa lalu..yg sudah dipakai manusia mengenali spiritualitas & ilmu pengetahuan (tp sayang sudah hilang dr pecakapan sehari2): Bahasa Latin dan Bahasa Sansekerta

Paling banter sekarang kalau mau menikmati bahasa Latin saya cuma mendengar musik2 Gregorian atau liturgi leribadatan Katholik. Kalau bahasa Sansekerta dgn menikmati pembacaan Wedha agama Hindu atau Sutra2 di agama Buddha

Berbeda dgn bahasa Arab yg masih dipakai ratusan juta orang dlm bahasa sehari2 atau bahasa Ibrani yg dipakai orang2 Yahudi di Israel. Keduanya bahasa yg dekat dgn spiritualitas tp masih dipakai.

Manusia adalah spesies pencipta budaya & peradaban dgn imajinasi mereka. Tanpa jejak masa lalu yg terekam baik dlm emosinya, imajinasinya ke depan bisa kehilangan akar. Apalagi di dekade2 mendatang proyeksi teknologinya akan mengarah ke peradaban luar bumi

Apa dgn demikian saya jd konservatif? Tidak..saya ingin manusia menjadi manusia historis..manusia yg berproses. Pucuk pohon tertinggi tetap lanjutan dr akar yg tertanam dalam. Saya khawatir dr akar bangsa2, akar kita yg terlemah (tampak dr perubahan nama2)

Karena itu boleh saja orang2 tua memberi nama anaknya sesuai agama yg dianut (pemberian nama biasa atau baptis), Gak ada salahnya jika punya anak bernama Mohammad Sudjatmiko atau Maria Goretti Sastrowardoyo (contoh hanya pemanis..gak ada maksud terselubung)

sebuat tulisan dari tweet : Budiman Sudjatmiko  @budimandjatmiko

Beri Nama Anaknya Sampai 19 Kata. Bapak ini Kesulitan Urus Akta KelahiranBETAPA

RIBETNYA NAMA ANAK-ANAK MASA KINI



0
441
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan